Apa itu brand tone of voice? Brand tone of voice adalah sebuah cara bagi sebuah bisnis untuk mengomunikasikan pesan yang dibawa brand kepada target audience. Brand tone of voice tidak hanya terbatas pada pemilihan panggilan untuk calon konsumen. Namun, juga berisi pemilihan diksi yang digunakan serta cara pembawaan sebuah pesan.
Mengapa?
Seperti yang kita tahu, sebuah brand bukan hanya sekedar nama untuk produk yang kita jual. Brand berisikan value yang kita percaya, pesan yang ingin kita sampaikan, hingga sebuah filosofi kita dalam berbisnis.
Key Takeaways:
Memiliki brand tone of voice artinya memiliki “pedoman” komunikasi kepada pelanggan untuk kamu dan seluruh tim. Tujuannya tentu saja untuk menjaga kedekatan kita dengan konsumen.
Seperti yang sudah ada di paragraf pertama tentang apa itu brand tone of voice, brand tone of voice adalah cara untuk menyampaikan pesan dalam bisnis atau brand kita kepada audience kita. Sebuah brand tone of voice ditentukan oleh market dan juga brand audience.
Apa bedanya market dan brand audience?
Jika kita hanya memikirkan cara untuk berkomunikasi dengan brand audience — orang yang telah mengenal brand kita — kita akan kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang ada dalam market itu. Ini dibutuhkan untuk menjangkau market yang lebih luas lagi.
Brand tone of voice memberikan sebuah guidance kepada kita agar cara komunikasi kita tidak berubah-ubah dan melekat di pikiran calon konsumen. Sama dengan prinsip pengulangan pada sebuah iklan, cara kita berkomunikasi juga perlu terus berulang agar bisa menjadi sebuah ciri khas yang dicintai oleh target market.
Ketika berbicara soal branding, brand tone of voice adalah salah satu elemen yang perlu ditentukan terlebih dahulu, karena brand tone of voice akan menentukan pemilihan warna, elemen grafis, font, dan aset visual lainnya yang akan digunakan untuk menyampaikan sebuah pesan dari sebuah brand.
Salah satu pertimbangannya adalah era digital.
Di era digital seperti ini, manusia terus-terusan dibanjiri oleh iklan, promo, informasi, gosip, hingga blunder dari berbagai brand ataupun individu. Sebagai pemilik bisnis, kamu tentu tidak ingin brand yang sudah kamu buat dengan susah payah tenggelam di tengah lautan informasi di dunia maya, kan?
Salah satu cara untuk keluar dari kerumunan itu adalah dengan memberikan sebuah pesan yang unik, konsisten, valuable, dan relate dengan target market. Mulailah dengan brand tone of voice yang baik.
Jika kamu masih belum mendapat gambaran yang jelas soal betapa pentingnya brand tone of voice, Akarmula sudah menyiapkan rangkumannya khusus untuk kamu.
Menurut forrester research, proses pembelian sebuah produk secara online di masa ini membuat konsumen sama sekali tidak berkomunikasi dengan penjual sebelum 90% proses pembelian itu selesai.
Contohnya seperti ini, ketika kamu ingin membeli sebuah mouse untuk keperluan sehari-hari di sebuah marketplace. Coba hitung berapa kali kamu berkomunikasi dengan manusia? Sebagian besar hal yang perlu kamu lakukan hanya “berbicara” dengan konten atau mesin, kan?
Maka dari itu, sebuah “tulisan” kini memiliki tugas yang sangat besar untuk bisa meyakinkan seorang calon konsumen agar bisa membeli produk. Secara otomatis kamu akan membutuhkan sebuah tone of voice yang benar-benar works untuk membuat orang percaya kepada brand kamu pada interaksi pertama mereka.
Melihat customer behaviour saat ini, tone of voice yang baik dalam pembuatan sebuah konten, baik konten grafis, video, ataupun audio adalah sebuah kewajiban agar konten-konten tadi dapat “menggantikan” kamu untuk berkomunikasi dengan calon konsumen selama 24/7.
Seperti yang kita bahas sebelumnya, dunia saat ini penuh dengan distraksi. Jika kamu telah memiliki brand tone of voice yang baik, itu akan membantumu untuk lebih mudah di-notice oleh konsumen karena mereka telah mengerti cara komunikasi seperti ini adalah cara komunikasi dari brand mu.
Brand tone of voice adalah sebuah identitas yang bisa menjadi pendukung dari logo brand itu sendiri. Tanpa perlu melihat logo, konsumen akan langsung mengenali cara komunikasi unik yang sudah kamu susun.
Setiap touchpoint yang kamu miliki akan semakin kuat pengaruhnya ketika brand tone of voice milikmu sudah melekat di pikiran konsumen.
Era digital membantu hampir semua proses bisnismu menjadi otomatis. Hal ini bukannya tanpa kekurangan. Hilangnya human touch pada proses belanja online saat ini membuat konsumen sulit untuk menjadi loyalis sebuah brand.
Jika kamu terbawa arus dan membuat semuanya serba mesin, tidak akan mungkin terjadi chemistry antara kamu dan konsumen. Akhirnya yang terjadi adalah setiap saat kamu harus berusaha mencari pelanggan baru yang tentu akan menelan biaya yang lebih besar daripada membuat konsumen repeat order.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan brand tone of voice yang menunjukkan empati, kasih sayang, dan kepedulian kepada konsumen.
Konsumen lebih suka berinteraksi dengan brand yang rasanya seperti kerabat dekat mereka, ini membantu mereka agar lebih percaya dan terikat pada sebuah brand.
Masih ingat dengan perkataan Seth Godin tentang jika kamu berusaha menjual ke semua orang, artinya kamu tidak menjual kepada siapapun?
Sekedar informasi, perkataan ini masih relevan untuk membangun bisnis di masa kini. Kompetisi makin ketat dan keras, jika kamu tidak fokus pada satu segmen konsumen bisnismu akan sangat sulit untuk berkembang. Selain itu, mencoba untuk menarik semua segmen akan membuat “bensin” bisnismu cepat habis — alias boncos.
Dengan memiliki brand tone of voice akan membantu kamu untuk disiplin dan fokus pada satu segmen pasar. Ini juga membantu kamu dalam menyusun strategi marketing yang sesuai untuk segmen yang kamu bidik.
Fokus dan disiplin adalah kunci penting untuk mempertahankan bisnis di masa kini.
Apakah ada yang merasa bingung untuk membedakan antara apa itu brand tone of voice dan brand voice?
Sebagai cara mudah untuk membedakannya, brand voice adalah pesan yang ingin disampaikan. Sedangkan brand tone of voice adalah cara kamu menyampaikan pesan tersebut.
Contohnya seperti ini, pesan yang kamu bawa pada sebuah brand tentu tidak akan berubah-ubah, bukan? Karena brand voice berisi value-value yang kamu percaya dan kamu ingin menyampaikan ini ke konsumen.
Nah, brand tone of voice membantu kamu untuk menentukan mood dalam penyampaian pesan ini. Terkadang ada situasi-situasi tertentu yang memaksa kamu untuk mengubah cara penyampaian sebuah pesan untuk satu segmen pasar.
Brand tone of voice membantu kamu untuk bisa tetap relate dengan segmen itu tanpa harus mengubah pesan yang kamu bawa dalam sebuah brand.
Ingat, pesan yang baik jika disampaikan dengan cara yang tidak tepat akan sama buruknya dengan sebuah pesan buruk.
Apakah sudah menjawab kebingunganmu tentang ini?
Jika belum, silahkan lanjutkan membaca artikel ini untuk membantu kamu makin memahaminya. Di sub bab berikutnya kita akan melihat brand tone of voice dari berbagai brand terkenal di dunia.
Memahami tentang brand tone of voice akan lebih baik jika menggunakan contoh.
Kami telah mengumpulkan berbagai contoh tone of voice yang digunakan oleh berbagai brand terkenal, semoga bisa membantu.
Setelah melihat contoh-contoh keren di atas, mungkin kamu sudah tidak sabar untuk meniru tone of voice yang mereka gunakan.
Tapi, tunggu dulu. Sebelum menentukan tone of voice untuk brand kamu, kamu perlu memahami step-by-step menentukan brand tone of voice. Berikut langkahnya:
60 Minutes About Your Brand adalah solusi yang tepat untuk kamu, di sini kamu bisa mendapatkan kosnultasi GRATIS dari expert yang akan membantu kamu untuk menentukan brand tone of voice yang tepat untuk bisnismu.