54% UMKM di Indonesia sudah menggunakan media sosial untuk meningkatkan penjualan. Hal ini bikin persaingan untuk merebut hati audiens juga semakin ketat karena banyak orang berinteraksi dengan brand melalui media digital. Tapi, belum tentu semuanya tahu cara menyusun media plan yang benar.
Pertanyaannya, apakah menggunakan media sosial maupun media digital lainnya membuat strategi branding dan marketing suatu brand bisa sukses? Belum tentu.
Key Takeaways
Ada beberapa faktor yang menentukan bagaimana brand dapat menjaring audiens dengan efektif. Salah satunya adalah bagaimana cara menyusun media plan yang dilakukan oleh brand tersebut.
Kalau diibaratkan, sekarang semua orang sudah memiliki kapal buat berlayar mencari ikan di laut, tapi nggak semuanya bisa mendapatkan ikan dalam jumlah yang besar, kan?
Artikel ini bakal membahas bagaimana cara menyusun media plan yang benar untuk brandmu biar bisnismu bisa menjaring konsumen lebih banyak. Mau tahu bagaimana caranya? Kita ulas satu persatu!
Sebelum ngobrolin cara menyusun media plan, kamu perlu tahu apa sih media plan itu.
Media plan pada dasarnya adalah sekumpulan detail dari media apa sih yang ingin kamu buat, di mana kamu bakal mengomunikasikan media tersebut dan bagaimana cara mengomunikasikannya.
Singkatnya, ini adalah bagaimana brand memikat audiens dan konsumen melalui media yang mereka miliki, hasil akhirnya meningkatkan penjualan dan brand loyalty.
Kalau proses menyusun media plan sendiri itu adalah sebuah proses yang menentukan detail perencanaan brandmu mengomunikasikan sebuah pesan ke audiens.
Proses ini dilakukan agar brand bisa menarik engagement dengan lebih efektif, meningkatkan ROI, dan memahami channel marketing yang tepat.
Biasanya suatu brand yang menyusun media plan itu landasannya mengikuti brand guideline maupun brand message yang dimiliki.
Nggak cuma itu, media planning juga umumnya diikuti dengan bagaimana brand tersebut menyesuaikan gaya komunikasinya, brand voice, sampai campaign yang sedang berjalan.
Media plan ini dibutuhkan banget agar brand nggak hilang arah saat melakukan proses digital marketing, branding, maupun aktivasi melalui media sosial maupun media lainnya.
Tanpa adanya proses ini, cara komunikasi brand bakal terkesan nggak konsisten dan membuat audiens nggak percaya sama brand tersebut.
Kembali ke analogi nelayan, kalau kamu berlayar tanpa perencanaan, apakah ikan yang didapat juga banyak? Belum tentu, bisa jadi malah rugi uang bahan bakar.
Coba bandingkan saat kamu hendak berlayar, tetapi kamu sudah memiliki perencanaan. Mulai dari jaring apa yang ingin digunakan, waktu berlayar yang tepat, hingga melihat situasi cuaca di lautan lepas, potensi untuk mendapatkan ikan yang lebih banyak tentunya lebih besar.
Itu yang bisa kita aplikasikan saat membicarakan media plan. Kalau brandmu cuma asal posting tanpa perencanaan yang matang, belum tentu engagement bakal naik dan cuan bakal ikut naik.
Tapi, jika brandmu bisa merencanakan media plan dengan matang, bisnismu bisa menyasar ke target pasar yang tepat hingga menghasilkan konversi.
Ada beberapa alasan penting kenapa brandmu kudu menyusun media plan. Pertama, media plan bakal membantu brandmu dalam menentukan tujuan dari campaign tersebut, memantau kinerja dari konten yang telah dibuat, hingga keefektifannya.
Nggak cuma itu, dengan media plan, kamu juga bisa mengira-ngira berapa budget yang bakal kamu keluarkan untuk membuat dan menyebarkan konten dari brandmu.
Dari sini, kamu jadi bisa mengerem dan nggak bakal overspending yang malah bikin boncos budget marketing dan branding.
Selain itu, media plan juga bikin kamu bisa memahami tiap channel yang digunakan oleh brandmu. Dari sini, kamu juga bisa menyesuaikan ekspektasi dari setiap channel yang dimanfaatkan, apakah berfokus pada menaikkan engagement atau juga harus bisa menghasilkan konversi.
Sekarang ini, data menjadi harta yang paling berharga bagi sebuah bisnis untuk mengambil keputusan. Data ini penting banget buat ngasih insight bagi brand buat cari tahu apa yang diinginkan sama audiens dan bagaimana audiens memandang brand tersebut.
