Istilah dalam branding itu ada banyak banget. Sangking banyaknya, kadang kita sering ketuker satu dengan yang lainnya. Berikut ini adalah beberapa istilah yang mungkin akan membantu kamu memahami branding lebih dalam lagi.
Brand
Selama ini brand sering dianggap sebagai merek, produk, logo, atau bisnis. Secara teknis tidak salah, karena brand memang harus melekat pada sebuah objek, dalam hal ini objeknya adalah merk, produk, logo, bisnis, bahkan juga personal.
Perasaan / persepsi / makna yang ada di benak kita terhadap sebuah objek lah yang dinamakan dengan brand.
Contoh: Nike dikenal sebagai brand karena orang-orang mempersepsikan merk ini dengan sesuatu yang membuat mereka menjadi semangat dalam berolahraga.
Brand Archetype
Sebuah istilah dalam branding yang diambil dari teori kepribadian Carl Jung tentang sebuah sifat mendasar yang dibawa oleh manusia.
Karena branding adalah aktivitas berkomunikasi dengan manusia (pelanggan), brand archetype diperlukan untuk memudahkan proses tersebut
Brand Architecture
Hubungan antara satu brand dengan brand lain di dalam satu sistem perusahaan.
Sebuah perusahaan biasanya memiliki berbagai brand di dalamnya. Seperti The Coca-cola Company yang selain Coca-Cola, mereka juga memiliki Sprite dan Fanta.
Brand Awareness
Kemampuan ideal target market mengidentifikasi satu buah brand dari suatu market category.
Brand Blueprint
Sebuah dokumen yang digunakan sebagai panduan untuk menjalankan strategi branding.
Di dalamnya tersusun berbagai informasi, mulai dari berbagai statement tentang internal brand hingga bagaimana brand ini berekspresi dalam bentuk verbal dan visual.
Brand blueprint juga sering dikenal sebagai brand guideline, hanya saja untuk blueprint isinya lebih komprehensif.
Brand Collateral
Istilah dalam branding yang mengacu pada media untuk memudahkan sebuah brand menjadi lebih dikenal oleh ideal target market. Bentuknya beragam, mulai dari packaging product, signage toko, stiker, sampai ke kebutuhan perangkat kantor.
Brand Equity
Singkatnya ini adalah value yang kita asosiasikan pada sebuah brand. Ketika persepsi mayoritas orang positif, artinya brand equity-nya baik. Brand equity susah untuk dihitung, tapi mudah untuk dijelaskan.
Contoh: Semua produk keluaran Apple mahal, tapi dengan memilikinya saya merasa menjadi lebih kreatif, maka saya rela untuk membelinya.
Brand Identity
Rangkaian ekspresi visual dan verbal yang membuat sebuah brand berbeda dengan yang lain. Dalam sebuah brand identity, ekspresi visual terdapat logo, warna, typografi, tekstur, imagery. Sedangkan ekspresi verbal terdapat tagline, tone of voice, brand core message, dan brand voice.
Brand Identity akan selalu jadi refleksi dari sebuah brand positioning. Itu dia mengapa kita perlu menyusun brand positioning terlebih dahulu sebelum membuat ekspresi visual dan verbal.
Brand Message
Rangkaian pesan yang akan dikomunikasikan sebuah brand secara konsisten. Pesan ini disusun berdasarkan Brand Mindset dan Brand Positioning.
Brand Mindset
Statement berisi keyakinan (belief/purpose), visi, misi, dan filosofi dari sebuah brand. Brand Mindset disusun untuk membuat seluruh orang yang terlibat pada aktivitas di dalamnya berjalan ke arah satu tujuan yang sama dengan nilai-nilai yang sama juga.
Brand Positioning
Statement yang membantu sebuah brand menjadi berbeda dengan brand-brand lainnya. Sebuah positioning yang kuat disusun berdasarkan tiga hal:
Tentang siapa yang menjadi ideal target market kita. Perlu riset untuk menggali data demografik dan psikografik mereka. Di sini kita perlu meng-capture keresahan (fear) dan keinginan (desire). Output dari riset audience akan membantu tim desainer dan copywriter untuk menyusun Brand Expression.
Tentang siapa yang menjadi pesaing kita. Kompetitor dibagi menjadi dua, yaitu direct dan indirect (substitusi). Contohnya: Pepsi adalah kompetitor dari Coca-Cola, sedangkan Tebs adalah substitusi dari keduanya.
Apa yang menjadikan kita lebih unggul dari kompetitor. Bukan melulu tentang fitur saja, tapi hal-hal seperti desain, harga, bahkan hingga lokasi toko juga bisa kita jadikan sebagai pembeda.
Positioning seperti sebuah lahan parkir, kita bisa memilih satu tempat dan tempat tersebut tidak bisa digunakan oleh kendaraan lainnya.
Brand Strategy
Strategi jangka panjang untuk membantu sebuah brand dalam menyusun rangkaian aktivitas marketing dan operasional.
Brand Tone of Voice
Cara bagaimana sebuah brand menyampaikan ekspresi verbal. Sebuah brand makanan yang positioningnya adalah makanan paling pedas akan menggunakan tone of voice yang menggebu dan semangat.
Brand Touchpoint
Sebuah media untuk menciptakan sebuah pengalaman dan wawasan terkait produk, layanan, atau organisasi pada ideal target market. Brand Touchpoint banyak macamnya, bisa dalam bentuk digital atau fisik.
Contoh: Website dengan kecepatan akses yang baik akan membuat ideal target market senang. Di sini website berarti sebagai sebuah touchpoint.
Brand Voice
Perspektif unik dari sebuah brand dalam menyampaikan sesuatu. Sering tertukar dengan Brand Tone of Voice.
Brand Voice akan selalu konsisten, sedangkan Brand Tone of Voice dapat disesuaikan dengan berbagai kondisi.
Co-Branding
Aktivitas yang melibatkan lebih dari satu brand untuk menciptakan sebuah produk baru, layanan atau organisasi baru.
Rebranding
Aktivitas untuk merevisi ekspresi verbal dan visual dari sebuah brand yang sudah berjalan. Biasanya dilakukan saat merger, akuisisi, atau saat brand identity-nya kesulitan untuk menyampaikan pesan yang diharapkan.
Itu dia beberapa istilah dalam branding yang sering bikin kita bingung sendiri. List ini akan kami coba terus update supaya bisa merangkum semua kata dan istilah yang membingungkan.