Dengan elemen desain grafis yang tepat, sebuah pesan dalam konten akan semakin mudah diterima. Itu dia kenapa penting sekali untuk mengenal yang namanya elemen desain grafis.
Hal ini bukan hanya harus dipahami oleh para desainer grafis saja. Buat kamu pemilik brand, memahami elemen desain grafis bahkan dapat mempermudah proses diskusi dengan para desainer nantinya.
Apa saja elemen penting itu? Simak ulasannya di sini.
Sebelum kita belajar tentang masing-masing elemen desain grafis, penting untuk mengetahui definisi dari “elemen desain grafis” itu sendiri.
Jadi, elemen desain grafis merupakan sebuah aspek dasar dalam penyusunan sebuah materi visual. Dengan kombinasi yang tepat, sebuah desain jadi lebih enak dipandang namun tetap informatif. Terdapat 7 elemen desain grafis yang perlu kita kenal, yaitu, shape, color, space, form, line, value, dan texture.
Tidak hanya untuk media penyampaian pesan, warna akan membantu brand untuk membangun suasana hati pelanggan. Melalui warna pula, kita dapat menarik perhatian pelanggan.
Dalam branding, warna juga aspek yang sangat penting. Warna ini masuk ke dalam panduan sebuah brand (brand style guide).
Agar sebuah brand dapat cepat terbentuk, pada setiap desain yang dibuat harus memiliki warna yang sudah ditetapkan sebagai identitas brand. Baik itu desain pada media sosial, desain logo, desain brosur, dan desain lain yang dikeluarkan oleh brand.
Namun hati-hati dalam menggunakan elemen desain grafis yang satu ini. Penggunaan jumlah warna dalam sebuah desain harus diperhatikan. Gunakan "The rule of max 3 colors". Jika kamu berpikir dalam desain yang kamu buat memerlukan banyak warna, gunakan warna-warna turunan dari warna utamanya.
Dalam desain grafis, line atau garis menduduki posisi yang sangat penting. Garis ini akan membantu kita untuk mengarahkan mata audiens dari satu titik ke titik lain. Lewat garis, kita bisa membangun ketegasan pada sebuah objek dalam sebuah desain.
Oleh karena itu, salah satu ilmu dasar desain grafis yang perlu diperhatikan adalah memahami bagaimana penggunaan garis dalam desain tersebut. Peletakan garis di tempat yang tepat, akan membantu kita untuk menyampaikan informasi kepada audiens.
Selain itu, dari garis-garis yang saling terhubung, akan muncul berbagai bentuk seperti garis lengkung, garis horizontal dan vertikal, serta berbagai macam bentuk lain.
Bisa dikatakan bahwa shape atau bentuk adalah elemen lanjutan dari garis. Shape adalah gabungan dari berbagai macam garis yang saling berdekatan sehingga menghasilkan bentuk tertentu.
Elemen shape memiliki berbagai macam wujud yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan desain yang akan dibuat. Shape dapat dikategorikan menjadi tiga yaitu organic shapes, geometric shapes, dan abstract shapes.
Biasanya, desainer grafis membuat bentuk menjadi dua dimensi. Meskipun demikian, tidak menutup kemungkinan pada desain tertentu, elemen shape dibuat dalam 3 dimensi.
Ruang adalah area kosong yang berada di sekeliling objek.
Space sendiri dibagi menjadi dua, yaitu positive space dan negative space. Positive space adalah ruang yang akan digunakan untuk meletakkan materi utama dalam desain. Bisa berupa tulisan maupun gambar.
Sedangkan negative space adalah ruang di antara positive space yang berfungsi untuk membantu audiens melihat desain kita.
Lewat space, kita bisa menentukan fokus dari objek yang akan ditampilkan dalam desain tersebut. Selain itu, space juga membantu kita untuk mengatur tata letak dan komposisi dalam desain.
Perlu diperhatikan bahwa memilih font juga harus disesuaikan dengan karakter brand. Hal ini disebabkan karena font juga memiliki karakternya sendiri-sendiri.
Ketika membuat sebuah desain, pemilihan font untuk headline dan body juga penting untuk disesuaikan. Pasalnya, tidak semua font akan terlihat jika digunakan untuk menuliskan body. Begitu juga sebaliknya, tidak semua font bisa digunakan untuk menuliskan headline dan menunjukkan ketegasan.
Dalam sebuah desain, value atau nilai mengacu pada konteks gelap terang dari warna yang digunakan.
Biasanya, elemen value ini diwujudkan dalam bentuk gradien atau bayangan. Bisa bayangan dari font, shape, atau objek dalam desain tersebut.
Value masuk dalam elemen desain grafis karena melalui value kita bisa menciptakan kesan tertentu (seperti tebal tipis objek) pada desain yang dibuat.
Tekstur adalah wujud atau visualisasi permukaan objek yang ada pada desain.
Tekstur ini adalah sebuah elemen yang digunakan untuk menciptakan imajinasi tertentu. Jadi, audiens bisa merasakan bagaimana “tekstur” dari objek hanya dengan melihatnya melalui ilustrasi desain.
Permainan tekstur dalam sebuah desain grafis akan membuat desain kita lebih digemari oleh audiens. Secara tidak langsung, mereka bisa merasakan dan membayangkan bagaimana wujud dari objek tertentu.
Mengetahui masing-masing elemen di atas adalah ilmu dasar desain grafis yang perlu terus diasah. Semakin kita menguasai ketujuh elemen di atas, maka semakin menarik pula desain yang kita buat.
Setelah mempelajari semua elemen, yang perlu kita lakukan adalah berlatih sesering mungkin. Desain grafis itu adalah skill yang membutuhkan “kebiasaan”. Semakin kita terbiasa membuat desain, semakin mudah pula menemukan feelnya. Selamat terus berlatih dan mencoba!