Cara membuat konten itu nggak semudah yang banyak orang kira. Bagi masing-masing orang, cara bikin konten berkualitas versi mereka pasti berbeda dan disesuaikan dengan audiens masing-masing.
Begitu juga kalau kita bicara tentang brand. Cara membuat konten yang tepat dan berkualitas bisa bikin brandmu makin dilirik bahkan mengundang audiens untuk berinteraksi.
Key Takeaways:
Lalu, kalau kita bicara tentang konten yang berkualitas, apakah itu berarti brand harus membuat konten sebanyak-banyaknya dengan budget yang besar? Belum tentu. Kenapa?
Pada dasarnya, konten yang tepat dan berkualitas itu adalah konten yang bisa menyentuh hati audiens. Ingat, sebagai brand, kamu juga perlu meninggalkan kesan di hati dan pikiran audiens. Alasannya agar audiens juga dapat mengenal serta mengingat bisnismu dengan mudah.
Di artikel ini, Akarmula telah mencoba merangkum cara-cara membuat konten berkualitas yang bisa kamu ikuti agar brandmu semakin melesat. Baca artikel ini hingga selesai!
“Content is king”, siapa yang familiar dengan istilah tersebut? Walaupun sebenarnya konten bukan segalanya untuk memenangkan kompetisi, tetapi konten bisa menjadi elemen yang penting untuk membantu brandmu semakin berkembang.
Sebuah brand itu merupakan kesan yang didapatkan oleh orang-orang saat berinteraksi dengan bisnismu. Bagaimana caranya menumbuhkan kesan dan perasaan audiens terhadap bisnismu? Salah satunya lewat konten yang berkualitas.
Memang sepenting apa sih bikin konten berkualitas untuk brand? 40% marketer bilang kalau content marketing merupakan bagian yang penting dalam strategi marketing mereka.
Nggak cuma itu, konten bahkan bisa menjadi tool yang tepat untuk menumbuhkan brand, baik mendatangkan leads, menghasilkan revenue, hingga membangun audiens yang loyal.
Pada dasarnya, content creation itu salah satu aspek yang penting dalam branding dan digital marketing. Setiap konten yang brandmu buat itu merupakan informasi yang bermanfaat yang bisa didapatkan audiens secara gratis.
Nggak cuma menyediakan informasi saja, konten yang berkualitas juga dapat menarik calon konsumen, mempertahankan konsumen yang ada, sampai bikin audiens berinteraksi dengan brandmu lewat konten yang berkualitas.
Bayangin situasi ini, kamu lagi berjalan di sebuah festival kuliner. Kamu melihat sebuah kios es boba, tetapi hanya bertuliskan “Jual Es Boba” saja, tanpa ada desain, menu, atau tulisan yang menarik. Mungkin kamu hanya akan melewatinya saja.
Berbeda jika yang kamu lihat adalah stand milik Xing Fu Tang atau Chatime, kamu mungkin bakal tertarik untuk mampir dan membeli. Ketertarikan tersebut bisa jadi karena kedua brand tersebut memiliki varian menu yang banyak, promo yang menarik, hingga desain stand yang mencuri perhatian.
Begitu juga dengan konten, kamu nggak bisa membuat konten yang datar untuk brandmu. Sebaiknya, kamu membuat konten yang berkualitas, dengan isi konten yang informatif dan headline yang menarik. Nantinya audiens akan tertarik dengan kontenmu.
Lalu, kira-kira apa sih platform yang tepat untuk brandmu agar bisa ngonten? Jawabannya sudah pasti berbeda-beda. Perbedaan tersebut karena pastinya, tiap brand memiliki target pasar yang berbeda juga. Oleh karena itu, platform yang digunakan juga harus disesuaikan dengan target pasarnya.
Pastinya kamu juga harus mengenali audiensmu terlebih dahulu. Mengenali audiens ini bisa dari rentang demografi umur, pekerjaan, latar belakang ekonomi, hingga kira-kira apa gawai yang mereka gunakan saat mengakses konten dari brandmu.
Ini penting agar konten berkualitas yang telah brandmu buat bisa menyasar ke audiens yang tepat. Kamu pasti nggak mau kan kalau konten yang sudah kamu buat sepenuh hati justru menjadi flop hanya karena salah platform?
Oleh karena itu, pastikan platform yang brandmu gunakan untuk ngonten sejalan dengan value brandmu dan sesuai dengan target pasar dari bisnismu.
Nah setelah tahu pentingnya bikin konten yang berkualitas untuk brandmu, selanjutnya kita mulai masuk ke cara-cara bikin konten yang berkualitas. Biar nggak salah langkah, yuk lihat caranya di bawah ini!
Sebagai sebuah brand, kamu perlu ingat kalau ngonten itu bukan hanya asal posting foto, video, atau tulisan saja. Bikin konten itu bikin sesuatu yang bisa menarik perhatian bahkan sampai diomongin sama banyak orang.
Saat membuat konten, audiens itu harus jadi motivasi utama dari kenapa brandmu membuat konten. Agar audiens mau melirik kontenmu, tentu brandmu perlu membuat konten yang menghibur informatif, dan persuasif.
Tentunya, informasi yang dimuat dalam konten tersebut juga merupakan informasi yang dicari sama konsumen. Cara nyari tahunya tentu dengan riset pasar dan cari tahu apa saja masalah yang dialami audiens tersebut.
Jadi, daripada capek-capek bikin konten yang isinya jualan saja, mending bikin konten yang informatif dan menghibur. Dengan konten seperti itu, audiens nanti bakal tertarik sendiri kok asalkan target audiensmu sudah tepat.
Cara selanjutnya untuk membuat konten yang berkualitas adalah dengan melakukan riset yang mendalam. Riset data dan informasi yang diperlukan untuk isi kontenmu bisa meningkatkan kredibilitas brand juga loh, karena audiens merasa brandmu tahu apa yang dibicarakan.
Tentunya saat riset, cari referensi yang terpercaya dan dapat dipertanggung jawabkan sumbernya. Di sini peran fact check hadir dalam proses pembuatan konten yang berkualitas.
Dengan membuat konten yang sudah di-fact check sebelumnya, brandmu bisa menentukan standar konten yang berkualitas. Nggak cuma itu, audiens juga makin percaya dengan brandmu karena konten-konten yang disajikan tentunya faktual.
David Ogilvy, bapak advertising, bilang kalau rata-rata, banyak orang membaca headline dibandingkan isinya. Pernyataan ini bukan tanpa alasan.
Headline, bisa dibilang merupakan hal pertama yang dibaca oleh audiens nantinya. Headline yang kuat, memuat informasi dan sedikit detail yang membuat audiens berhenti untuk membaca.
Bayangkan, dari 1000 orang yang menjadi audiensmu, 700 di antaranya membaca headline konten brandmu, tapi bisa jadi hanya 100 orang yang membaca kontenmu sampai habis.
Untuk membuat headline yang kuat, tentunya kamu memerlukan kata-kata yang tepat dan mengundang rasa penasaran. Di sini teknik copywriting dibutuhkan untuk memastikan bahwa tulisan yang kamu buat bisa menarik perhatian audiens.
Untuk menjadi sebuah brand yang dapat menonjol dibandingkan kompetitor, brand tersebut tentunya membutuhkan tone of voice yang unik.
Oleh karena itu, kamu bisa menerapkan tone of voice yang khas ala brandmu ke setiap konten. Mencari tone of voice ini bisa kamu lakukan dengan mengenali audiens dari bisnismu dan apa keunikan dari brandmu.
Setelah kamu membuat konten yang sesuai dengan tone of voice dan bisa mencapai audiens, selanjutnya yang perlu dilakukan dalah konsisten untuk menggunakan tone of voice tersebut.
Dari situ, nantinya audiens akan melihat brandmu sebagai sesuatu yang berbeda dan asik diajak untuk berinteraksi melalui konten-konten yang dibuat oleh brandmu.
Emang, sepenting apa sih tone of voice itu?
Coba kita lihat brand Nike. Nike punya tone of voice yang percaya diri dan tegas, contohnya seperti campaign dengan copy “Find Your Greatness”. Lewat tone of voice ini, Nike dengan tegas mengajak audiens untuk percaya diri dalam menghadapi tantangan.
Perlu diakui kalau sebagian besar konten yang ada itu merupakan hasil daur ulang dari konten yang sudah ada sebelumnya. Namun, kalau audiens disodorin konten daur ulang terus setiap saat, bukan nggak mungkin kalau mereka bakal bosan.
Nah biar audiens nggak bosan, kamu bisa mendaur ulang konten dengan menambahkan perspektif baru yang unik. Contohnya, kamu membahas lebih detail salah satu poin dari konten lama brandmu.
Nggak cuma itu, kamu juga bisa membawakan konten brand dari perspektif cerita brandmu atau cerita konsumen agar audiens semakin tertarik dengan brandmu.