Branding dan marketing itu emang suatu hal yang beda. Tapi keduanya akan saling mendukung satu sama lain. Ketika branding berjalan mulus, pemasaran pun akan ikut mulus. Begitu juga sebaliknya. Di bagian ini kita akan membahas bagaimana aktivitas branding dapat membantu untuk meningkatkan penjualan.
Kalau kita bicara tentang gimana sih cara branding bisa mendukung aktivitas marketing, contoh paling gampangnya itu gini: Misal kita mau beli burger, yang melekat di otak kita pasti McD. Kalau kita mau beli sepatu, maka merek Nike akan jadi yang pertama muncul.
Nama baik brand, akan sangat mempengaruhi penjualan brand tersebut. Bahkan, nggak jarang dari kita akan langsung beli sebuah produk hanya karena produk tersebut dikeluarkan oleh brand yang sudah punya nama.
Tujuan utama dari branding adalah untuk membangun sebuah makna di benak market melalui narasi yang tepat. Di fase awal kita mungkin hanya dikenal, tapi kalau sukses menjaga konsistensi brand, kita akan membuat market menjadi loyal.
Oleh karena itu, penting bagi setiap brand untuk mengoptimalkan strategi branding yang lebih sustain daripada sekedar visual, tujuannya agar produk lebih cepat dikenal dan mudah terjual.
Cara mengenalkan sebuah brand bisa dilakukan dengan banyak hal. Yang sekarang umum dilakukan tentu saja melalui digital marketing seperti media sosial, website, dan platform digital lain. Berikut beberapa cara meningkatkan penjualan produk melalui strategi branding yang baik.
Angka penjualan yang meningkat menjadi fokus penting bagi setiap brand. Makanya, nggak jarang mereka melakukan berbagai cara, mengombinasikan beragam strategi, bahkan mengeluarkan budget yang tidak sedikit untuk meningkatkan penjualan. Simak beberapa caranya berikut ini.
Cara pertama untuk meningkatkan penjualan sekaligus branding adalah melalui influencer marketing. Bentuknya, bisa paid promote atau endorsement.
Melalui influencer marketing, nggak cuma angka penjualan produk saja yang akan meningkat, tapi brand awareness dan engagement rate brand kita juga akan ikut baik. Semua itu disebabkan oleh impact dari si influencer ini yang berhasil meyakinkan followersnya untuk mampir ke brand kita.
Namun, tentunya kamu tetap harus memastikan influencer ini membawakan pesan sesuai brand guideline yang kamu miliki.
Tapi, sebelum menentukan siapa influencer yang akan kita pakai, pastikan dulu kalau si influencer ini tepat dengan karakter produk kita.
Baca Juga: Mau Coba Influencer Marketing? Cek Strateginya!
Brand tidak hanya dinilai dari keunggulan produknya. Lebih besar dari itu, pelanggan
juga memperhitungkan pelayanan dari brand tersebut. Pelayanan yang baik akan
membuat pelanggan merasa dihargai, jadi mereka akan lebih nyaman dalam berbelanja.
Untuk dapat memaksimalkan pelayanan pelanggan, tentu dibutuhkan customer service
yang baik pula.
Oleh karena itu, brand perlu menyiapkan para customer service terbaik yang bisa
memberikan solusi di setiap keluhan pelanggan.
Strategi untuk meningkatkan penjualan juga bisa dilakukan dengan email marketing.
Mungkin belakangan ini sudah jarang digunakan, tapi email marketing masih terbukti efektif untuk mendatangkan pelanggan.
Dengan sekali klik, kita bisa melakukan promosi ke banyak orang sekaligus. Budget yang dikeluarkan pun tidak besar. Kita cukup memastikan untuk membuat penawaran menarik melalui email marketing, maka peluang untuk memenangkan hati pelanggan
akan jauh lebih besar.
Selain penjualan, email marketing bahkan bisa meningkatkan traffic website juga loh.
Baca Juga: Strategi Email Marketing Emang Masih Bekerja?
Branding nggak akan sukses tanpa adanya marketing, terutama konten marketing. Konten ini udah kayak nyawanya. Konten akan jadi pintu yang menghubungkan penjual dan pembeli. Konten lah yang bertugas menyampaikan makna tentang apa yang kita bangun.
Kalau sebuah konten berhasil menarik market di awal, mereka akan masuk ke funnel yang lebih dalam. Tapi kalau konten yang dibuat nggak menarik, otomatis mereka akan pergi. Jadi, penting bagi semua brand untuk meningkatkan kualitas konten yang dibuat. Kamu bisa buat konten sesuai trend yang sedang hits saat itu.
Jadi, peluang untuk memenangkan pelanggan jauh lebih besar. Sesuaikan pula bahasa konten dengan pelanggan-mu. Karena konten itu dibuat untuk mereka.
Sebuah komunitas biasanya terdiri atas orang-orang yang punya ketertarikan yang sama. Contohnya adalah brand kecantikan Wardah yang punya komunitas di hampir setiap kota besar. Dengan membangun komunitas antar pelanggan, kita bisa
memperoleh banyak benefit di dalamnya.
Melalui komunitas tersebut, brand bisa berkomunikasi langsung dengan para
pelanggannya. Jadi, kita bisa tau apa yang mereka inginkan dan bagaimana
karakteristik mereka.
Melalui komunitas pula, brand bisa langsung mendapatkan pelanggan secara serentak dalam waktu yang sama. Para anggota komunitas sudah pasti excited setiap ada produk
baru atau penawaran menarik dari brand.
Baca Juga: Hidup dan Mati Brand di Tangan Pelanggan. 5 Cara Memahami Apa Yang Pelanggan Inginkan
Itu tadi lima pengaplikasian branding yang lebih dari visual untuk meningkatkan penjualan brand-mu. peningkatan nilai penjualan itu memang bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Tapi semua itu akan sia-sia kalau kita nggak konsisten menjalaninya.
So, jangan takut untuk terus mencoba menemukan formula yang tepat untuk promosi brand-mu. Semangat!