fbpx

Lebih dari 30 Postingan, Social Media Marketing Punya Standar Keberhasilan

May 24, 2022
social media marketing

Social media marketing, boleh dibilang ini adalah cara marketing yang murah tapi powerful!

Bagaimana tidak, dengan social media kita bisa menjangkau audiens dari seluruh dunia dengan sekali pencet. Budget yang dikeluarkan pun terbilang relatif murah jika dibandingkan dengan cara marketing lainnya.

Kalau sebuah brand menggeliat di era digital, bisa dipastikan dia pernah mencicipi strategi yang satu ini. Tapi tahukah kamu, meskipun sudah dilakukan oleh banyak brand, faktanya nggak semua brand berhasil melakukannya dengan baik.

Ada satu hal yang paling sering bikin brand kesandung saat melakukan social media marketing. Bahkan, mungkin kamu juga terjebak ke dalamnya. Hal tersebut adalah kesalahan dalam menentukan tujuan.

Kesalahan menentukan tujuan akan membuat kita kebingungan menentukan standar keberhasilan. Alih-alih mendapat konversi penjualan, akhirnya kita malah membuang waktu, tenaga, pikiran, dan uang hanya untuk membuat 30 konten setiap bulan.

Di tulisan ini kamu akan mengenal tiga tujuan yang bisa kamu gunakan sebagai acuan dalam melakukan social media marketing. Tentunya akan ada standar keberhasilan di masing-masing tujuan tersebut. Yuk baca sampai habis!

Baca Juga: Wajib Tahu! 3 Manfaat SEO untuk Marketing Strategy-mu

Social Media Marketing: Tujuan, Metriks, dan Tingkat Keberhasilan

Seperti yang sudah dijelaskan tadi, bahwa kini masyarakat sangat dekat dengan social media. Kondisi ini mau nggak mau memengaruhi cara sebuah brand tumbuh. Kalau dulu informasi dan promosi bisa dilakukan secara satu arah, sekarang semua berubah.

Kalau kamu ingat, di awal tadi kita sudah sepakat kalau kesalahan banyak brand adalah kekeliruan dalam menentukan tujuan dalam social media marketing. Berikut ini adalah 3 tujuan beserta standar keberhasilan yang bisa kamu tetapkan saat melakukan social media marketing.

Tujuan Pertama: Social Media Marketing untuk Membangun Brand Awareness

"Loh, social medianya udah dikelola, kok nggak meningkat penjualannya?"

Kalimat ini biasa diucapkan oleh pemilik brand yang baru mulai melakukan social media marketing.

Seperti yang kita tahu, namanya penjualan hanya akan terjadi setelah melewati beberapa fase. Salah satunya adalah fase awareness, dimana kita mengubah orang agar menjadi tahu apa sih yang sebenarnya kita tawarkan.

Ketika menetapkan tujuan utamanya adalah sebagai awareness, artinya kita hanya akan mengukur seberapa banyak orang-orang melihat konten yang kita tayangkan. Dalam hal ini metriks yang jadi perhatian utama adalah Impresison dan Reach.

Semakin tinggi kedua metrik tersebut, maka besar kemungkinan orang semakin tahu tentang keberadaan kita.

Tujuan Kedua: Menciptakan interaksi lebih dekat dengan audiens

Karena sifatnya yang interaktif, social media mampu membuat kita berinteraksi lebih sering dengan audiens. Kesempatan ini sulit kita dapatkan di era marketing konvensional.

Manfaat dari menjalin interaksi ini sangat beragam. Misalnya, kita jadi tau apa yang audiens kita butuhkan, produk seperti apa yang mereka inginkan, dan apa harapan mereka terhadap brand kita.

Lalu, apa standar keberhasilan dari tujuan yang pertama ini?

Jawabannya adalah Engagement Rate (ER). Ini merupakan metrik yang menjadi indikator untuk mengukur seberapa banyak interaksi yang terjadi di social media kita. Semakin tinggi ER berarti semakin banyak interaksi yang terjadi dalam kurun waktu tertentu.

Kalau ingin mengukur ER, kamu bisa menggunakan formula:

ER = Jumlah Engagement : Jumlah Impresi x 100

Jumlah engagement di sini merupakan seluruh interaksi yang terjadi, baik itu likes, share, atau comment. Kalau kamu merasa kesulitan, banyak analytical tools di luar sana yang bisa kamu manfaatkan untuk menghitung metriks ini.

Tujuan Ketiga: Membangun Funnel Penjualan yang Kuat

Seperti yang sudah kamu baca di tujuan pertama, social media marketing sangat powerful untuk meningkatkan awareness. Namun, awareness saja tidak akan menghasilkan penjualan. Di sinilah kamu perlu yang namanya sales funnel.

Baca juga: Flywheel Marketing, Hot or Not?

Sales funnel akan membantu mengubah orang menjadi tahu, setelah tahu menjadi kenal, setelah kenal menjadi percaya, dari percaya ke ingin memiliki, dan akhirnya mau membeli.

Yah, bisa kita bilang social media sebagai pintu gerbang untuk masuk ke fase selanjutnya. Ketika tujuan ini yang kita tetapkan, berarti metriks yang harus jadi perhatian adalah CTR (Click Through Rate). Formulanya adalah:

CTR = Jumlah Klik : Jumlah Impressions x 100

Kalau di Instagram, tepatnya pada menu Insight, kamu bisa mencari info tentang berapa orang yang klik tombol atau link yang kamu letakkan di situ. Dengan mengetahui CTR, artinya kamu bisa mengukur seberapa efektif social media marketing yang kamu lakukan untuk mengantarkan audiens menuju fase setelah awareness.

Semoga setelah baca tulisan ini kamu jadi makin kenal dan cas cis cus dalam menerapkan social media marketing, ya!

Article written by Laillia Dhiah Indriani

More Insights

All Right Reserved © 2024 Akarmula
arrow-down
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram