Digital marketing trifecta merupakan sebuah konsep yang menjadi pegangan dasar bagi para pelaku digital marketing. Keberadaan digital marketing trifecta memudahkan para digital marketer agar mendapat hasil yang memuaskan.
Pada artikel ini, Akarmula akan membahas digital marketing trifecta dan kenapa bisnismu harus menerapkannya.
Dunia digital marketing itu luas banget. Di waktu yang sama, kita seringkali dibuat bingung dengan berbagai istilah, seperti SEO, CRM, CTR, SMM, PPC, Conversion, dan lain-lain.
Faktanya, banyak orang yang masih mengira digital marketing adalah tentang membelanjakan uang untuk mengiklankan produk saja. Nggak salah, tapi digital marketing bukan hanya sekadar ngiklan di internet saja.
Anggapan bahwa digital marketing cuma soal ngiklan dan ngabisin budget di internet inilah yang paling sering bikin pemilik bisnis atau bahkan marketer enggan buat eksplorasi.
Digital marketing merupakan proses pemasaran digital menggunakan berbagai media, dengan memanfaatkan email, media sosial, periklanan web, hingga pesan teks sebagai bentuk promosinya.
Luasnya cakupan digital marketing tersebut ditopang oleh elemen dasar yang ada dalam digital marketing.
Sebagai pemilik bisnis maupun digital marketer, kamu perlu tahu bahwa ada tiga elemen penting dalam digital marketing yang perlu kamu kuasai agar bisnismu bisa berkembang.
Ketiga elemen tersebut sering dikenal sebagai ‘the digital marketing trifecta’. Biar kamu nggak bingung lagi, artikel ini akan membahas digital marketing trifecta untuk membantu bisnis dan brandmu tumbuh.
Digital marketing bagi sebuah bisnis harus dilakukan dengan persiapan yang matang. Pondasi yang kuat diperlukan agar pemasaran maupun aktivitas branding dapat berjalan dengan baik. Di sini digital marketing trifecta berperan penting.
Digital marketing trifecta sendiri merupakan sebuah strategi pemasaran digital yang memanfaatkan tiga channel secara bersamaan. Ketiga channel tersebut, antara lain owned channel, paid channel, dan earned channel.
Nah, selanjutnya kita akan bahas pentingnya digital marketing trifecta. Yuk scroll ke bawah!
Jika sebuah bisnis ingin menerapkan strategi digital marketing secara efektif, tentu harus memanfaatkan digital marketing trifecta dengan tepat.
Sebelum lebih lanjut, yuk kita sedikit bermain analogi sambil membayangkan situasi yang umum ditemui sehari-hari.
Bayangkan kamu adalah seorang pemilik rumah makan baru. Tapi sayang, karena cari wilayah yang harganya terjangkau, area rumah makan kamu ini terbilang daerah sepi. Ibaratnya kayak media sosial yang baru dibuat gitu deh.
Rumah makan baru ini bisa kita analogikan sebagai owned channel.
Namanya tempat baru, perlu dirapikan dulu sebelum ada tamu yang datang, kan? Di sini lah aktivitas pengelolaan media sosial biasanya dilakukan.
Tujuannya, supaya saat orang datang untuk pertama kali dia merasa terkagum-kagum sama apa yang kamu tawarkan.
Tapi sekali lagi, kan ini di area yang terbilang masih sepi. Merapikan saja nggak akan pernah mendatangkan transaksi. Kalau ada pun, ya untung-untungan.
Kamu butuh banyak orang yang lewat supaya rumah makan yang udah kamu bangun dan rapikan tadi diapresiasi.
Akhirnya kamu mengundang teman-temanmu, kalau perlu awak media juga diundang sekalian. Diliput deh tuh apa yang jadi keunikan rumah makan kamu. Akhirnya makin banyak orang penasaran dan pengin datang.
Di sini, artinya kamu sudah mulai mengaktifkan yang namanya paid channel.
Selanjutnya, tinggal channel terakhir, yaitu earned channel, kan? Earned channel ini yang paling unik dibandingkan dua yang udah kita bahas tadi. Karena, earned channel ini sifatnya tidak bisa kita pengaruhi secara langsung.
Nah, earned channel adalah hasil dari aktivitas yang sudah dilakukan di owned channel dan paid channel. Tamu yang udah mampir tadi akan memberikan review. Ketika review bagus, berarti kamu sukses menjalankan ketiga channel dengan baik.
Mau tahu lebih dalam tentang masing-masing channel? Yuk kita cari tahu bersama-sama!
Secara singkat, owned channel adalah sebuah channel pemasaran yang terhubung dan dimiliki langsung oleh brand itu sendiri. Melalui owned channel, kamu dapat mengatur apa saja hal yang akan kamu sebarkan agar dapat menarik perhatian audience.
