Kehabisan ide itu udah jadi mimpi buruk untuk kita yang kerja di bidang kreatif. Ketika deadline makin menghimpit, eh kreativitas malah sempit. Ujung-ujungnya, burnout lagi-burnout lagi. Biar nggak gini, ada yang namanya teknik pomodoro.
Sebuah teknik yang akan menghempas semua mimpi buruk tentang hilangnya ide kreatif. Dengan teknik pomodoro ini, otak kita jadi nggak gampang bosan kalau diajak mikir kreatif mulu. Hasilnya, konten-konten kreatif dan inovatif yang out of the box bisa keluar dari kepala kita.
Nah, apa sih sebenarnya teknik pomodoro itu? Namanya kayak aneh, ya?
Langsung aja yuk kita bahas bareng-bareng di artikel ini. Simak sampai habis, ya!
Simpelnya nih, teknik pomodoro itu adalah teknik bekerja dengan memperhitungkan management waktu. Artinya, kamu akan bekerja dengan waktu yang kamu sudah siapkan dari awal, bukan bekerja sampai selesai tanpa memperhitungkan waktu.
Teknik ini terbilang sangat efektif karena kamu akan punya waktu produktif dan istirahat yang seimbang.
Apalagi kalau kamu seorang pekerja kreatif, pasti sudah akrab banget dong dengan yang namanya deadline. Nggak jarang, deadline datang dalam waktu yang bersamaan. Hal ini yang akhirnya bikin kita terus terpacu untuk segera menyelesaikan tanpa mikirin waktu kerja kita.
Kadang saking banyaknya deadline bikin kita mikir, pokoknya cepat clear biar fee cepat cair!
Kita sering lupa kalau bekerja terus menerus itu juga bisa bikin ide kreatif jadi mampet. Kalau udah gini, kualitas konten yang kita buat jadi nggak maksimal. Kita jadi nggak tau harus menyelesaikan yang mana dulu.
Dengan teknik pomodoro, kita akan berusaha menyeimbangkan antara kerja dan istirahat. Istilah kerennya tuh biar bisa work life balance.
Setelah tau apa itu teknik pomodoro, nggak afdol kalau kita nggak bahas tentang manfaatnya. Terutama untuk pekerja kreatif yang tiap hari dituntut untuk menghasilkan ide-ide di luar nalar untuk kepentingan marketing dan branding.
Sebagai pekerja kita kadang sering lupa kalau diri kita tuh juga butuh diperhatikan. Kadang pekerjaan malah lebih menguasai hidup kita dibanding diri kita sendiri.
Hasilnya, kita jadi nggak punya waktu untuk diri sendiri. Padahal, me time itu perlu untuk me-refresh dan mengeluarkan pikiran-pikiran negatif dari otak kita.
Dengan menerapkan teknik pomodoro, kita jadi lebih punya kontrol untuk menentukan sendiri kapan waktu untuk bekerja, dan kapan waktu untuk beristirahat.
Mungkin kamu bakal ber-tanyeaa, emang kalau kerja banyak istirahatnya bakalan produktif?
Eits jangan salah, istirahat yang diterapkan dalam teknik pomodoro itu nggak sembarang istirahat. Kualitas dari istirahat kita jadi fokus utama di sini.
Kalau kualitas istirahat baik, otak dan pikiran kita jadi lebih segar. Ide-ide kreatif jadi bermunculan. Bahkan nih, selama istirahat pun bukan nggak mungkin kalau kamu juga bisa menghasilkan ide kreatif. Menarik bukan?
Sekarang ini musimnya WFA atau work from anywhere. Sekilas WFA ini emang asik. Kita bisa kerja kapan aja dan dari mana aja. Bisa kerja dari cafe atau bahkan dari kamar kita sendiri.
Tapi karena waktu yang amat sangat fleksibel ini, kadang seharian kita cuma menghabiskan waktu untuk bekerja. Bangun tidur sampai mau tidur lagi, pokoknya kerja-kerja-kerja.
Habit kerja yang seperti ini nggak sehat loh. Kita rentan untuk terkena berbagai macam penyakit karena metabolisme tubuh kita nggak teratur. Selain itu, kita malah rawan terkena stress karena bekerja terus menerus. Kalau udah gini, kan jadinya nggak bisa kerja lagi dong. Produktivitas kita malah jadi menurun.
Makanya, teknik pomodoro ini hadir. Selain untuk jadi management waktu, teknik ini secara tidak langsung juga menyelamatkan hidup kamu dari habit kerja yang kurang sehat.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, teknik pomodoro ini penting banget buat diri kita. Impian kaum milenial untuk work life balance bisa tercapai dengan ini. Nah, sekarang waktunya kita bahas tutorial menggunakan teknik pomodoro ini.
Ini bukan soal matematika loh ya. Angka di sini 25 merujuk pada jumlah waktu kita bekerja. Artinya, kita akan bekerja selama 25 menit.
Lalu, angka 5 adalah jumlah waktu istirahat kita. Kita akan punya waktu 5 menit untuk beristirahat sejenak.
Artinya, setiap 25 menit bekerja, kita akan break selama lima menit. Interval break ini yang disebut dengan teknik pomodoro. Lakukan 25:5 ini selama empat kali berturut-turut.
Dari 4x teknik pomodoro ini, kita akan punya waktu sekitar 100 menit untuk bekerja dan 20 menit istirahat. Setelah itu, kita berhak untuk beristirahat lebih lama, sekitar 15-20 menit. Ketika waktu istirahat 15-20 menit selesai, ulangi 25:5 lagi hingga jam kerja selesai.
Gimana mudah bukan tekniknya?
Melakukan teknik pomodoro memang tidak bisa dibilang mudah. Apalagi untuk kita yang terbiasa tidak beristirahat sebelum pekerjaan selesai. Di awal-awal pasti kita akan dihantui dengan pertanyaan besar “apakah bisa selesai?” Untuk itu, ada tips yang bisa kita pakai dalam mempraktikan teknik ini.
Untuk membiasakan diri dengan teknik ini, kita perlu konsisten. Konsisten di sini lebih merujuk pada kedisiplinan kita mematuhi management waktu yang sudah kita buat di awal.
Berhentilah bekerja jika sudah waktunya istirahat. Begitu juga sebaliknya, sudahi istirahatmu jika waktu bekerja sudah tiba.
Cara ini akan sangat berat di awal ketika kita belum terbiasa. Tapi, kalau kita konsisten, akan jadi lebih mudah kedepannya. Bahkan, produktivitas kita akan meningkat karena teknik ini. Kita jadi nggak mudah terdistraksi dengan berbagai chat Whatsapp atau hal-hal lain yang bisa memperlambat waktu bekerja kita.
Tips kedua adalah dengan menjauhkan semua distraksi dari sekitar kita ketika waktunya bekerja. Distraksi ini bisa berupa gadget, makanan, dan hal-hal lain yang berpotensi mengurangi konsentrasi kamu.
Jika perlu, gunakan mode airplane di smartphone kamu biar tidak ada notifikasi yang mengganggu ketika memasuki 25 menit waktu kerja.
Semakin sedikit distraksi di sekitar kita, maka semakin mudah untuk kita bisa berkonsentrasi terhadap pekerjaan yang sedang kita lakukan.
Setelah semua jenis distraksi dijauhkan, cobalah untuk fokus bekerja pada satu jenis pekerjaan dalam satu kali 25 menit.
Abaikan dulu pekerjaan yang lain sebelum kamu selesai melakukan satu pekerjaan. Dengan fokus pada satu hal, kamu akan lebih mudah untuk eksplorasi topik-topik tersebut. Jadi, outputnya bakal lebih maksimal.
Dalam waktu interval lima menit itu, cobalah untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan. Misalnya menonton video, bermain game, atau mengunyah cemilan. Pokoknya hal-hal yang bikin kamu happy.
Karena kalau udah happy, mood kamu bakal membaik dan proses bekerja jadi lebih enjoy. Alhasil, berbagai macam ide kreatif akan muncul di kepala kita
Itu dia serba serbi teknik pomodoro yang akan berguna banget kalau kita aplikasikan dengan benar. Teknik pomodoro ini nggak cuma bisa dilakukan untuk memaksimalkan produktivitas ketika bekerja aja loh. Teknik ini juga bisa dipakai buat kamu yang lagi belajar untuk kuliah. Caranya sama aja dengan yang disebutkan di atas.
Key Takeaways