Mempertahankan sebuah bisnis sudah pasti bukan hal yang gampang untuk dilakukan. Apalagi jika bisnis masih dalam skala kecil yang serba terbatas sumber dayanya. Kamu perlu menyusun strategi marketing.
Jika saat ini kamu masih baru memulai sebuah bisnis, atau kamu adalah pelaku bisnis yang mengerjakan semuanya dengan tim kecil atau bahkan seorang single fighter, memiliki strategi marketing yang efektif dan efisien adalah hal yang wajib untuk dilakukan.
Key Takeaways:
Sebagai seorang pemilik small business, adanya platform online yang aksesnya makin mudah dan murah bisa sangat memudahkan untuk kamu. Namun, entry barrier yang semakin rendah membuat persaingan menjadi makin ketat dan sulit.
Belum lagi, kamu juga harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan raksasa yang juga langsung bisa menjangkau konsumen-konsumen dari berbagai kalangan. Tantangan makin membuat pemilik small business harus rajin-rajin putar otak untuk menyusun strategi marketing.
Strategi serba wah yang dilakukan oleh brand-brand besar di luar sana belum tentu cocok untuk kamu. Jika kamu sering terkesima dengan strategi seperti memberikan diskon besar-besaran, memasang iklan di billboard atau spanduk sepanjang jalan, belum lagi mencoba mendongkrak viral dengan menggunakan artis atau BA (Brand Ambassador) terkenal.
Percayalah. Strategi ini sangat sulit dan berisiko untuk dilakukan oleh bisnis yang masih dalam skala kecil. Perlu beberapa penyesuaian yang harus dilakukan sebelum strategi-strategi ini diterapkan pada bisnismu.
Namun, bukan berarti semua strategi yang dilakukan yang dilakukan brand besar tidak bisa kamu lakukan juga.
Tidak perlu khawatir, kamu tidak perlu mencarinya dari 0, berikut ini adalah kumpulan cara untuk menyusun strategi marketing yang telah Akarmula kumpulkan khusus untuk kamu para pemilik small business.
Pastikan membaca sampai habis, ya!
Sebagai sebuah bisnis yang masih dalam skala kecil. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengetahui target pasar mana yang paling potensial untuk ditarget.
Buat segmen pasar yang benar-benar proporsional untuk budget marketing yang kamu punya. Mencoba untuk menarik sebanyak-banyaknya orang dari berbagai segmen akan sangat kontra produktif dengan small business.
Untuk membantu kamu melakukan ini, kamu bisa mencoba menggunakan metode STP (Segmenting, Targeting, dan Positioning)
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara menggolongkan calon target market ke dalam kategori-kategori tertentu, seperti:
Setelah membagi segmentasi pasar, langkah selanjutnya adalah dengan menentukan segmentasi mana yang akan kita target pertama. Ini penting agar cost marketing yang dikeluarkan tidak perlu terlalu besar dan bisa segera menghasilkan revenue untuk menjalankan bisnis.
Untuk memilih segmen mana yang paling sesuai, kamu bisa menggunakan beberapa pertimbangan seperti berikut:
Langkah terakhir dalam STP adalah positioning. Positioning artinya kita tahu, menempatkan produk kita seperti apa di benak konsumen.
Seperti yang kita tahu, dengan persaingan yang semakin ketat. Kita tidak bisa masuk ke dalam benak konsumen jika tidak memiliki sesuatu yang baru untuk ditawarkan.
Untuk melakukannya, kita perlu memiliki value proposition di produk kita.
Untuk membantu kamu menentukan hal ini, kamu bisa menggunakan sebuah tool yang disebut Value Proposition Canvas.
Cara mengisinya seperti ini:
Sebelum melakukan penyusunan strategi marketing yang lebih lanjut, kamu perlu melihat siapa saja kompetitor yang ada di bidang atau yang menyediakan solusi yang sama dengan yang kamu tawarkan.
Kompetitor bisa digolongkan menjadi beberapa golongan, antara lain:
Walaupun kompetitor, bukan berarti mereka harus kamu lawan, ada beberapa kasus yang bisa menjadikan kompetitor malah menjadi rekan. Misalnya, ketika kamu tahu kalau kebiasaan orang berubah di weekend yaitu dengan menonton Netflix. Kamu memposisikan produkmu sebagai camilan yang cocok dinikmati sambil nonton Netflix.
Memiliki budget yang terbatas?
Punya pelanggan loyal adalah jalan keluarnya. Pastikan produk dan pelayanan yang kamu tawarkan benar-benar berkesan untuk mereka sehingga mereka akan tertarik untuk repeat order.
Untuk membantunya kamu bisa menyiapkan program loyalitas untuk mereka. Misalkan, kamu bisa memberi diskon khusus untuk pelanggan yang membawa temannya ke tempatmu, atau bisa dengan meminta mereka memberikan ulasan di google my business jika mereka puas dengan pelayananmu.
Membuat kemasan dan ucapan yang unik juga bisa jadi trigger agar mereka mengunggah produk di media sosial, loh!
Semua tidak ada salahnya untuk dicoba.
Setelah melakukan berbagai strategi marketing, hal paling penting yang harus terus dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi.
Seperti yang kamu tahu, marketing banyak sekali bentuknya dan sangat menggoda untuk dicoba. Tapi, sebelum mencoba itu pastikan kamu telah memahami cara untuk mengukur efektifitas dari sebuah marketing.
Sebelum menjalankan marketing pastikan telah menentukan tujuan, setting indikator keberhasilan sebuah strategi, dan penghitungan budget.
Tidak ada yang tahu strategi seperti apa yang akan works. Namun, strategi marketing yang baik adalah strategi yang cocok dan sesuai digunakan untuk bisnismu.
Itulah beberapa cara menyusun strategi yang Akarmula pikir cocok untuk para pemilik small business. Tidak hanya itu, dukungan Akarmula untuk small business kami wujudkan dengan membuat 60 Minutes About Your Brand.
Sebuah media diskusi intens bersama tim kami secara GRATIS untuk membantu kamu menyusun strategi marketing. Tertarik mencobanya? Klik Di sini.