Salah satu bentuk owned channel yang paling umum dimiliki oleh setiap brand adalah akun media sosial
Namun bukan hanya itu. Ada berbagai bentuk owned channel yang sebaiknya juga mulai kamu rawat dengan baik, contohnya seperti website dan database email marketing.
Meskipun belum akan dimanfaatkan secara 100%, sangat disarankan brand yang kamu bangun mulai mempertimbangkan untuk mengoptimasi bentuk owned channel yang ini.
Percaya deh, suatu saat ini akan benar-benar bermanfaat buat pertumbuhan brand kamu.
Kelebihan Owned Channel
Kekurangan Owned Channel
Setelah melakukan optimasi pada owned channel dan mendapatkan hasil yang diharapkan, saatnya kamu naik kelas dan menjangkau lebih banyak pelanggan potensial. Caranya adalah dengan mengaktifkan Paid Channel.
Sesuai namanya, paid channel merupakan channel dalam digital marketing trifecta dengan memanfaatkan pihak yang dibayar untuk membantu proses digital marketing dari brand maupun produk yang dipromosikan.
Paid channel bertujuan untuk mendatangkan traffic agar apa yang kita tawarkan semakin dikenal masyarakat.
Secara singkat, paid channel dapat dikatakan sebagai sebuah channel yang memanfaatkan berbagai aktivitas untuk menjangkau audience secara berbayar. Namun, apa saja sih kira-kira yang kita bayar dalam paid channel?
Ada beberapa media yang termasuk ke dalam paid channel, antara lain iklan digital, Meta Ads, Google Ads, sponsor digital, affiliate marketing, dan influencer.
Ya, influencer yang kamu bayar buat endorse produkmu juga termasuk ke dalam salah satu paid channel dalam digital marketing trifecta. Sudah mulai dapat gambarannya, kan?
Melalui mereka semua lah, nantinya keberadaan sebuah brand atau produk dapat tersebar secara luas dan menjangkau target pasar yang sebelumnya tidak terjamah oleh proses pemasaran yang sebelumnya dilakukan secara organik.
Nggak cuma itu, paid channel juga merupakan salah satu cara yang tepat untuk mendatangkan pengunjung dengan latar belakang dan demografi yang sesuai dengan target pasarmu.
Kenapa Paid Channel Penting?
Paid channel dapat menjadi langkah yang efektif apabila kamu baru memulai memasarkan produk maupun bisnismu secara digital. Karena dengan mendatangkan trafik secara berbayar, mereka akan mempromosikan konten atau produkmu yang dapat meningkatkan eksposur yang dibutuhkan.
Sementara dari sisi strategis, pemanfaatan paid channel yang tepat dapat memberikan pengaruh yang kuat bagi brand agar dapat menjangkau target pasarnya apabila dipelajari dengan benar.
Kita dapat membayangkan paid channel sebagai sebuah acara, yang mana kita mengeluarkan biaya untuk membuat acara dan menyebar undangan kepada banyak orang secara luas sehingga orang tersebut tertarik untuk datang ke acara kita.
Kelebihan Paid Channel
Kekurangan Paid Channel
Biar nggak bingung mikir apa itu earned channel, yuk kita bayangkan situasi ini.
Kita dapat membayangkan earned channel seperti sebuah rumah makan. Bayangkan kamu adalah pemilik sebuah rumah makan yang belum dikenal oleh banyak orang. Saat makanan yang kamu sajikan enak, tempatnya bersih, pelayanannya ramah, orang akan betah datang ke tempat kita.
Kemudian saat ada orang yang ingin mencari tahu di mana rumah makan terenak yang harus di coba, pelanggan setiamu akan merekomendasikan rumah makan milikmu karena memiliki rasa yang enak dan bikin datang terus.
Rekomendasi dari pelanggan tersebut yang dapat disebut sebagai earned channel, channel ketiga yang termasuk dalam digital marketing trifecta.
Earned channel sangat unik, sebab asalnya bukan berasal atau dimiliki oleh brand serta tidak berbentuk suatu media hasil dari dibayar atau kesepakatan tertentu.
Pada dasarnya, earned channel adalah media yang didapat dari klien maupun pelanggan yang telah memiliki pengalaman terhadap produk kamu. Maka dari itu, penting bagi sebuah brand untuk memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan hingga potential customer.
Earned channel juga dapat dikatakan sebagai hasil dari penggunaan owned channel dan paid channel setelah berjalan, yang mana nantinya menghasilkan pengalaman yang dapat dibagikan ke masyarakat umum secara luas.
Earned channel ini terdiri dari berbagai bentuk, mulai dari ulasan, rekomendasi, bahkan komplain dari pelanggan atas produk kita juga dapat disebut sebagai earned channel.
Kenapa Earned Channel Penting?
Earned channel menjadi hal yang penting yang ingin dicapai oleh brand untuk menjaga reputasi sekaligus meningkatkan keberadaannya di pasar untuk mendatangkan potensi pelanggan lebih banyak.
Hal ini membuat pelanggan menjadi salah satu channel yang digunakan untuk pemilik bisnis dalam meningkatkan eksistensinya sekaligus menjaga reputasi brand.
Tidak hanya itu, Kita juga perlu memberi perhatian terhadap komplain pelanggan demi kemajuan bisnis kita.
Kelebihan Earned Channel
Kekurangan Earned Channel
Setelah mengenal apa itu digital marketing trifecta dan apa saja channel yang ada di dalamnya. Saatnya untuk mencari tahu bagaimana memanfaatkan ketiga channel digital marketing trifecta untuk kebutuhan bisnismu.
Salah satu langkah yang penting dalam menerapkan digital marketing trifecta untuk bisnismu tentunya adalah dengan mulai menentukan apa tujuan yang ingin kamu capai dari campaign digital marketingmu.
Bayangkan jika kamu memanfaatkan ketiga channel yang ada tetapi kamu nggak tahu apa target yang ingin kamu capai.
Tentu kamu akan kehilangan arah dan nggak bisa mengoptimalkan potensi brandmu.
Nah, kamu bisa mulai dengan memikirkan, apa sih yang ingin kamu capai melalui digital marketing trifecta? Apakah untuk membantu proses branding, meningkatkan revenue, atau justru membuat bisnis semakin sustainable? Pilihannya ada di tanganmu.
Menentukan budget ini sama pentingnya agar kamu nggak overspent atau justru kekurangan budget di saat menerapkan digital marketing trifecta.
Kamu perlu memikirkan budget untuk digital ads, seperti Meta ads, Tiktok ads, atau Google ads dalam mempromosikan brandmu. Selain itu, kamu juga harus menyiapkan dana untuk endorse influencer jika diperlukan.
Terkadang, kamu juga perlu menyiapkan budget untuk owned channel yang kamu miliki. Dana tersebut kamu manfaatkan untuk membangun website yang lebih baik bagi brandmu, atau membayar agency untuk mengelola media sosial bisnismu.
Kamu nggak harus menyiapkan budget terlalu besar, tetapi juga jangan menyiapkan dana yang terlalu kecil dalam menerapkan digital marketing trifecta. Seenggaknya, budget yang kamu persiapkan bisa efektif dan dioptimalkan sebaik mungkin.
Setelah mengetahui tujuan untuk menerapkan digital marketing trifecta dan menentukan budget, selanjutnya kamu perlu membuat media plan untuk konten di owned channel dan paid channel dari brandmu.
Ngonten di media sosial, website maupun media promosi bagi brandmu nggak asal ngonten saja. Kamu perlu membuat media plan terlebih dahulu agar konten yang kamu buat bisa ngena di hati audiences.
Dengan media plan, kamu bisa memahami konten apa saja yang disukai oleh audiences dan pelangganmu. Ditambah, kamu juga nggak perlu mumet harus membuat konten yang terlalu dadakan setiap hari.
Jika masih bingung cara membuat media plan, kamu bisa membuat content pillar terlebih dahulu. Dengan content pillar, konten yang kamu hasilkan akan semakin autentik dan sejalan dengan brand kamu.
Jika kamu sudah menetapkan tujuan, menentukan budget, dan membuat media plan, maka kamu sudah siap menjalankan ketiga channel digital marketing trifecta.
Pada saat menjalankan ketiga channel, kamu juga perlu mengetahui kapan waktu yang tepat untuk posting di media sosial atau menjalankan campaign digital marketingmu. Selain itu, kamu harus memerhatikan progress dari berjalannya penerapan digital marketing trifecta.
Jangan lupa untuk merespons setiap kritik, saran, komplain, dan masukan dari audiencemu dengan baik. Hal ini tentu akan berdampak baik pada earned channel sekaligus reputasi brandmu.
Setelah menjalankan ketiga channel digital marketing trifecta, saatnya kamu mengevaluasi hasil dari penerapan ketiga channel digital marketing trifecta.
Ada beberapa aspek yang harus kamu perhatikan saat mengevaluasi penerapan digital marketing trifecta, mulai dari jumlah followers, engagement rate, click-through rate, jumlah penjualan, dan review.
Hasil evaluasi tersebut dapat kamu jadikan sebagai insights dalam membuat konten atau menyusun strategi digital marketing selanjutnya untuk meningkatkan branding maupun revenue bisnismu.
Nah, sudah menangkap gambaran tentang digital marketing trifecta? Agar proses digital marketing lebih optimal, ketiga channel dalam digital marketing trifecta sebaiknya tidak berdiri sendiri. Jadi penting bagi kita untuk mengkombinasikan semua channel yang ada. Selamat mencoba!