fbpx

Cara Menentukan Brand Positioning yang Tepat untuk Bisnismu

December 5, 2023

Saat kamu membangun suatu brand, kamu bakal berada di tengah persaingan yang ketat antara bisnismu dengan berbagai kompetitor lain. Kamu pun harus mencari cara agar dapat menjadi pilihan konsumen di antara kompetitor, dengan menentukan brand positioning yang tepat.

Key Takeaways

  • Brand positioning sendiri itu bisa dibilang strategi buat menanamkan brandmu di pikiran audiens dengan memosisikan brand tersebut dalam niche yang unik.
  • Ada beberapa jenis brand positioning yang bisa kamu gunakan, seperti price-based, convenience-based, hingga quality-based.

Konsumen itu selalu memiliki pilihannya sendiri dalam menentukan produk dari brand mana yang akan mereka pilih. Harapannya, produk yang mereka pilih dapat menyelesaikan masalah yang mereka miliki dan memenuhi ekspektasi mereka.

Begitupun dengan pemilik bisnis, mereka ingin apa yang mereka tawarkan dapat laku di pasaran. Namun, di pasar sendiri udah banyak produk maupun penawaran yang serupa dengan apa yang bisnismu tawarkan.

Salah satu cara biar bisnismu biar menonjol dan nggak disamakan dengan kompetitor adalah dengan menjadi berbeda, salah satunya adalah dengan menentukan brand positioning.

Namun, menentukan brand positioning itu sendiri nggak secepat kereta cepat dan semudah membalikkan telapak tangan. Lalu, bagaimana caranya?

Di artikel ini, Akarmula bakal ngasih tahu beberapa cara yang bisa kamu terapkan untuk cari tahu dan menetapkan brand positioning yang tepat untuk bisnismu, bersamaan dengan alasan kenapa brandmu perlu brand positioning. Tanpa berlama-lama lagi, baca sampai habis!

Apa Sih Brand Positioning Itu?

Sebelum kita menyelam lebih jauh, coba jawab pertanyaan ini.

Kalau kamu disuruh menyebutkan brand minuman, apa brand pertama yang pertama kali muncul di kepalamu? Coba kalau kamu disuruh menyebutkan brand minuman kola, brand apa yang bakal pertama kali keluar di dalam benakmu?

Brand minuman itu sendiri udah banyak, apalagi yang keluar di kepalamu, pasti beragam. Namun, saat pertanyaannya kita fokusin minuman kola, pasti jawabannya lebih mengerucut dan banyak orang punya jawaban yang sama dengan jawabanmu. 

Itu tadi sedikit buat nunjukkin tentang brand positioning dan gimana brand positioning bisa memengaruhi persepsi audiens.

Brand positioning sendiri itu bisa dibilang strategi buat menanamkan brandmu di pikiran audiens. Strategi ini biasanya dilakukan dengan berbagai usaha yang bikin bisnismu bisa menonjol di tengah pasar dan menjadi pilihan bagi calon konsumen.

Tujuannya, buat membangun marketing niche buat brand, produk, atau layanan menggunakan berbagai strategi, bisa mulai dari strategi harga, fitur, promosi, distribusi, sampai kemasannya. Ini biar bisnis tersebut menjadi lebih unik dan meninggalkan kesan di benak audiens.

Jadi, brand positioning itu penting banget buat brandmu. Lewat brand positioning, konsumen bisa jadi lebih mudah mengasosiasikan brandmu dengan sesuatu yang spesifik dan akan mereka butuhkan yang belum tentu kompetitor miliki.

Contohnya kayak minuman kola tadi. Kalau pertanyaannya cuma brand minuman apa yang pertama kali muncul, jawabannya mungkin bisa brand air mineral atau jus. Namun saat bicara minuman kola, jawabannya sudah makin mengerucut.

Keduanya emang sama-sama minuman penghilang dahaga, tetapi, perbedaan fitur yang dimiliki minuman tersebut bisa menjadi bahan pertimbangan bagi calon konsumen buat memilih minuman yang mau dibeli.

Kalau Brand Positioning Statement itu Apa?

Biasanya, brand positioning itu nanti bakal diekspresikan melalui brand positioning statement. Lalu, apa sih brand positioning statement itu?

Jadi, brand positioning statement itu bisa dibilang sebagai deklarasi yang merangkum atau menyebutkan apa sih unique value yang dimiliki suatu brand terhadap audiens.

Biasanya, brand positioning statement itu panjangnya cuma satu-dua kalimat yang jelas. Statement ini juga menjadi salah satu panduan bagi setiap strategi marketing dan komunikasi brand yang konsisten.

Umumnya, brand positioning statement ini di dalamnya menyebutkan target konsumen, apa yang dilakukan oleh brandmu, apa benefit yang ditawarkan oleh brand, apa yang membuat brandmu berbeda dari kompetitor, dan kenapa audiens harus percaya dengan brandmu.

Apa Bedanya Brand Positioning Statement sama Tagline?

“Kalau begitu, brand statement sama kaya tagline atau slogan dong?” Eits, tidak semudah itu. Brand positioning statement dan tagline atau slogan itu dua hal yang berbeda.

Brand positioning statement, itu biasanya digunakan untuk internal perusahaan. Statement ini bakal jadi panduan buat strategi marketing dan pengembangan bisnis. Ini bakal jadi patokan biar brandmu tetap konsisten di mata konsumen.

Sedangkan, tagline itu digunakan secara eksternal sebagai bagian dari marketing perusahaan. Biasanya, insight buat tagline sendiri juga bisa dipetik dari brand positioning statement.

Kenapa Brand Positioning itu Penting Banget?

Emang, sepenting apa sih brand positioning buat brand? Jawaban singkatnya, penting banget. 

Kenapa?

Jadi gini, brand itu harus punya tempatnya sendiri di pasar yang luas, sambil menjaga reputasi baiknya sendiri. Brand positioning bisa bantu kamu menempatkan bisnismu agar bisa menonjol dengan reputasi yang baik.

Kata kuncinya adalah “menonjol”. Karena manusia sendiri memiliki kecenderungan untuk mengkategorikan sesuatu. Ini yang bikin manusia secara alami akan mengkategorikan suatu brand setelah mereka berinteraksi, yang mana mereka mengkategorikan brand tersebut dengan cara tertentu sehingga lebih memahami apa yang brand tersebut lakukan.

Brand positioning di sini sifatnya membantu mengarahkan, menempatkan brandmu pada tempat khusus yang ada di benak audiens. Karena pada dasarnya, brand positioning itu bantu bisnis agar bisa diferensiasi dirinya sendiri di tengah kompetitor.

Diferensiasi yang dihasilkan dari brand positioning itu sendiri juga yang bakal bantu bisnismu buat mengomunikasikan value yang dimiliki ke audiens dan ningkatin brand awareness. Bahkan, bisa jadi justifikasi dari strategi bisnismu, salah satunya strategi harga.

Brand positioning juga penting bagi bisnis agar mereka bisa mengomunikasikan value mereka dengan cara yang jelas ke konsumen.

Namun, kamu perlu ingat kalau strategi brand positioning setiap brand itu berbeda meskipun terkadang memiliki tujuan akhir yang sama. Ini bergantung pada industri, target pasar, hingga cara mengomunikasikan pesannya.

Jenis-Jenis Brand Positioning

Sekarang, kita bakal bahas apa aja sih jenis-jenis brand positioning. Ini juga bisa kamu jadikan referensi kira-kira apa brand positioning yang tepat untuk brandmu.

Price-based Positioning

Brand positioning ini jadi salah satu positioning yang sering dipakai oleh banyak bisnis. Pada positioning ini, brand lebih menonjolkan bagaimana harga yang ditawarkan cocok dan masuk akal untuk konsumen.

Tujuannya bukan menjadi brand dengan harga yang paling murah, tetapi jadi brand dengan harga yang dikenal paling murah. Maksudnya gimana tuh?

Contohnya kaya gini, Mie Gacoan sering dibilang tempat makan mie yang murah. Apakah ada yang lebih murah dari Mie Gacoan? Banyak, apakah Mie Gacoan adalah mie yang paling murah? Mungkin tidak. Namun, brand positioning Mie Gacoan menempatkan mereka menjadi brand restoran mie yang dikenal paling murah.

Cara untuk mencapai itu gimana? Tentunya, bisnismu memerlukan manajemen produksi yang sangat rapi sehingga bisa menghasilkan produk yang harganya paling masuk akal untuk konsumen. Namun ingat, kamu tidak boleh mengorbankan kualitas hanya untuk harga yang paling rendah, karena kepercayaan pelanggan juga didapat dari pengalaman mereka dengan produk yang sesuai harga.

Convenience-based Positioning

Kalau positioning yang satu ini lebih berfokus pada menawarkan kenyamanan. Caranya, brand memberikan kenyamanan bagi konsumen saat berinteraksi.

Kenyamanannya ada banyak nih, mulai dari lokasi, pembuatan produk, kemudahan penggunaan, aksesibilitas, dukungan di berbagai platform, dan banyak lagi.

Dan kenyamanan ini ternyata penting lho bagi brand, karena kenyamanan dapat memberikan pengalaman yang positif bagi konsumen saat berinteraksi dengan brand. Bahkan, Analytics Steps bilang kalau 83 persen konsumen menganggap kenyamanan itu penting dalam keputusan pembelian mereka. Ini yang bikin mereka semakin loyal dengan brand.

Mau tahu contoh kasusnya? GoFood, dulu ketika kita ingin membeli makanan kita harus repot untuk keluar rumah dan mencari makanan yang kita inginkan. Bahkan untuk sekadar cari tempat makan baru, kamu perlu effort tenaga dan bensin.

Namun dengan adanya GoFood, kamu jadi semakin dimudahkan. Kamu bisa memilih makanan dari ratusan tenant, bahkan memesan makanan tersebut tanpa perlu keluar rumah. Cukup pesan, bayar, lalu makanan bakal diantar ke tempatmu.

Quality-bases Positioning

Positioning ini lebih menekankan pada kualitas sebagai senjata utama dari brandmu. Ada berbagai jalan untuk mewujudkan persepsi tentang kualitas ini.

Mulai dari pemilihan bahan yang berkualitas, proses pembuatan produk yang baik, sampai jaminan mutu jika produkmu memang aman dan nyaman digunakan.

Contohnya seperti Louis Vuitton, sebagai luxury brand, Louis Vuitton selalu berusaha memberikan kualitas yang terbaik dengan bahan berkualitas tinggi dan dibuat dari tangan desainer terbaik di bidangnya. Ditambah, Louis Vuitton juga digunakan oleh influencer yang membuat reputasinya juga naik.

Gimana Cara Menentukan Brand Positioning yang Tepat Buat Brandmu?

Proses menentukan brand positioning yang efektif ini perlu kamu lakukan dengan seksama dan matang, karena ini bakal menjadi strategi jangka panjang dari bisnismu. Gimana caranya? Kita bakal spill cara menentukan brand positioning yang tepat di sini:

Evaluasi Brand Positioning Bisnismu Saat Ini

Kamu nggak akan bisa mulai menentukan brand positioning dari bisnismu sebelum memahami posisi brandmu di pasaran saat ini. 

Coba kamu lihat, siapa saja sih target konsumenmu, atau konsumenmu sekarang (kalau bisnismu sudah berjalan). Gimana sih latar belakang demografi target konsumenmu.

Kalau sudah, selanjutnya kamu perlu lihat juga, visi, misi, dan value yang ingin kamu bawa ke dalam brandmu ini apakah sudah mewakili solusi yang diinginkan konsumen, perusahaan, sekaligus bikin brandmu berbeda dari kompetitor?

Lalu, kamu juga bisa perhatikan value proposition, brand persona, dan brand voice dari bisnismu.Setelah mengevaluasi positioning bisnismu saat ini, kamu bakal dapetin insight tentang apa yang perlu kamu lakukan selanjutnya.

 Riset dan Identifikasi Kompetitormu

Setelah paham di mana posisi brandmu saat ini, selanjutnya kamu perlu riset dan identifikasi kompetitormu.

Kamu perlu tahu siapa aja kompetitormu. Kompetitor dalam hal ini luas banget, mulai dari yang produknya sama, yang target audiensnya sama, sampai kompetitor tidak langsung tapi bisa jadi subtitusi dari produk bisnismu.

Setelah kamu melakukan riset kompetitor, selanjutnya kamu identifikasi strategi mereka dengan melihat bagaimana branding mereka, apa yang mereka tawarkan, gimana kehadiran mereka di media sosial, bahkan sampai melihat bagaimana review konsumen terhadap brand kompetitor. 

Kamu juga perlu membandingkan brandmu dengan kompetitor. Kamu perlu lihat, kira-kira value atau pembeda apa sih yang bisa brandmu provide untuk konsumen yang belum dimiliki kompetitor?

Dari sini, kamu jadi tahu apakah positioningmu bertujuan untuk menggeser kompetitor lewat benefit yang dimiliki atau justru fokus ke niche yang tidak dimiliki kompetitor.

Lewat identifikasi tersebut, kamu jadi bisa memahami apa sih gap yang bisa diisi oleh brandmu dan tahu bagaimana konsumen memaknai kehadiran brandmu nantinya. Memahami hal tersebut bakal jadi formula yang tepat untuk menentukan brand positioning dari bisnismu.

Cari Tahu Keunikan Brandmu

Nyari pembeda antara kamu dengan kompetitor mungkin sulit, apalagi kalau industri dari brandmu sendiri udah kelewat banyak kompetitornya. Tapi, kamu tetap bisa mencari apa yang unik dari brandmu kok.

Ingat, kekurangan yang dimiliki kompetitor bisa jadi kelebihan untuk brandmu. Contohnya gini, mungkin produk bakpia dari brandmu harganya lebih mahal dibandingkan kompetitor. 

Namun, bakpia dari brandmu dibuat langsung secara handmade dan fresh, bahkan kamu bisa membuktikan dengan nunjukkin pembuatan bakpia secara langsung di tokomu. Atau mungkin brand bakpia milikmu punya customer service yang ramah dan mau membantu konsumen yang bingung saat memilih rasa bakpia. Di sini kamu bisa memposisikan brandmu untuk mengisi gap yang ada di pasaran.

Dalam menentukan brand positioning, kamu tidak perlu harus sempurna di segala sisi saat itu juga, cukup fokus di satu atau dua hal yang bikin kamu menonjol dibandingkan kompetitor.

Seiring berjalannya strategi brand positioningmu, nantinya kamu bisa menyesuaikan strategi lain yang dapat membawa brandmu menjadi top-of-mind konsumenmu.

Buat Framework Brand Positioning

Selanjutnya, kamu bikin framework brand positioning. Mikir brand positioning emang sekilas cukup berat karena banyak yang perlu dilihat. Namun, framework brand positioning ini nanti bakal ngebantu kamu dalam menentukan brand positioning.

Kamu bisa mengisi framework ini, baik dalam bentuk tabel atau apapun yang kamu suka, untuk memahami apa posisi yang tepat. Ini dimulai dari menuliskan big idea dan mengerucut ke touchpoints.

Ada banyak model framework brand positioning yang bisa kamu gunakan. Namun, umumnya framework brand positioning ini memiliki elemen seperti ini:

  • Ide utama atau big idea
  • Brand purpose
  • Value proposition
  • Target audience
  • Mission statement
  • Brand tone of voice
  • Peluang
  • Strategi pembeda
  • dan Sample touchpoints
Bikin Brand Positioning Statement dari Framework Tadi

Setelah kamu mengisi framework brand positioning tersebut dan mengumpulkan insight yang sudah kamu kumpulkan sebelumnya, untuk kemudian diutarakan menjadi brand positioning statement.

Seperti yang udah kita bahas tadi, brand positioning statement ini cukup sepanjang satu atau dua kalimat, tetapi cukup menjelaskan value dan keunikan dari brandmu ke calon konsumen yang bikin kamu lebih meyakinkan dibandingkan kompetitor.

Biasanya, ada beberapa pertanyaan yang perlu dijawab sebelum mengisi positioning statement, pertanyaannya seperti ini:

  • Siapa target audiensmu?
  • Apa pain points yang dirasakan audiens?
  • Apa yang ingin dicapai atau benefit yang bisa didapatkan konsumen?
  • Apa yang bikin brandmu berbeda dari kompetitor?

Masih mengawang-ngawang? Okay, Akarmula bakal kasih template brand positioning statement yang bisa kamu gunakan.

Kami membantu [Audience/Target Market]

Yang merasa bahwa [Pain Point]

Untuk mencapai/merasakan/mendapatkan [Key Benefit]

Berbeda dari [Competitive Alternative]

Solusi kami adalah [Point of Difference]

Dari template tersebut, kamu bisa bikin brand positioning statement yang simpel tapi meyakinkan.

Terapkan Brand Positioning yang Sudah Dibuat

Langkah selanjutnya adalah menerapkan brand positioning yang udah kamu tentukan. Implementasi dari brand positioning tersebut tentunya juga harus punya dukungan yang kuat. Dukungan seperti apa?

Kamu perlu memastikan kalau setiap komunikasi yang brandmu lakukan dengan klien sejalan dengan positioning statement yang sudah dibuat. Ini diawali dengan mengomunikasikan positioning statement brandmu ke pegawai, investor, bahkan konsumen.

Dari sini, nantinya kamu bisa mengevaluasi gimana cara komunikasi brandmu selama ini, apakah sudah sesuai dengan positioning statement yang dibuat sebelumnya? Kalau belum, berarti kamu perlu menyesuaikan pesan dan cara komunikasi dari brandmu agar sesuai.

Kamu juga perlu memastikan kalau positioning yang brandmu miliki bisa dipahami audiens dan calon konsumen. Mulai dengan membangun hubungan emosional dengan calon konsumen, lalu beri tahu mereka apa yang bikin brandmu lebih menonjol dan berbeda dibandingkan kompetitor. Ini bisa kamu lakukan secara langsung atau lewat media sosial maupun konten.

Evaluasi Brand Positioning dari Brandmu

Setelah menerapkan brand positioning dari brandmu, saatnya mengevaluasi apakah brand positioning dari bisnismu sudah tepat?

Caranya, kumpulkan feedback dari konsumen, baik lewat survei, wawancara, review mereka tentang produk dan brandmu, bahkan komentar mereka di konten media sosial brandmu bisa kamu jadikan insight.

Lewat insight tersebut, kamu jadi tahu apakah brand positioning yang udah kamu buat sesuai dengan apa yang kamu harapkan? Apakah konsumen menangkap hal yang sama dari apa yang brandmu pikirkan? Apakah brandmu menonjol dibandingkan kompetitor dalam kategori tertentu?

Feedback ini nantinya yang bisa kamu jadikan bahan evaluasi untuk mengetahui apa saja yang perlu ditingkatkan dan disesuaikan agar semua orang dapat merasakan esensi dari brandmu.

Tips Tambahan Saat Membentuk Brand Positioning

Kamu pasti punya impian untuk memiliki brand dengan positioning yang kuat. Akarmula punya beberapa tips tambahan nih yang bisa kamu jadikan patokan saat menentukan brand positioning yang tepat. Berikut adalah tipsnya:

  • Be relevant, kamu bisa memposisikan brandmu sebagai brand yang unik dan berbeda dibandingkan kompetitor, tetapi kamu perlu ingat kalau keunikan tersebut tetap relevan dengan masalah yang dialami oleh konsumenmu.
  • Be consistent, membangun brand positioning itu bukan pekerjaan yang bakal selesai dalam satu malam. Kamu perlu konsisten dalam menyampaikan pesan yang ingin brandmu sampaikan ke audiens.
  • Be credible, kamu juga perlu memastikan kalau benefit yang kamu janjikan ke konsumen juga sesuai dengan kenyataan di lapangan dan memang brandmu bisa lakukan. Ini penting banget karena brand itu bakal punya kesan yang baik kalau kamu bisa mendapatkan kepercayaan konsumen.

Itu tadi cara menentukan brand positioning ala Akarmula untuk brandmu. Kami mengerti bahwa brand positioning bukan cara yang mudah. Maka dari itu, untuk membantu kamu melakukannya, Akarmula menyediakan layanan 60 Minutes About Your Brand, sebuah layanan konsultasi GRATIS untuk brand yang kamu miliki, seperti menentukan brand positioning salah satunya, kamu bisa menikmati layanan ini di sini

Questions to Consider

  • Apakah menentukan brand positioning ini hanya dilakukan pada awal membangun brand saja?
  • Kalau kita mengeluarkan produk baru untuk niche baru, apakah perlu menentukan brand positioning lagi?
  • Kira-kira, berapa lama jangka waktu yang diperlukan untuk eksperimen brand positioning tersebut?
Article written by Herpinando Trisnu

More Insights

All Right Reserved © 2024 Akarmula
arrow-down
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram