Apakah kamu sekarang sedang kebingungan kenapa produk yang kamu jual selalu kalah laris dari kompetitor kamu? Untuk mengatasi itu, kamu perlu mengerti cara menentukan diferensiasi produk.
Di sini, Akarmula akan menunjukkan sebuah sudut pandang tentang mengapa produk yang kamu punya tidak mampu mengalahkan kompetitor.
Key Takeaways:
Dalam marketing dan strategi bisnis, diferensiasi produk ini dilakukan untuk menentukan Unique Selling Proposition (USP) — mengembangkan kelebihan sebuah produk dan membuatnya lebih menarik untuk konsumen.
Agar keunikan produk kamu tidak sekedar nyeleneh tapi juga bermanfaat dan diminati oleh konsumen, ada beberapa langkah ini perlu kamu lakukan.
Sebelum ke sana, apakah kamu pernah melakukan pembelian online lewat marketplace? Entah itu hijau atau oranye, tidak ada masalah.
Jika kamu sedang mencari sebuah barang, di sana akan menampilkan berbagai produk dari berbagai brand. Bagaimana kamu menentukan mana yang akan kamu check-out?
Akarmula yakin, kamu bakal melakukan pertimbangan terlebih dahulu, entah kamu melihat ulasan, desain, deskripsi, dan brand dari produk itu. Intinya kamu memilih produk itu dari perbedaan atau diferensiasi yang mereka miliki. Benar?
Jawaban ini adalah jawaban yang kamu cari untuk menyelesaikan masalah yang kamu miliki di paragraf satu sebelumnya. Jawabannya adalah faktor pembeda yang membuat seseorang membeli sebuah produk, termasuk produkmu sendiri.
Untuk menemukan faktor pembeda ini, silahkan lanjutkan membaca artikel ini hingga selesai. Semoga kamu dapat menemukan jawabannya.
Seperti yang kamu baca sebelumnya, diferensiasi produk adalah faktor pembeda antara produkmu dan milik kompetitor.
Dalam marketing dan strategi bisnis, diferensiasi produk ini dilakukan untuk menentukan Unique Selling Proposition (USP) — mengembangkan kelebihan sebuah produk dan membuatnya lebih menarik untuk konsumen.
Pentingnya Mengetahui Cara Menentukan Diferensiasi Produk
Jika melihat analogi di awal tentang memilih produk di marketplace, manfaat paling penting dari diferensiasi produk ini adalah untuk membuat konsumen lebih memilih produk kita daripada milik kompetitor.
Namun, tidak jarang strategi ini digunakan oleh sebuah perusahaan yang memiliki beberapa produk untuk menjangkau market yang lebih luas tanpa perlu mengganggu penjualan produk lainnya.
Selain itu, diferensiasi produk juga berguna untuk membantu arah bisnismu, ketika sudah menentukan sebuah keunggulan yang ingin ditonjolkan pada sebuah produk. Semua strategi yang kita lakukan akan fokus pada keunggulan itu.
Hal ini akan membantu semua tim untuk menyiapkan strategi turunan yang fokus dan lebih efektif terkait marketing, development product, layanan after sales yang akan dilakukan.
Namun, di atas semua itu, poin paling penting dari memiliki faktor pembeda adalah agar lebih mudah diingat oleh konsumen. Seperti yang kita tahu, saat ini informasi masuk dengan begitu mudah ke kepala konsumen, kondisi ini membuat para pemilik bisnis saling berebut untuk bisa diingat oleh konsumen.
Maka dari itu, produkmu perlu menjadi berbeda dari semua kompetitor. Bukankah ketika melihat puluhan buku berwarna putih, kita akan lebih ingat pada sebuah buku yang berwarna merah? Analogi ini yang perlu kamu pegang saat membuat produk.
Tipe-Tipe Diferensiasi Produk
Sebelum mengerti cara menentukan diferensiasi produk, kamu perlu mengetahui tipe-tipe dari diferensiasi produk untuk memulai.
Horizontal Differentiation
Horizontal differentiation adalah segala diferensiasi yang kita lakukan yang tidak berhubungan dengan kualitas produk dan harga dari sebuah produk.
Diferensiasi ini biasanya dilakukan oleh pebisnis yang ingin menjangkau lebih banyak konsumen baru tanpa perlu menambah biaya produksi secara signifikan.
Misalnya dengan menambah varian rasa pada produk minuman yang kamu jual. Ini akan menarik konsumen baru yang mungkin sebelumnya tidak membeli produkmu karena preferensi rasa yang ada tidak sesuai seleranya.
Contoh lainnya adalah berbagai merek AMDK (Air Minum Dalam Kemasan), pembeda yang ditawarkan dipengaruhi dari selera konsumen masing-masing bukan dari kualitas atau harga produk.
Vertical Differentiation
Jika horizontal differentiation cukup bias pada konsumen. Vertical differentiation melakukan hal yang sepenuhnya berbeda. Diferensiasi ini bisa kamu lakukan dengan menawarkan sebuah produk baru dengan kualitas yang sangat berbeda. Tentu saja hal ini diimbangi dengan perbedaan harga yang juga signifikan.
Pada vertical differentiation produk “terbaik” akan terlihat dengan sangat jelas. Contohnya, tas luxury brand dengan tas yang dijual di pasar.
Mixed Differentiation
Kamu juga bisa melakukan kombinasi dari dua diferensiasi sebelumnya.
Misalnya, kamu memiliki sebuah produk skincare yang memiliki harga yang lebih tinggi (vertical differentiation) namun kamu juga mempunyai komitmen untuk menjaga lingkungan dengan memakai ulang kemasan untuk mengurangi sampah plastik (horizontal differentiation). Produk ini akan sangat diminati oleh konsumen yang memiliki value untuk menjaga lingkungan.
Macam-Macam Cara Menentukan Diferensiasi Produk yang Bisa Kamu Lakukan
Setelah mengetahui tipe-tipenya, ada beberapa faktor yang bisa kamu gunakan untuk menyusun cara menentukan diferensiasi produk. Antara lain:
Kualitas
Yang pertama tentu kamu bisa memberikan produk yang memiliki kualitas yang lebih baik dari kompetitormu. Lebih baik di sini dari segi bahan pembuatnya, kekuatannya, dan lain sebagainya.
Harga
Selanjutnya dari segi harga. Jika kamu bisa membuat sebuah produk dengan harga yang paling affordable untuk target marketmu, peluangmu dipilih akan jauh lebih besar.
Pelayanan
Keunikan sebuah produk tidak berhenti hanya dari produk itu, faktor-faktor pendukung seperti value yang dipegang oleh brand, cara tim sales untuk menghadapi pelanggan, komunikasi saat terjadi komplain, hingga cara sebuah brand mengkomunikasikan pesannya di media sosial dan media lainnya.
Desain
Cara termudah untuk memiliki perbedaan adalah dengan membuat desain yang berbeda dari kompetitor mulai dari logo, desain kemasan, website dan lain sebagainya.
Kemudahan Bagi Konsumen
Selain cara sebelumnya, kemudahan yang kita tawarkan dan tidak dimiliki oleh kompetitor bisa jadi keunikan lainnya.
Misalnya, konsumen bebas untuk costumize pesanannya, kemudahan untuk refund, hingga garansi bisa jadi faktor keunikan produk kamu dibanding kompetitor.
Cara Membuat Diferensiasi Produk yang Tepat untuk Konsumen
Setelah mengetahui hal-hal sebelumnya, jangan buru-buru untuk menutup artikel ini dan menentukan USP. Ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan saat membuat sebuah keunikan untuk produk.
Agar keunikan produk kamu tidak sekedar nyeleneh tapi juga bermanfaat dan diminati oleh konsumen. Beberapa langkah ini perlu kamu lakukan untuk mencapainya:
Lakukan Riset Pasar
Hal pertama tentu saja kamu perlu mengetahui masalah apa yang dimiliki oleh target market kamu.
Hal ini bisa kamu lakukan dengan cara melakukan survei, 1:1 interview dengan sample target marketmu.
Kamu juga bisa melihat ulasan yang diterima oleh kompetitormu, dari sini kamu akan tahu keluhan apa yang dirasakan oleh konsumen ketika menggunakan produk kompetitor. Hal ini bisa kamu gunakan untuk develop produk kamu.
Komunikasikan dengan Seluruh Team
Jika kamu lihat dari beberapa penjelasan sebelumnya strategi diferensiasi produk membutuhkan dukungan dari berbagai divisi di sebuah bisnis, mulai dari tim marketing, sales, product, hingga tim support atau vendor.
Untuk memiliki diferensiasi produk yang sukses, komunikasikan tujuan yang jelas kepada seluruh tim agar semua tim bisa menyusun strategi sesuai bagiannya untuk mencapai hal itu. Diferensiasi produk tidak hanya sekedar mengubah produk, tapi juga membutuhkan corong penyampaian informasi yang tepat dan peningkatan layanan yang lebih baik lagi.
Risiko Diferensiasi Produk
Membuat sebuah produk yang berbeda dari kompetitor ternyata juga memiliki risiko yang bisa kamu alami.
Produkmu Tidak Diterima Konsumen
Ketika membuat sesuatu yang “baru” risiko paling mungkin yang kamu terima adalah tidak diterimanya produkmu di masyarakat.
Risiko ini sangat sering terjadi pada bisnis-bisnis startup di Indonesia. Sudah tidak terhitung berapa startup yang punya produk yang sangat unik namun tidak mampu menarik minat masyarakat untuk memakai jasa atau membeli produk mereka.
Keunikan Menjadi Standard Minimum
Merasa produkmu sudah unik? Jangan senang berlebihan.
Sebuah keunikan dari sebuah produk tidak mungkin bertahan selamanya. Hal ini disebabkan karena kompetitor kamu tidak mungkin diam saja ketika tahu ada produk lain yang lebih baik.
Sampai pada akhirnya keunikan yang kamu rasa jadi keunggulanmu, sekarang jadi standard minimum sebuah produk.
Contohnya, jika dulu pembayaran menggunakan dompet digital jadi keunggulan sebuah aplikasi. Saat ini hampir semua aplikasi memungkinkan hal ini — akhirnya keunggulan ini menjadi hal yang biasa.
Maka dari itu, penting untuk membuat sebuah keunikan yang sulit untuk diikuti oleh kompetitor.
Membutuhkan Biaya Mahal
Dari yang sudah kamu baca, kamu mungkin sudah sadar jika diferensiasi produk membutuhkan tenaga, pikiran dan biaya tambahan untuk mendapatkannya.
Butuh usaha yang tidak sebentar untuk memiliki keunikan produk yang bisa memenangkan hati konsumen di era sekarang.
Untungnya, saat ini Akarmula menyediakan sebuah fasilitas GRATIS untuk bisnismu. 60 Minutes About Your Brand adalah sebuah layanan diskusi GRATIS yang disediakan oleh Akarmula untuk membantu pebisnis seperti kamu untuk menyusun cara menentukan diferensiasi produk.
Melalui diskusi ini, kamu bisa menjadwalkan konsultasi tentang kebutuhan brand kamu bareng brand strategist Akarmula.
Tertarik untuk menyelesaikan masalah bisnismu? Mulai dari sini.
Question to Consider
Di tengah kemudahan orang untuk membuat produk yang mirip dengan produkmu apakah kamu yakin bisa bertahan dengan produkmu saat ini?
Membuat produk yang hanya unik tidak akan bisa memenangkan hati konsumen. Jika tidak mendapatkan konsultasi yang tepat dengan profesional bagaimana usaha, waktu, dan biaya yang kamu keluarkan bisa memperbaiki kondisi bisnismu saat ini?
We use cookies on our website to give you the most relevant experience by remembering your preferences and repeat visits. By clicking “Accept All”, you consent to the use of ALL the cookies. However, you may visit "Cookie Settings" to provide a controlled consent.
This website uses cookies to improve your experience while you navigate through the website. Out of these, the cookies that are categorized as necessary are stored on your browser as they are essential for the working of basic functionalities of the website. We also use third-party cookies that help us analyze and understand how you use this website. These cookies will be stored in your browser only with your consent. You also have the option to opt-out of these cookies. But opting out of some of these cookies may affect your browsing experience.
Necessary cookies are absolutely essential for the website to function properly. These cookies ensure basic functionalities and security features of the website, anonymously.
Cookie
Duration
Description
cookielawinfo-checkbox-analytics
11 months
This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Analytics".
cookielawinfo-checkbox-functional
11 months
The cookie is set by GDPR cookie consent to record the user consent for the cookies in the category "Functional".
cookielawinfo-checkbox-necessary
11 months
This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookies is used to store the user consent for the cookies in the category "Necessary".
cookielawinfo-checkbox-others
11 months
This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Other.
cookielawinfo-checkbox-performance
11 months
This cookie is set by GDPR Cookie Consent plugin. The cookie is used to store the user consent for the cookies in the category "Performance".
viewed_cookie_policy
11 months
The cookie is set by the GDPR Cookie Consent plugin and is used to store whether or not user has consented to the use of cookies. It does not store any personal data.
Functional cookies help to perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collect feedbacks, and other third-party features.
Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.
Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.
Advertisement cookies are used to provide visitors with relevant ads and marketing campaigns. These cookies track visitors across websites and collect information to provide customized ads.