Banyak pemilik brand selalu penasaran sama hal ini. Biasanya setelah tahu harganya, mereka mengurungkan niat dan berpikir bahwa branding bisa dilakukan nanti-nanti saja. Karena seperti kita tahu, bukan hanya mahal, tapi ternyata branding nggak mendatangkan profit secara langsung (saat berdiri sendiri).
Memang benar branding itu nggak menghasilkan profit secara langsung, tapi branding akan sangat membantu bagi sebuah brand untuk bisa lebih dikenal oleh pelanggan. Setelah pelanggan punya kesan baik, maka besar peluang mereka akan menjadi pelanggan loyal brand kita.
Supaya nggak kaget sama budget branding, kita kenalan dulu kali ya sama branding itu sendiri.
Banyak brand gagal menjalankan branding yang efektif karena kurang memahami esensi dari aktivitas branding. Hasilnya, banyak yang malah bertindak dengan penuh keraguan dan saling menebak apa yang akan terjadi setelah ini dan itu.
Simpelnya, branding itu adalah cara kita untuk membuat produk, organisasi, atau diri seseorang menjadi lebih autentik dan relevan dengan yang akan diajak berkomunikasi. Branding akan bicara tentang bagaimana kita mau dipersepsikan di benak pelanggan.
Sayangnya, jika mendengar istilah branding kebanyakan orang akan langsung berpikir tentang logo, warna, pilihan font dan elemen desain grafis lainnya. Padahal, semua itu baru sebagian kecil dari branding itu sendiri.
Baca juga: Cara Mengukur Keberhasilan Branding
Elemen visual memang salah satu bentuk dari branding, tapi branding nggak hanya sebatas elemen visual. Di samping elemen visual, kepribadian (karakter) dan cara bicara suatu brand juga nggak boleh dilewatkan untuk disusun dan dikelola.
Setiap brand itu unik. Kita nggak bisa menyamakan satu dengan yang lain. Bahkan saat mereka bergerak di lini usaha yang sama sekalipun.
Kenapa nggak bisa disamakan? Sebab, sama seperti manusia saat lahir, seiring berjalannya waktu brand juga akan memiliki visi, misi, dan tujuan yang berbeda. Hal ini yang menjadi akar kenapa setiap brand yang kuat biasanya autentik. Karena mereka tau apa yang mereka mau.
Karena ingin menjadi autentik, tentu setiap brand butuh strategi branding yang berbeda pula. Terlebih ketika di kategori brand tersebut sudah banyak brand serupa, makin banyak pula hal yang perlu kita kerjakan agar membuat sebuah brand jadi lebih autentik dan mudah menjangkau pelanggan potensial.
Hal itu lah yang membuat budget branding berbeda. Nggak ada patokan tentang budget branding yang ideal. Setiap brand punya budget idealnya masing-masing tergantung seberapa besar kebutuhan brand tersebut.
Seperti yang kita tahu, bahwa membangun sebuah brand itu nggak pernah mudah. Banyak hal yang perlu dipersiapkan, banyak pula yang harus diwaspadai. Kita harus mencari irisan antara bisnis, manusia, dan estetika.
Dalam proses mencari irisan tersebut, nggak jarang para pemilik brand berpikir “bikin gitu doang kok mahal banget sih?”. Salah satu faktor penyebab dari munculnya pikiran ini adalah kurangnya informasi tentang apa itu brand dan bagaimana cara membangunnya.
Untuk membangun sebuah brand bisa kita mulai dari menyamakan persepsi awal dulu. Karena brand nggak cuma sebatas pengetahuan tentang desain grafis saja. Seperti sosok manusia, brand yang kuat adalah brand yang diciptakan untuk menyampaikan sebuah perasaan.
Karena begitu kompleks, kita tentu butuh beberapa tim khusus untuk menangani masalah ini. Biasanya, pada tahap awal penyusunan sebuah brand, para pemilik akan merekrut tenaga profesional untuk bekerja sama.
Para tim strategist ini yang akan bertugas mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk kebutuhan penyusunan karakter sebuah brand. Serangkaian riset perlu dilakukan untuk memahami cara terbaik dalam menjangkau pelanggan potensial.
Selanjutnya tim kreatif lah yang akan memanfaatkan data-data tadi untuk menciptakan Verbal Expression dan Visual Expression. Seperti kita tahu, desain akan bekerja dengan baik apabila didukung data yang kuat.
Lagi-lagi ini terhubung ke budget branding yang bisa berbeda antara satu dengan yang lain. Wajar berbeda, karena masalah yang diselesaikan pun menggunakan pendekatan yang berbeda.
Sudah dijelaskan dari awal bahwa mendirikan brand itu nggak mudah. Kita butuh tenaga, pikiran, dan uang untuk bisa memastikan sebuah brand bisa benar-benar berdiri dan berjalan sesuai rencana.
Karena begitu banyak yang harus dikorbankan, untuk mendirikan sebuah brand yang autentik, banyak orang menyerah di tengah jalan. Untuk meminimalisir hal ini, ada beberapa tips yang mungkin bisa kamu coba agar proses membangun brand jadi lebih lancar.
Tips membangun sebuah brand yang pertama adalah mengetahui siapa sih sebenarnya brand ini. Kita harus memastikan dulu brand seperti apa yang akan kita buat kedepannya.
Setelah tahu brand seperti apa yang kita inginkan, maka kita akan tau langkah apa yang harus dilakukan kedepannya. Goals apa saja yang akan kita capai dalam jangka pendek, menengah, dan panjang.
Brand itu ibarat diri kita. Kalau kita mau melakukan sesuatu, kita harus tahu dulu potensi diri kita sendiri. Tentukan apa potensi dan ciri khas yang dimiliki dari awal. Lalu, buat rencana dan strategi brand yang terhubung ke strategi bisnis milikmu.
Setelah kita tau siapa brand kita dan apa potensi yang dimiliki, coba jawab pertanyaan ini.
“Kenapa harus brand ini yang dibangun?
Kalau kita sudah berhasil menjawab pertanyaan ini dengan alasan yang rasional ditambah data yang valid, itu berarti kita akan lebih percaya diri untuk berjalan.
Dari pertanyaan itu pula kita juga akan menjawab beberapa poin penting. Salah satunya adalah masalah apa yang akan diselesaikan dengan adanya brand tersebut.
Brand yang baik adalah brand yang dibangun untuk menjawab dan menyediakan solusi. Brand yang seperti ini yang nantinya akan selalu mendapat tempat di hati pelanggan.
Sebelum melangkah terlalu jauh, kita harus tau seberapa banyak kekuatan yang kita punya. Kekuatan bisa saja dari sisi tim, pendanaan (termasuk budget branding), waktu, dan tenaga.
Jangan sampai kita udah susah-susah bikin strategi yang bagus tapi nggak punya sumber daya yang memadai. Sebagus-bagusnya strategi, nggak akan berjalan maksimal jika nggak didukung dengan resource yang baik pula.
Itu tadi merupakan tips yang bisa kamu coba. Tapi, ada hal yang harus kamu perhatikan dulu sebelum mencoba tips ini. Hal tersebut adalah “keberanian untuk memulai”. Untuk memulai hal yang besar memang butuh keberanian yang besar pula. Tapi semua nggak akan sia-sia jika kita sudah melakukan sebaik-baiknya.