Setiap tahun pasti punya tren branding masing-masing. Mulai dari cara promosi, desain Instagram, konten, hingga penggunaan logo. Seperti yang masih jelas di ingatan kita pada awal tahun 2021, hampir semua brand pakai konten “this or that” di story mereka untuk mengakali algoritma Instagram yang berubah. Konten “this or that” ini hanya satu dari sekian banyak perubahan branding yang kian berkembang setiap tahunnya. Lalu apa sih prediksi tren branding tahun 2022 yang bakal ngehits?.
Sebelum kita bahas lebih lanjut tentang prediksi tren branding di tahun 2022, kita perlu sepakat dalam beberapa hal dulu nih. Pertama, branding itu sangat luas. Mulai dari desain grafis, campaign, storytelling, logo dan semua aspek yang berkaitan dengan brand kamu.
Jadi kalau nanti ada sebuah tren baru muncul, bisa dikatakan akan mempengaruhi hampir keseluruhan brand kamu. Kedua, tren itu kayak angin. Bisa datang kapan aja dan bisa hilang kapan aja. Jadi tugas kita sebagai brand adalah beradaptasi dengan cepat mengikuti tren yang ada.
Baru-baru ini Litmus, atau dikenal sebagai platform yang menyediakan bantuan kepada brand untuk menemukan cara marketing yang optimal, telah mengumumkan hasil penelitian terbarunya. Seperti yang ditulis oleh Forbes, Litmus menganggap email marketing akan kembali booming di tahun 2022.
Sifat dinamis dan interaktif email marketing menjadikannya sebagai media branding yang banyak dilirik. Selain itu, email marketing menjadi sangat dekat dengan audiens. Kalau gak percaya, coba deh diingat-ingat dalam sehari kamu nerima email berapa kali?
Faktor kedekatan ini lah yang membuat email marketing diprediksi akan kembali booming di tahun 2022 dan berhasil menjerat lebih banyak audiens baru.
Pandemi COVID-19 yang sudah berlangsung dua tahun membuat kita terbiasa dengan apa pun yang berhubungan dengan “online”. Kita terbiasa belanja online, belajar online, bahkan berkomunikasi secara online. Kebiasaan baru ini secara tidak sadar telah turut andil dalam menciptakan tren branding baru.
Salah satu tren yang terbentuk akibat pandemi adalah komunitas online. Biasanya komunitas online ini memanfaatkan social media untuk berkomunikasi. Ngaku deh, semenjak pandemi grup WA atau Telegram kamu pasti makin banyak.
Meningkatnya komunitas-komunitas online ini diprediksi akan dimanfaatkan oleh brand untuk membentuk pasukan mereka. Selain mempermudah promosi, komunitas online juga memberi ruang gerak lebih bagi brand untuk melakukan analisa pasar. Jadi gak perlu lagi deh sebar kuesioner kemana-mana. Cukup share ke grup komunitas, langsung beres.
Setelah era minimalis yang menjadi tren di tahun 2021,, kini giliran retro dan neon yang akan berpartisipasi meramaikan tren 2022.
Tidak hanya dalam industri fashion, tren ini juga akan masuk ke dunia desain grafis. Jadi kamu bakal ketemu lagi sama warna-warna berani, pattern yang bertabrakan dan hal-hal ala retro lain yang membuat kamu serasa dibawa nostalgia ke era 80 an.
Tren retro ini bisa dibilang sebagai penyegaran dari tren tahun sebelumnya yang lebih banyak bermain dengan tema earth tone dan warna-warna netral.
Hybrid event atau lebih gampangnya event online diprediksi masih akan berjaya di tahun 2022 ini. Memang sih sudah banyak yang kembali mencoba memberanikan diri untuk back to offline event. Tapi kita juga gak boleh lupa kalau jaringan online saat ini sudah sangat kuat. Orang sudah sangat terbiasa mengikuti event online.
Hybrid event tahun 2022 ini mungkin akan mengalami beberapa modifikasi menyesuaikan apa yang sedang tren saat itu. Brand bisa mencoba mengeksplorasi lebih dalam tentang hal ini. Bisa dengan campaign online yang menarik atau event-event lain.
Oya, kamu juga gak perlu terlalu takut campaign online akan sulit direalisasikan. Kamu perlu ingat, kalau netizen Indonesia sangat aktif di sosial media. Yang perlu kamu pikirkan adalah bagaimana menggiring mereka untuk mampir ke brand kamu.
Tren baru memang tidak bisa dicegah. Tugas kita adalah beradaptasi dengan apa yang sedang terjadi. Jika brand kamu sudah memiliki koridor desain dan branding yang baik, kamu tidak harus mengikuti semua tren tersebut. Kamu cukup menguatkan strategi branding brand mu agar tidak hilang tertelan tren baru.
Tapi gimana dong kalau tetap pengin ngikutin tren biar kekinian?
Kalau kamu ingin terus mengikuti tren, maka brand kamu harus tangguh. Brand yang tangguh selalu didukung oleh team yang kuat dan strategi yang matang. Dengan begitu brand kamu akan siap bertarung di hadapan tren baru.
Tapi satu hal yang perlu diingat ketika kamu menghadapi tren baru,
“Identitas utama brand tidak boleh luntur”.
Identitas brand adalah nilai berharga yang membedakan brand kamu dengan yang lain. Jangan sampai hal ini hilang ketika kamu sibuk mengikuti tren.