Dengan adanya media plan, brand juga bisa riset apa saja yang perlu ditingkatkan dari campaign yang sedang berjalan.
Nggak hanya itu, media plan juga membantu brand dalam memperbaiki kesalahan atau kekurangan yang terjadi pada masa campaign sebelumnya.
Ajaibnya lagi, menyusun media plan yang benar dapat memberikan hasil yang optimal. Brandmu bakal bisa lebih aktif berinteraksi dengan audiens sehingga kamu bisa memanfaatkan masukan, kritik, dan saran konsumen untuk meningkatkaan pelayanan maupun kualitas produk.
Ada beberapa manfaat kenapa brandmu kudu menyusun media plan.
Utamanya, media plan ini bakal ngebantu brandmu maupun agensi yang bermitra dengan brandmu dalam membuat konten dan menyebarkannya secara efektif.
Media plan juga bikin brandmu bisa lebih paham tentang target audiens yang tepat sehingga lebih mudah menjangkau mereka lewat konten.
Nggak hanya itu, media plan juga bikin brandmu semakin paham kira-kira channel apa yang paling efektif dalam menjangkau audiens.
Selain itu, media plan juga bermanfaat buat mengatur kapan posting konten yang tepat di masing-masing channel dan seberapa sering posting. Nggak mungkin kan kamu bakal ngeshare konten di jam-jam saat audiensmu lagi tidur atau di hari mereka nggak pegang medsos?
Selanjutnya, media plan juga bikin campaign digitalmu makin terorganisir. Dengan campaign yang terorganisir, brandmu nggak bakal mumet kudu bikin konten dadakan.
Selain itu, kamu juga mengevaluasi apa yang kudu direvisi dari media plan sebelum kontennya dibuat, flow kerja jadi makin efektif deh.
Manfaat lain yang mungkin belum tentu kepikiran adalah media plan bantu kamu mengintip bagaimana kompetitor brandmu bikin konten.
Lewat media plan juga kamu bisa melihat bagaimana audiens kompetitor menanggapi brand tersebut. Dari situ, kamu bisa ningkatin kekurangan dari kompetitor buat menarik konsumen baru.
Itu tadi beberapa manfaat dari media plan buat brandmu. Lumayan banyak kan keuntungannya ternyata? Maka dari itu cara menyusun media plan itu penting untuk diketahui.
Sebelum menyusun media plan, ada beberapa komponen yang perlu kamu jadikan pertimbangan dalam menyusun media plan. Komponen-komponen ini penting buat nentuin konten apa yang bakal brandmu buat nantinya biar nggak keteteran.
Mau tahu apa saja komponennya? Kita ulas bersama-sama.
Budget ini salah satu komponen yang paling penting diperhatikan sebelum merumuskan media plan. Ada beberapa budget yang perlu kamu pertimbangkan, mulai dari budget dalam membuat konten sampai budget untuk media buying, seperti digital ads maupun media promosi offline.
Tentunya kamu nggak mau kan mumet kehabisan budget ditengah-tengah ngejalanin media plan? Makanya itu budget ini perlu kamu pikirkan dan sesuaikan dengan kebutuhan brand biar nggak rugi juga.
Kedua, kamu juga perlu memikirkan apa saja sih yang ingin disampaikan sama brandmu nantinya. Nggak mungkin juga kan brandmu ngonten selama sebulan tapi nggak tahu mau ngobrolin apa saja?
Nggak perlu tulis yang detail banget kok di media plan, tapi tentukan dulu tema besarnya sehingga nanti setiap konten yang brandmu buat tetap konsisten dan gak out of topic.
Tema besar ini biasanya bisa kamu dapatkan insightnya lewat riset audiens juga, mulai dari bagaimana audiens merespons postingan terdahulu atau apakah kontennya bisa menarik perhatian. Kamu juga bisa banget jadikan komen atau kritik audiens untuk dibuat konten yang bisa bikin audiens percaya sama brandmu.
Pernah nggak sih kamu mengalami bingung kapan mau posting sebuah konten, di jam berapa brandmu bakal ngonten, atau semacamnya? Tentunya, brandmu juga jangan asal posting di waktu yang nggak tepat, yang ada impression sama engagement nggak narik.
Scheduling ini penting untuk campaignmu agar timingnya pas dengan kapan campaign itu relevan dan dilihat sama audiens. Strategi scheduling ini nantinya beda-beda di setiap platform yang kamu gunakan.
Contohnya kalau media planmu fokus di media sosial, tentunya kamu perlu menjadwalkan postingan di waktu saat target audiensmu sedang online. Kalau brandmu fokus di konten website atau newsletter, sebaiknya optimalkan konsistensi untuk membangun audiens yang kuat di sekitar brand.
Setelah tahu apa saja komponen penting sebelum membuat media plan, kira-kira apa saja sih proses yang ada dalam media planning?
Hal pertama yang wajib dilakukan dalam proses media planning adalah melakukan riset pasar. Riset pasar ini membantu kamu dalam mengarahkan media plan hingga konten yang kamu buat agar bisa diterima target audiens serta pelanggan.
Biasanya, proses ini diawali dengan membuat dan mempelajari buyer persona dari brandmu dan mengenal lebih jauh siapa audiens dan konsumenmu pada saat ini.
Dari sini, kamu bisa menentukan apa sih konten yang bisa menjangkau dan relate dengan audiens. Nggak hanya itu, kamu juga bisa menentukan apa platform yang bakal dimanfaatkan oleh brandmu nantinya.
Proses selanjutnya yang nggak kalah pentingnya adalah menentukan tujuan dan hasil yang diharapkan dari media planning. Tujuan ini nantinya bakal menentukan apa saja jenis konten dan platform yang bakal brandmu hindari.
Contohnya, tujuan dari media planningmu adalah agar konten yang dibuat brandmu nantinya bisa dijangkau oleh audiens dan relevan bagi anak muda. Tentunya nanti kamu bakal memahami jam posting yang dihindari dan menghindari membuat konten yang nggak relevan.
Bisa dikatakan, tujuan ini kaya peta atau GPS bagi kamu agar bisa sampai ke tujuan dalam waktu yang singkat. Nggak mungkin kan kamu akan memilih jalan yang memutar lebih jauh atau jalan yang sangat bergelombang?
Proses selanjutnya adalah saatnya menyusun media plan. Namun, menyusun media plan nggak hanya sekedar melakukan perencanaan saja. Kamu juga perlu menjabarkan strategi dan detail yang dibutuhkan, seperti visual brief atau tone of voice, di dalam media plan.
Hal ini penting agar seluruh tim yang mengerjakan konten tersebut bisa memahami sepenuhnya apa tujuan dan bagaimana konten tersebut dieksekusi nantinya. Pastinya, ini bakal bikin brandmu dan orang-orang di dalamnya juga ikut selaras dengan media plan yang ada.
Pastikan semua orang yang terlibat dalam pembuatan media plan maupun konten untuk brandmu memahami detail-detail penting sebelum diimplementasikan. Setelah media plan diimplementasikan dan berjalan, pastikan juga ukur keberhasilan dari media plan tersebut.
Evaluasikan dengan tanyakan pada diri sendiri, seperti bagaimana media plan tersebut membantu brandmu mencapi tujuan secara spesifik? Apa yang penyebabnya jika media plan tersebut kurang sukses? Apa yang perlu diperbaiki dari media plan agar brandmu melangkah ke depan?
Tolok ukur yang dievaluasi ini ada beberapa, mulai dari kualitas konten, apakah pesan yang ingin disampaikan dapat diterima, engagement-nya bagaimana, konversi, hingga revenue yang didapat setelah menjalankan media plan.
Selain mengevaluasi agar hasilnya lebih baik lagi, ini diperlukan juga untuk meningkatkan kolaborasi antar tim dalam implementasi media plan.
Di awal tadi sudah disebutkan kalau proses media planning salah satunya adalah menyusun media plan. Berikut adalah cara menyusun media plan yang bisa kamu terapkan untuk brandmu.
Sudah tahu kan kalau brand itu bakal lebih efektif marketingnya kalau sudah memiliki buyer persona? Tentunya kamu nggak bisa asal share konten brandmu ke semua orang tanpa mengetahui siapa target pasarmu. Bukannya menarik perhatian, malah jadi dikira nggak konsisten.
Buyer persona itu pada dasarnya adalah asumsi terkait tentang karakter ideal dari target market kita, baik secara demografi serta psikografi. Istilahnya, kita perlu berasumsi dulu, siapa sih yang butuh dengan produk maupun layanan dari brand kita.
Tentunya, jangan lupa untuk membuat data lengkap dari buyer persona baik secara demografi maupun psikografi. Anggaplah data lengkap buyer persona ini kaya orang yang bakal rajin beli atau menggunakan produk kita nantinya.
Saat kamu sudah menemukan buyer persona dari brandmu, kamu bakal tahu nih bagaimana sih cara menarik perhatian calon audiens agar percaya dan membeli dari brandmu? Apa sih kira-kira konten yang ideal bagi mereka.
Selanjutnya, kamu perlu menulis atau menentukan kerangka SMART goals untuk media planmu. SMART ini kepanjangan dari Spesific, Measurable, Attainable, Relevant, dan Time-bound.
Pada dasarnya, kerangka ini merupakan kerangka yang bikin kamu bisa melacak dan mendorong dampak yang lebih besar dari media plan brandmu. Penting untuk menentukan tujuan sebelum merumuskan media plan.
Menentukan tujuan ini penting agar media plan yang disusun nanti memiliki arah dan tujuan yang jelas baik bagi kamu maupun tim di dalam brandmu. Selain itu, tujuan ini juga bermanfaat banget agar tahu apakah brandmu sudah mencapai tujuan atau belum.
Masih bingung apa yang perlu diisi dalam kerangka SMART goals? Nih, kita kasih contohnya bagaimana SMART dalam media plan nantinya:
Setelah membuat kerangka SMART, kamu bisa mulai mengumpulkan apa yang dibutuhkan, mulai budget, SDM, hingga pendukung lainnya dalam membuat media plan dana kontennya nanti.
Langkah selanjutnya adalah menengok ke belakang sebelum melangkah ke depan. Loh, kok kudu lihat ke belakang dulu? Ada apa sih?
Lihat ke belakang dulu di sini maksudnya melihat bagaimana strategi media plan dari brandmu sebelumnya dan bagaimana kinerjanya pada saat itu. Lihat insight dari akun media sosial brandmu dan bagaimana kinerja postingan lama dari brandmu.
Dari situ, kamu bisa melihat apa saja sih postingan yang bisa mengundang engagement yang tinggi dari audiensmu, kapan waktu yang mendatangkan traffic lebih besar, dan konten seperti apa yang cocok sama audiens.
Selanjutnya, catat apa saja yang bikin kontenmu punya impression, engagement, hingga leads yang baik. Nantinya bisa kamu jadikan patokan saat membuat media plan bagi brandmu.
Tanpa melihat ke belakang, kamu nggak bakal tahu bagaimana caranya agar brandmu bisa melangkah ke depan.
Langkah ini juga merupakan langkah yang penting untuk dilakukan. Penting bagi brandmu untuk mengetahui apa sih channel dan platform marketing yang paling populer dan digunakan oleh mayoritas buyer persona brandmu.
HubSpot pernah ngeluarin laporan kalau banyak marketer yang percaya kalau ada empat channel atau platform marketing yang sering digunakan, antara lain:
Kalau kamu ingin media plan di berbagai media marketing untuk menjangkau target audiens, pastikan terlebih dahulu buyer personamu lebih sering menggunakan channel atau platform apa. Mengeksplorasi channel baru dengan jenis konten yang tepat juga bakal mengundang audiens baru di platform lain loh.
Di fase ini, kamu mulai merumuskan media plan untuk konten brandmu. Di fase ini, kamu bakal menjelaskan jenis konten apa yang ingin dibuat, brief visual yang diperlukan, dan copywriting di dalam konten tersebut.
Untuk yang ini, kamu bisa memberikan detail tentang bagaimana tone of voice, berapa slide atau visual yang digunakan, dan semacamnya.
Kuncinya adalah agar desainer grafis, videografer, editor, maupun copywriter nanti nggak mumet kira-kira apa sih konten yang akan mereka buat nantinya. Jadi pastikan mereka sudah paham dengan media plan yang kamu buat nantinya.
Kalau kamu bingung bagaimana cara menulis media plan-nya, di Internet banyak kok template media plan yang sudah disesuaikan dengan platform yang kamu gunakan dan membantu dalam menuangkan ide konten nantinya.
Setelah selesai menulis brief untuk media plan, saatnya menjalankan strategi media plan itu deh. Mulai dari proses pembuatan konten sampai fase posting kontennya pasti bakal lebih lancar karena sudah terarah. Sekalinya ada perubahan pun mungkin nggak terlalu signifikan juga.
Selain menjalankan, jangan lupa untuk dipantau juga bagaimana kinerja media plan-nya, apakah sudah sesuai jalurnya dengan SMART goals yang sudah kamu buat sebelumnya?
Selain itu, kamu juga bisa menyesuaikan perubahan di media plan saat sedang berjalan ketika dibutuhkan. Apalagi, brandmu juga harus tetap update dengan situasi dan tren yang ada sehingga perubahan di media plan dilakukan agar brandmu nggak ketinggalan.
Itu tadi cara menyusun media plan untuk brandmu biar nggak mumet lagi saat bikin konten branding dan marketing. Tentunya, kamu juga sudah memahami pentingnya media plan untuk menunjang kebutuhan brandmu.
Jangan lupa juga untuk selalu koordinasikan detail media plan dengan tim yang ada di brandmu. Ini dilakukan untuk memastikan agar media plan yang dibuat dan diterima memiliki pesan yang konsisten.