fbpx

7 Tips Desain Grafis untuk Pemilik Bisnis yang Baru Merintis

July 26, 2021

Setiap bisnis dimulai dari garis start yang berbeda. 

Ada yang mulai dengan modal besar dan komposisi tim yang solid. Tapi ada juga yang dimulai dengan modal kecil dan apa-apa dilakuin sendirian.

Kalau kamu masuk ke tipe pemilik bisnis yang nomor dua, berarti ada sedikit jam tidur yang emang harus dikorbankan. Tapi tenang, nanti semua bakal terbayarkan kok. (Aamiin paling serius.)

Biasanya sebagai Chief Everything Officer kamu bakal dihadapkan dengan satu hal yang banyak pemilik bisnis takut gak bisa ngelakuinnya… yaitu bikin konten dan segala kebutuhan desain grafis.

“Duh pakai software apa ya, cara pakainya susah gak ya, nanti kalau jelek hasilnya gimana ya.”

Artikel hari ini udah kami susun khusus ngebantu kamu semua. Selesai baca artikel ini dan kalau rajin menerapkannya, kemampuan desain grafis-mu bisa dijamin naik kelas! Nih 7 tips desain grafis untuk pemilik bisnis seperti kamu:

Pertama – Menerapkan Hirarki Desain

Kesalahan yang biasa kita perbuat saat belajar desain grafis adalah salah merancang info mana yang harusnya ditonjolkan, atau disampaikan lebih dulu.

Hirarki dalam desain bakal membantu kamu menyampaikan informasi lebih jelas lagi.

Jadi mata dan otak kita terbiasa membaca dengan pola YANG BESAR DULU baru yang kecil. Pastikan saat membuat design, informasi yang penting ukurannya harus lebih besar daripada info pelengkapnya ya.

Lalu kita juga cenderung membaca dari sebelah kiri ke kanan, dan dari atas ke bawah. So, kamu bisa ikutin itu sebagai acuan untuk meletakkan informasi dari yang paling penting ke informasi yang sifatnya hanya pelengkap saja.

Tips dalam Menyampaikan Informasi

Usahakan dalam satu artboard hanya memuat satu pesan utama. Lalu manfaatkan hirarki untuk mengantar audience ke setiap butir informasi pelengkap di sekitar pesan utama.

Kedua – Fokus Pakai 2 Font Dulu Aja

Sama kayak manusia, font itu juga ada jodohnya masing-masing. Kalau gak cocok mereka bakal kelihatan aneh.

Maksimal pilih 2 font yang masing-masing bakal kamu pakai sebagai font headline text dan font body text.

Saat memilih font, pastikan kamu menyesuaikan karakter brand yang mau kamu bentuk.

Pakai jenis Serif, kalau karakter brand kamu serius dan terkesan formal.

Pakai jenis Sans-Serif kalau karakter kamu jadi santai, clean, dan modern.

Tips memilih font: 

Kalau pairing antara Serif & Sans-Serif pastikan kamu memilih Serif sebagai headline text dan Sans-Serif sebagai body text.

Ketiga — Memahami Konsep Kontras

Kontras membantu audience untuk mengetahui topik utama, karakter utama, atau objek yang paling kita tonjolkan dalam sebuah desain. 

Selain itu kontras juga berfungsi sebagai pemisah antara informasi satu dengan yang lainnya. Biar lebih mudah memahaminya, kita langsung masuk ke contoh aja kali ya.

Keempat — Pemilihan Warna

Memilih warna selalu jadi hantu tersendiri di dalam desain. Jangankan untuk kamu yang baru mau belajar bikin desain grafis, kadang kami yang sudah lama di industri ini masih sering bingung saat pilih warna.

Ada beberapa color relationship yang selalu jadi acuan para desainer grafis dalam menentukan harmonisasi warna.

Biasanya kita akan mulai bertanya, kenapa kalau menggunakan color relationship di atas bisa membuat desain kita jadi lebih enak untuk dipandang? 

Jawabannya adalah karena apapun yang kita lihat di alam, hampir selalu berkaitan dengan salah satu color relationship wheel di atas.

Kelima – Harus ada White Space

Meskipun namanya “white”, tapi White Space tidak selamanya harus berwarna putih. White Space adalah ruang kosong yang ada di sekitar objek pada artboard design.

Semakin luas White Space, maka kesan yang muncul akan semakin minimalist. Salah satu hal yang sering bikin sebuah design jadi terlihat jelek adalah White Space yang sangat minim.

Enak mana lihat gambar yang ini apa gambar yang sebelumnya? Terasa pengap dan bikin gak nyaman kan? Itu karena selain bikin desain jadi lebih cakep, White Space juga bakal kasih ruang nafas di sekitar desain.

Biasanya non-graphic designer sering tuh bilang:

“Logo-nya gedein, itu geser sini, ini geser situ.” 

Hmm, belum tau dia kalau kami melakukan itu semua ada tujuannya.

Keenam – Alignment

Fakta pertama, mata dan otak kita suka melihat sesuatu yang rapi. Alignment adalah cara kita menyusun sebuah objek pada artboard biar ada di tempat yang sejajar dan pastinya bikin semua jadi rapi. 

Fakta kedua, ketika ada sebuah desain, sebenarnya mata kita gak langsung baca tulisan, tapi kita scanning dulu, apakah keseluruhan secara visual enak dilihat atau nggak.

Tips untuk bikin desain yang alignmentnya pas, saat desain pastikan nyalain ruler dan guide line. Pokoknya semua biar rapi gitu deh.

Ketujuh – Memperhatikan Proximity (Kedekatan)

Apaan deh tuh proximity…

Jadi singkatnya proximity adalah sebuah prinsip ketika sebuah objek berdekatan, dia akan cenderung kita anggap punya keterikatan informasi. Biasanya kita akan membaca objek ini secara berhubungan gitu.

Coba perhatiin gambar di bawah ini deh. Yang merah itu adalah contoh penerapan prinsip proximity.

Jadi kalau kamu bikin design, usahakan bikin rough draftnya dulu. Tujuannya biar kamu bisa rancang informasi mana yang harus dibuat terikat satu sama lain.


Udah deh tuh, ada 7 tips buat bantu kamu bikin desain yang menarik. Jangan bikin alasan lagi, mending mulai latihan dari sekarang. Yok bisa yok.

Kalau masih ngerasa kesulitan, Akarmula siap kok bikinin kamu desain ini itu. 

Soalnya di Akarmula ada layanan On-Demand Graphic Design. Jadi ini layanan design yang ngebantu banget untuk brand owner yang masih merintis.

Sistemnya langganan gitu. Kamu bisa request bikin design apapun selama satu bulan penuh. Gak ada batasan jumlah design. Pokoknya apapun bisa dikerjain di layanan ini.

Kamu bisa mulai langganan atau konsultasikan dulu aja kebutuhan kamu tentang layanan ini dengan klik tombol "Hubungi Akarmula" di bawah ini.

More Insights

All Right Reserved © 2025 Akarmula
arrow-down
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram