fbpx

4 Contoh Rebranding Sukses dari Brand Besar yang Bisa Kamu Pelajari

June 11, 2024

Ngomongin soal ngebangun brand, siapa sih yang nggak ingin brand miliknya jadi besar dan diingat sama banyak orang. Emang udah jadi cita-cita kalau suatu brand bisa bertahan lama sepanjang masa. Namun, gimana kalau tiba-tiba brand milikmu terasa sudah mulai ketinggalan jaman? Mungkin ini saatnya kamu perlu cek contoh rebranding ini.

Key Takeaways

  • Rebranding ini bermanfaat banget buat bikin brand jadi kembali relevan dan jadi kelihatan fresh di depan audience.
  • Banyak brand besar yang melakukan rebranding, mulai dari ganti nama, ganti logo, sampai ganti USP.

Benar, kalau brandmu mulai nggak relevan, produk yang kamu tawarkan berubah, visualnya udah basi, ada perubahan brand positioning dan target market, berarti itu tandanya kamu perlu mempertimbangkan untuk rebranding.

Namun, rebranding ini nggak cuma sekadar ganti logo atau ganti nama. Ada berbagai hal yang perlu kamu perhatikan saat melakukan rebranding. 

Biar tau seperti apa rebranding yang sukses itu, Akarmula bakal ngasih tau beberapa contoh rebranding yang sukses dari beberapa brand besar di dunia. Jadi, pastikan buat baca artikel ini sampai habis!

Kenapa Rebranding yang Tepat Penting untuk Bisnis?

Alasan paling penting kenapa rebranding tepat buat bisnis adalah biar bikin brand ini terlihat fresh dan segar di depan para target audiens. Nggak cuma itu, rebranding ini juga bermanfaat banget buat bikin brand jadi kembali relevan.

Bayangin deh, sekarang, brand cuma punya waktu tujuh detik aja buat memberikan impresi pertama yang berkesan kepada calon audiens. Apakah itu hal yang mudah? Sama sekali enggak.

Untuk menarik perhatian audiens dan membuat mereka terkesan, kamu perlu brand yang kuat dan bermakna. Ini memerlukan visual yang mudah diingat, pesan yang kuat, dan bagaimana brand bisa menempatkan posisinya agar bisa melekat di hati audiens.

Oleh karena itu, terkadang rebranding ini diperlukan untuk “memposisikan ulang” brandmu agar bisa relevan sesuai perkembangan jaman dan industri yang dinamis.

Namun, bukan berarti kamu bisa sering rebranding tiap tahun. Makin sering kamu rebranding, makin pudar juga esensi dari brandmu karena audience jadi sulit mengingat eksistensi brandmu yang labil itu.

Jadi, pastiin kamu rebranding di waktu yang tepat, dengan alasan yang kuat, dan sudah berkonsultasi sebelumnya baik secara internal maupun dengan para profesional di bidang branding.

4 Contoh Rebranding dari Brand Besar di Dunia

Ada nggak sih cerita rebranding yang sukses? Banyak. Faktanya, bahkan brand-brand besar yang sudah lama kita kenal juga sebagian sudah ada yang pernah melakukan rebranding. Sekarang Akarmula bakal spill empat contoh rebranding dari brand besar di dunia.

Dunkin’

Pada contoh pertama ada Dunkin’. Loh, “Donuts”-nya mana? Kamu pasti ingetnya dengan brand Dunkin’ Donuts yang dulu pernah kamu cemil donatnya atau minum kopinya di mall dan SPBU, iya kan?

Ternyata, brand makanan cepat saji ini sudah melakukan rebranding yang cukup masif, salah satunya dengan berubah menjadi Dunkin’.

Jadi ceritanya, Dunkin’ Donuts pada saat itu lumayan ketar-ketir karena sulit bersaing dengan Starbucks yang menjadi kompetitornya. Apalagi, Dunkin’ Donuts mulai mengalihkan strateginya untuk fokus jualan kopi.

Setelah melakukan riset yang mendalam terkait customer mereka sekarang dan kondisi industri, akhirnya Dunkin’ Donuts melakukan rebranding besar-besaran. 

Ini termasuk dengan mengganti fokus menu mereka dengan menambah menu buah-buahan, oatmeal, dan vegan. Kemudian mereka juga makin fokus ke menu minuman seperti kopi dan teh. 

Ini yang pada akhirnya membuahkan nama “Dunkin’”, menghilangkan kata “Donuts” untuk mengubah persepsi audience yang awalnya mengasosiasikan brand tersebut dengan brand junk food.

Berkat rebranding yang berfokus ke pelanggan tersebut, akhirnya kita kembali melihat nama Dunkin’ sebagai salah satu brand besar yang bisa bersanding dengan Starbucks.

Apple

Siapa yang baru tahu kalau brand sebesar Apple ternyata udah pernah melakukan rebranding? Faktanya, Apple sudah pernah melakukan rebranding beberapa kali loh.

Salah satunya adalah saat Apple melakukan rebranding dengan mengubah namanya, dari yang awalnya Apple Computers Inc. menjadi Apple Inc. di tahun 1997. 

Nggak cuma itu, di tahun yang sama juga Apple mengubah logonya, dari yang awalnya penuh warna menjadi warna hitam saja. Kemudian di tahun 2001 Apple kembali mengubah logonya menjadi warna silver yang mengkilap. Hal serupa kembali dilakukan di tahun 2007 hingga akhirnya diubah lagi di tahun 2017 dengan warna abu-abu yang minimalis.

Hasilnya, Apple berhasil memberikan kesan yang modern dan mewah karena visualnya yang terasa “clean”. 

Nggak cuma itu, perubahan nama dengan menghilangkan kata “computer” juga berhasil membuat Apple memiliki kesan bahwa mereka dapat berinovasi di berbagai teknologi, nggak hanya komputer.

Meta

Untuk yang satu ini, Akarmula berikan gelar jadi salah satu rebranding yang paling berani dan nekat

Jadi, kita sendiri udah tahu kalau Facebook brand-nya udah kuat banget, top of mind mentok pokoknya. Sekarang bayangin, dengan brand sekuat itu, Mark Zuckerberg masih kepikiran buat rebranding Facebook dengan alasan buat ngedukung bikin ‘Metaverse’.

Ini yang pada akhirnya membuat Mark Zuckerberg dan Facebook, memutuskan untuk rebranding Facebook sebagai perusahaan induk menjadi Meta. Awalnya mungkin emang banyak yang kurang terbiasa dengan rebranding ini. Namun, ternyata efektivitasnya juga mulai terasa.

Istilah “Meta” terdengar lebih modern dan cocok dengan niche teknologi. Nggak cuma itu, Meta juga dapat menumbuhkan kesan kalau perusahaannya Mark ini bukan hanya Facebook doang, tetapi juga meliputi berbagai produk lainnya, seperti Instagram, WhatsApp, serta berbagai inovasi yang bakal dikembangkan oleh Meta di masa depan.

Kia

Contoh rebranding selanjutnya ada Kia. Brand otomotif asal Korea Selatan ini memutuskan untuk rebranding yang cukup masif pada tahun 2021 lalu.

Awalnya, Kia berencana untuk mengubah brand strategy mereka dengan berfokus pada “Sustainable Mobility”. Ini membuat Kia dapat mereka mengedepankan pengalaman pelanggan yang optimal dengan mobil EV, kendaraan ramah lingkungan, dan solusi serta jasa mobilitas yang menggunakan energi bersih.

Rebranding ini ditandai dengan perubahan logo mereka dari yang awalnya menggunakan logo Kia yang ikonik itu, menjadi logo baru yang menggunakan tipografi logo futuristik dengan warna hitam dan putih. Ditambah juga dengan slogan baru mereka, yaitu  “Movement that Inspires”.

Ada cerita lucu dari hasil rebranding yang satu ini. Awalnya, banyak orang yang salah kira kalau logo baru Kia ini logo dari brand bernama “KN” sampai banyak yang cari di Google.

Namun dengan upaya optimasi SEO dan respons yang tepat dari Kia, akhirnya audience mereka dapat teredukasi dengan benar terkait rebranding dari brand otomotif satu ini.

Itu tadi berbagai contoh rebranding yang sukses dari beberapa brand otomotif besar di dunia. Bagaimana, kamu udah dapat inspirasi buat melakukan rebranding yang tepat?

Kalau masih bingung, kamu bisa banget konsultasi gratis bareng brand strategist di sesi 60 Minutes About Your Brand. Berpengalaman menyusun brand strategy untuk beberapa brand, sesi ini bakal mengulik bisnismu secara mendalam sambil menyusun langkah rebranding yang tepat untuk brandmu.

Mau tau apa aja langkah rebranding yang tepat untuk bisnismu? Booking sesi gratisnya sekarang!

Questions to Consider

  • Kira-kira, seberapa besar kemungkinan rebranding bakal sukses?
  • Apakah di masa depan brand besar yang sudah sering rebranding bakal melakukannya lagi?
Article written by Herpinando Trisnu

More Insights

All Right Reserved © 2024 Akarmula
arrow-down
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram