fbpx

Kenali Tanda Brand Mulai Kehilangan Tujuan

January 31, 2025

Munculnya banyak brand sekarang ini beriringan dengan trend yang cepat berubah-ubah. Hal ini menyebabkan brand rawan untuk kehilangan jati diri karena mengikuti trend dan lupa dengan tujuan awal mereka. Tidak sedikit juga yang nggak sadar kalau ternyata mereka termasuk brand yang kehilangan tujuan.

Key Takeaways:

  • Brand focus adalah kejelasan, konsistensi dan fokus dari sebuah brand.
  • Beberapa tanda brand kehilangan arah karena lupa terhadap brand focus.

Brand, dengan semua orang yang terlibat di dalamnya harus paham apa fokus mereka. Nggak cuma itu, segala hal yang dilakukan dan dibentuk harusnya nggak jauh dari apa yang jadi fokus tersebut (produk sampai aktivasi yang mendukung brand).

Kalau sampai brand kehilangan tujuan dan gak punya ciri khas, maka entah orang di dalamnya sampai audience pun akan bingung–akhirnya brandmu akan mudah dilupakan.

Di artikel ini, Akarmula bakal bahas tanda brand kehilangan tujuan supaya kamu aware dan segera bertindak kalau dirasa brandmu mulai mengalami tanda-tandanya. Namun sebelum ke sana, mari kita mulai dari apa itu brand focus.

Apa Itu Brand Focus?

Brand focus adalah fondasi dari sebuah brand yang nantinya akan digunakan di semua aktivitas marketing brand tersebut. Oleh karena itu brand focus harus jelas dan konsisten agar mudah untuk dikenali audience. Brand focus biasanya meliputi visi, misi, USP hingga target audience yang jelas, sehingga output yang diberikan dapat relevan dengan audience dan masih sejalan dengan tujuan brand itu sendiri.

Semakin jelas dan konsisten sebuah brand menyalurkan tujuannya melalui produk atau jasa yang dihasilkan, semakin brand tersebut diingat oleh audience. Sedangkan untuk tetap bisa hidup, brand perlu terus-terusan brainstorm trend apa yang sedang gencar diperbincangkan kemudian mengadaptasi trend tersebut. Hal ini tentunya menjadi concern besar sebuah brand di mana trend yang ada terkadang tidak sesuai dengan brand focus. Namun ketika tidak mengikuti trend, brand bisa saja tertinggal dan dilupakan. Nyatanya, brand tetap bisa riding the wave–dengan catatan trend tetap relevan dengan brand focus. Jika trend tersebut tidak relevan, brand bisa coba membuat “sesuatu” sendiri yang bisa saja malah diikuti oleh audience dan akhirnya menjadi trend. 

Brand focus menjadi sebuah hal yang harus selalu diingat oleh orang-orang di dalam brand agar tidak keluar jalur dalam membuat produk atau jasa maupun output lain seperti konten media sosial. Dengan kata lain, brand focus bisa menjadi batasan sejauh mana output bisa dihasilkan. 

Tanda Brand Kehilangan Tujuan

Ini beberapa tanda brand kehilangan arah yang setidaknya perlu kamu ketahui:

Diversifikasi Produk Hanya untuk Keuntungan

Diversifikasi dapat menjadi salah satu kunci suksesnya sebuah brand tapi kalau dilakukan secara sembarangan dapat membingungkan pelanggan. Pelanggan perlu alasan jelas memilih produk dari brand jika dibandingkan dengan kompetitor. 

Contohnya brand Harley Davidson yang mengeluarkan produk parfum, produk ini tentunya dikritik oleh masyarakat karena diversifikasinya dianggap berlebihan dan tidak sesuai dengan pasar mereka. 

Solusi yang dapat dilakukan adalah fokus pada target market dan inovasi dibandingkan hanya ikut-ikutan membuat produk baru secara sembarangan. Mari kita belajar dari kegagalan pendahulu-pendahulu kita.

Tidak Memiliki Value yang Jelas

Value yang dimiliki oleh sebuah brand harus jelas dan mudah dipahami oleh pelanggan sehingga mereka punya alasan kuat untuk memiliki produk atau layanan dari brand dibandingkan dengan kompetitor.

Salah satu value yang harus menarik dan jelas adalah slogan. Slogan harus menghadirkan USP dari produk atau jasa yang ditawarkan. Contoh brand dengan value yang jelas adalah Disneyland yang punya slogan “Where Dreams Come True” menyatakan bahwa Disneyland adalah tempat di mana fantasi menjadi kenyataan dari wahana-wahana yang ada. 

Refleksikan value yang ada selama ini sudah jelas dan mudah dipahami oleh pelanggan. Jangan lupa untuk mengevaluasi apakah produk atau jasa kamu sudah sejalan dengan value awal brand.

Gagal untuk Tetap Relevan

Relevan artinya tetap catch-up dengan trend yang memenuhi kebutuhan target audience namun tetap sejalan dengan tujuan. Ketika produk sudah tidak lagi memenuhi kebutuhan audience dan kamu tidak bertindak apapun maka pelanggan kamu akan mencari brand lain. Contohnya berbagai brand lokal seperti Syca, Beet, Aeluna yang gagal untuk relevan karena produk mereka yang kurang bisa mengikuti perkembangan pasar kosmetika yang sangat beragam serta pergantian produknya sangat cepat sehingga terpaksa untuk tutup. 

Ngga Semua Bisa Di-copy Mentah-Mentah

Kamu perlu tetap up-to-date dengan trend di industri namun perlu diperhatikan juga untuk memilah mana produk atau jasa yang sejalan dengan brand focus milikmu. Cari sesuatu yang sedang trend dan adaptasi ke dalam brand milikmu sehingga produk atau jasa yang kamu hasilkan tidak hanya sekadar meniru milik kompetitor.

Kesimpulan

Seperti yang kita ketahui, tetap up-to-date namun juga harus menjaga brand focus bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan. Seluruh orang yang ada dalam sebuah brand harus ikut ambil bagian dalam hal ini. Oleh karena itu, diperlukan riset secara terus menerus sehingga produk atau jasa yang dihasilkan tetap relevan dengan target pasar dan tidak melenceng dari brand focus.

Jika dirasa sudah memiliki tanda brand kehilangan arah, kamu perlu segera melakukan tindakan agar semuanya kembali ke jalurnya.

More Insights

All Right Reserved © 2025 Akarmula
arrow-down
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram