Ada perbedaan antara tulisan yang bagus dengan tulisan yang hebat.
Tulisan bagus adalah yang bisa dibaca. Tulisan hebat adalah yang bisa mempengaruhi seseorang dalam mengambil tindakan.
Untuk urusan tulisan hebat, kita bisa belajar banyak dari cara menulis copywriting milik Amazon.
Alex Garcia dalam thread-nya di Twitter pernah membagikan insight tentang hal tersebut. Ini dia 6 tips menulis persuasif ala Amazon.
Dengan memperpendek kalimat, audience jadi lebih mudah membaca.
Menulis copywriting yang baik harus on point. Terlalu banyak membuang kata dapat membuat audience bosan. Otomatis pesan jadi tidak tersampaikan.
Kata-kata seperti “banyak”, “keren”, “tinggi” sifatnya adalah personal.
Setiap orang punya cara berbeda untuk mengartikan kata tersebut. Kata sifat juga rawan membuat arti sebuah kalimat menjadi bias. Sebaiknya sertakan data untuk menemani atau mengganti kata tersebut.
Contoh:
“Banyak orang yang memilih opsi A”.
Kata “banyak” membuat pembaca susah membayangkannya. Kalau kita ubah jadi data, menjadi:
“7 dari 10 orang memilih opsi A”. Sekarang konteksnya jadi lengkap.
Kadang saat sedang asik menulis copywriting, kita biasa boros kata-kata. Tugas kita adalah membaca ulang setiap kalimat, lalu hapus kata-kata yang tidak penting.
Contoh:
“Bisa jadi akan ada peningkatan penjualan apabila Anda menulis landing page dengan formula yang kami buat.”
Ubah menjadi:
“Penjualan Anda akan meningkat minimum 10% dengan formula landing page kami .”
Setelah selesai menulis copywriting, baca ulang setiap kalimat dengan keras. Kamu bakal ngerasa, apakah kalimat tersebut cukup efektif atau tidak.
Pembaca gak suka dipaksa menebak apa yang mau kita sampaikan.
Kalimat yang tidak efektif akan membuat pembaca berhenti, lalu berusaha menebak, dan akhirnya mereka akan bingung.
Ketika bingung, mereka akan segera pergi.
Saat menulis persuasif, sesuatu yang sifatnya opini perlu dihilangkan. Ganti kata-kata opini dengan fakta dan data.
Contoh:
“Menurut saya penyebab penurunan customer bulan ini karena sedang masa PPKM Darurat.”
Ubah menjadi:
“PPKM Darurat menyebabkan penurunan pelanggan sebesar 10%, dari 900 menjadi 810 pelanggan.”
Ngapain ingin terlihat pintar kalau malah bikin pembaca kabur.
Daripada menggunakan kata yang membingungkan, coba untuk deskripsikan.
Contoh:
“Bounce Rate Anda akan menurun jika dibarengi dengan menulis copywriting website yang lebih baik.”
Ubah menjadi:
“Penulisan yang baik membuat pengunjung betah berlama-lama membaca website Anda.”
Membuat tulisan persuasif penting agar pelanggan potensial percaya dengan produk dan layanan kita.
Kalau kamu punya rencana membuat tulisan persuasif untuk konten, script iklan, dan landing page, Akarmula siap bantuin kok.
Klik aja tombol di bawah ini.