Content, content, dan content. Kuncinya adalah content marketing.
Mau bisnisnya sukses? Bikin CONTENT.
Mau personal branding-nya kuat? Bikin CONTENT.
Mau perusahaannya dikenal orang? Bikin CONTENT.
Mau cari karyawan atau anak magang? Bikin CONTENT.
Mau promosi gratis? Bikin CONTENT.
Key Takeaways
Mungkin banyak dari kamu yang sudah sering mendengar solusi ini berseliweran di media sosial, mentor, atau teman-temanmu. Akhirnya, kamu mengikuti saran ini dan mulai membuat content untuk bisnismu. Bagaimana hasilnya?
Jika kamu merasa kesulitan membuat content untuk membantu aktifitas marketing dalam bisnismu, semoga artikel ini bisa menjadi jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan yang selama ini menghantui kamu saat membuat content.
Let’s start!
Apa yang ada di pikiranmu kalo denger content marketing?
Bikin content kah?
Pasang iklan?
Bikin behind the scene bisnis?
Main tebak-tebakan bareng karyawan?
Promosi produk?
Atau upload content di media sosial?
Akarmula yakin ada beberapa definisi di atas yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar content marketing. Namun, untuk memudahkan kita membahas lebih lanjut mari kita pakai definisi content marketing dari The Content Marketing Institute — sebuah website yang menyediakan berbagai informasi mengenai content marketing.
“Content marketing is a marketing technique of creating and distributing valuable, relevant and consistent content to attract and acquire a clearly defined audience – with the objective of driving profitable customer action.”
Definisi di atas adalah gambaran dari sebuah content marketing secara garis besar, intinya content marketing adalah sebuah teknik yang digunakan untuk membuat dan menyebarkan informasi yang berharga, relevan, dan memiliki konsistensi pesan untuk menarik calon target potensial ke bisnis kamu.
Dari definisi ini, apakah kamu sudah mulai menemukan “aha” momen untuk bisnismu?
Jika masih ragu-ragu, mari kita bahas lebih lanjut.
Menarik Potensial Konsumen.
Kalimat di atas adalah alasan kenapa content marketing itu penting. Mari masuk ke dalam sebuah cerita.
Bayangkan, saat ini kamu berjualan buah semangka di depan rumah kamu. Posisi rumah kamu ada di ujung jalan sebuah gang buntu. Secara alami, hampir tidak mungkin ada orang yang akan melewati gang itu.
Apa yang kamu lakukan?
Memindahkan tempat jualanmu? Ini solusi yang mungkin tepat. Tapi bagaimana jika untuk memindahkan tempat, kamu akhirnya membutuhkan biaya yang besar untuk melakukannya?
Akhirnya kamu punya sebuah ide untuk menyalakan speaker — guna memberitahu warga sekitar bahwa kamu berjualan semangka. Mulailah ada beberapa warga sekitar yang mulai ngeh kalau kamu berjualan semangka di gang itu.
Tapi, ada beberapa warga yang melakukan protes ke kamu karena terganggu dari suara speaker yang kamu nyalakan. Tidak ingin terjadi keributan, kamu mematikan speaker dan mencari cara lain. Kamu pikir lelah juga kalau harus teriak-teriak setiap hari untuk menarik warga yang jumlahnya juga tidak seberapa.
Keesokan harinya, kamu melihat orang yang membagikan brosur untuk warga di daerahmu. Kamu menirunya, mencetak brosur dan membagikannya di pinggir jalan besar ke orang-orang yang lewat. Masalahnya, kamu harus mencetak banyak brosur untuk dibagikan ke semua orang tanpa tahu orang ini ingin membeli semangka atau tidak. Akhirnya? Boncos.
Sekarang mari kita kembali dunia nyata. Untungnya saat ini kamu tidak harus melakukan usaha-usaha di cerita itu untuk mengembangkan sebuah bisnis. Kini kamu bisa melakukan semuanya lewat dunia digital — salah satunya content marketing.
Terasa mudah bukan?
“Ahh..apanya, aku udah bikin content, pake iklan, sampe pakai KOL tapi tetep sepi aja, nih! Bohong ahh!”
Tenang dulu, kalau kamu merasa content marketing ini hanya akal-akalan orang-orang kaya, mungkin kamu belum menjalankannya dengan benar.
Seperti kamu yang sudah mulai membuat content, ada banyak sekali pebisnis lain yang juga membuat content. Sebagai gambaran, menurut data spectralplex.com ada sekitar 1.099 content yang diunggah ke Instagram tiap detiknya.
Bayangkan seberapa kejam persaingan yang terjadi di dunia maya? Maka dari itu, kamu perlu mengetahui cara melakukan content marketing dengan benar.
Content marketing adalah titik mulai untuk melakukan segala strategi marketing mulai dari social media marketing, SEO, public relation, PPC, inbound marketing, dan content strategy.
Sulit bukan berarti tidak mungkin, di subbab ini Akarmula akan menunjukkan sebuah contoh sukses dari seorang pebisnis lokal yang memanfaatkan content marketing untuk membesarkan bisnisnya.
Christie Basil dan Sonia Basil adalah kakak beradik yang memiliki bisnis pembuatan kue dan pembuatan gaun yang sangat sukses memanfaatkan content marketing untuk mendobrak bisnis yang biasanya saturated.
Kami rasa banyak dari kamu yang sudah sering melihat content mereka di media sosial, atau jangan-jangan kamu sudah pernah menggunakan jasa mereka?
Melalui pembuatan content yang baik, bisnis mereka berhasil menarik hati masyarakat dan meningkatkan penghasilan 4-5 kali lipat daripada sebelumnya.
Kesuksesan ini tidak lepas dari konsistensi mereka untuk membagikan content edutainment yang membuat orang betah untuk menikmati “content jualan” yang mereka sajikan di berbagai platform media sosial.
Kuncinya? Penggunaan content marketing yang tepat dan efektif.
Sebelum masuk ke cara membuatnya, kami sarankan kamu untuk memahami berbagai media content marketing yang bisa kamu coba.
Tapi sebelum ke sana, kita akan belajar tentang bagaimana cara orang mengingat sesuatu.
Mengapa mengetahui cara orang mengingat sesuatu itu penting?
Seperti yang kamu tahu, setiap hari orang dibanjiri dengan berbagai informasi yang memenuhi kepala mereka. Akhirnya, akan banyak sekali informasi yang “dibuang” otak karena terlalu banyak. Kamu tentu tidak ingin informasi tentang bisnismu ikut “terbuang” oleh otak mereka kan?
Teori ini kami ambil dari teori dari Neil D. Fleming mengenai cara orang untuk mengingat sesuatu ketika mereka belajar. Metode ini disebut VARK (Visual, Auditory, Read/Write, Kinesthetic). Dalam metode ini manusia digolongkan menjadi 4 golongan berdasarkan efektifitas media mereka mengingat sesuatu.
Sebagai tambahan, jika kamu ingin mengetahui tipe yang mana kamu, kamu bisa melakukan tes di sini.
Setelah mengetahui hal di atas, kini saatnya mengetahui apa saja media yang bisa kamu manfaatkan untuk content marketing.
Setelah tahu media-media untuk melakukan content marketing ini saatnya kamu mengetahui bagaimana cara memanfaatkan media-media tadi untuk mengembangkan bisnis kamu.
Untuk melakukannya kamu perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
Sebelum memulai apapun, kamu perlu menentukan tujuan. Ada begitu banyak hal yang bisa dicapai dengan strategi content marketing, namun banyaknya hal yang bisa dicapai ini akan membuat bingung jika tidak kita tentukan terlebih dahulu tujuan kita melakukan strategi tersebut
Contohnya, jika kita menargetkan untuk meningkatkan sales, kita harus tahu terlebih dahulu apa saja faktor yang memungkinkan sales untuk naik. Fokus pada beberapa faktor yang bisa kita usahakan.
Agar efektif, kita perlu menargetkan orang dengan ciri-ciri yang spesifik. Fungsinya agar kita tahu solusi dari masalah apa yang harus kita jadikan highlight di content kita.
Sebuah produk atau jasa yang sama kadang membutuhkan pendekatan yang berbeda karena masalah yang dialami juga berbeda.
Menggunakan semua media mungkin terlihat bagus, namun kamu juga perlu mempertimbangkan biaya, usaha, dan waktu yang harus dilakukan. Lebih baik kamu memilih media yang memang bisa kamu manfaatkan dan target market potensialmu memang berada di sana.
Content tidak akan berguna jika tidak ada orang yang melihatnya. Maka dari itu, cara untuk mendistribusikannya juga jadi sangat penting untuk dipikirkan.
Distribusi yang efektif bisa membantu kamu untuk menghemat banyak biaya dan mendapatkan hasil yang maksimal dalam melakukan content marketing.
Setelah melakukan semua hal di atas, kamu juga perlu melakukan evaluasi guna meningkatkan efektifitas dari kegiatan content marketing yang sudah dilakukan.
Segala usaha yang kita lakukan di content marketing mungkin tidak bisa kamu rasakan langsung saat itu juga, karena content marketing adalah strategi untuk memenangkan ZMOT (Zero Moment of Truth).
Di masa sekarang, pelanggan menentukan pilihan bahkan sebelum ada niatan untuk membeli, biasanya mereka membeli dari marketplace dengan sebuah brand yang sudah ada di kepala.
Maka dari itu, persaingan kita terjadi jauh sebelum konsumen membeli. Itulah gunanya kita menyediakan content untuk konsumsi mereka.
Untuk membantu kamu melakukannya, Akarmula menyediakan 60 Minutes About Your Brand yang bisa kamu manfaatkan untuk berdiskusi dengan para ahli di Akarmula.