Memiliki strategi marketing yang efektif tentu sangat bermanfaat demi pengembangan sebuah bisnis. Faktor terpenting dari marketing adalah bagaimana cara kita bisa membuat orang yang sebelumnya tidak pernah tahu produk kita menjadi seorang pembeli bahkan seorang loyalis. Ini akan sangat mungkin jika kamu menerapkan AIDA dalam marketing.
Key Takeaways:
Ketika memiliki sebuah bisnis, ada dua hal dasar yang penting untuk diperhatikan, yaitu cara membuat sebuah produk dan cara menjualnya. Memiliki produk yang bagus tanpa sebuah strategi marketing yang baik akan membuat produk tersbut tidak berhasil menembus market.
Akibatnya tentu saja bisnis akan sulit untuk berkembang bahkan untuk bertahan.
Demi mengatasi hal tersebut sebagai seorang pebisnis kamu perlu memikirkan strategi marketing yang efektif dan efisien agar produk yang kamu jual ini menjangkau orang yang tepat dan dapat menarik perhatian calon konsumen.
Berbicara soal strategi marketing, ada sebuah metode yang sangat terkenal dan dipercaya sebagai metode yang efektif untuk bisa mengubah orang yang sebelumnya tidak tahu menjadi mau untuk membeli produk kamu.
Metode ini disebut AIDA.
AIDA (Awareness, Interest, Desire, Action), sebuah metode yang menggambarkan bagaimana kita sebagai seorang pebisnis menyiapkan sebuah funnel untuk membantu seorang konsumen melewati customer journey mereka — dari orang tidak tahu kalau produk kita ada hingga menjadi seorang loyalis yang akan dengan sukarela mempromosikan produk kita ke orang terdekatnya.
Tertarik untuk mempelajarinya? Silahkan lanjutkan membaca artikel ini hingga selesai.
Sebelum membahas AIDA, kamu perlu mengetahui tentang market temperature.
Apa itu?
Market temperature adalah sebuah metode penilaian terhadap seorang konsumen untuk menentukan tindakan apa yang akan kita lakukan untuk membuat orang itu semakin dekat dengan proses pembelian produk kita.
Hal ini dilakukan karena setiap konsumen memiliki level peminatan yang berbeda untuk membeli produk kita. Ada konsumen yang berada di level tidak tahu sama sekali tentang produk kita, ada juga konsumen yang sudah siap untuk membeli produk kita.
Level temperatur pada market biasanya digolongkan menjadi:
Konsumen pada level ini adalah calon-calon konsumen yang belum terlalu mengenal produk kita. Mungkin mereka adalah orang yang datang ke kita setelah melihat satu konten atau iklan yang kita pasang.
Pada tahap ini, yang bisa kamu lakukan adalah dengan memberikan informasi tambahan seputar brand kamu agar calon konsumen ini makin familiar dengan brand.
Konsumen pada level ini adalah golongan konsumen yang sudah mengenal brand kita. Biasanya golongan ini adalah orang-orang yang sudah follow akun kita dan sudah sering terpapar konten kita.
Pada level ini, kita tahu bahwa konsumen sudah mengenal brand kita. Bisa kita asumsikan bahwa konsumen pada level ini memiliki ketertarikan yang kuat akan produk kita. Follow up yang perlu dilakukan adalah dengan membuat mereka mau melakukan purchase.
Orang-orang yang masuk pada temperatur ini adalah orang-orang yang sudah menjadi konsumen kita, artinya mereka telah membeli produk kita.
Untuk konsumen yang berada pada temperatur ini, tindakan yang kita perlu lakukan adalah dengan memengaruhi mereka agar mau melakukan repeat order.
Temperature market yang ini adalah market yang paling dicintai oleh para pebisnis. Karena orang-orang pada temperatur ini adalah orang-orang yang siap menjadi promotor produk kita untuk orang disekitarnya.
Konsumen pada level ini membutuhkan pengelolaan yang baik agar mereka tetap dekat dengan brand kita dan selalu puas dengan pelayanan kita. Citra brand kita di circle mereka tergantung pada persepsi mereka pada brand kita.
Apakah kamu sudah paham tentang temperature market?
Jika sudah, ini akan menjadi langkah yang tepat untuk melanjutkan ke pembahasan inti yaitu tentang AIDA.
Setelah mengetahui tentang temperature market kamu pasti bertanya-tanya bagaimana bisa mengubah orang dari cold menjadi boiled.
Untuk itu, metode AIDA dalam marketing ini akan membantu kamu melakukannya.
AIDA (Awareness, Interest, Desire, Action) dalam marketing adalah sebuah metode yang dikembangkan oleh seorang pebisnis Amerika Serikat E. St. Elmo Lewis pada 1898.
“The mission of an advertisement is to attract a reader, so that he will look at the advertisement and start to read it, then to convince him, so that when he has read it he will believe it. If an advertisement contains these three qualities of success, it is a successful advertisement”. Statement E. St. Elmo Lewis.
Metode ini adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan sebuah customer journey bagi konsumen untuk membeli produk kita. Metode ini penting untuk dimiliki setiap pebisnis agar seorang pebisnis mampu menyusun strategi marketing yang tepat untuk konsumen.
Secara sederhana strategi marketing harus mampu mengubah orang yang tidak kenal menjadi kenal, orang yang kenal menjadi ingin membeli, orang yang ingin membeli menjadi seorang pembeli, dan mengubah seorang pembeli menjadi seseorang yang mencintai sebuah produk sehingga mau melakukan apapun agar produk ini dikenal lebih banyak orang lagi.
Terdengar sangat menarik, bukan?
Mari kita membahasnya.
Tahapan pertama dalam marketing tentu saja adalah tahapan untuk membuat orang sadar kalau kita itu ada.
Hal ini sering kali dianggap oleh pebisnis sebagai tahapan yang tidak penting karena tahapan ini memang tidak memberikan dampak langsung pada sebuah bisnis.
Belum lagi ditambah ilusi “terkenal” akibat data banyaknya pengguna media sosial yang banyak pebisnis kira ini membuat produknya mudah sekali dikenal oleh masyarakat.
Memang benar kalau saat ini pengguna media sosial itu sangat banyak jumlahnya. Namun, harus kita tahu bahwa tidak hanya kita brand kita yang ada di sana, ada jutaan brand lain yang berebut perhatian konsumen.
Memiliki akun media sosial tanpa engagement dan reach yang baik sama dengan membuka toko di tengah padang gurun pasir yang kosong. Sekuat apapun kita berteriak, jika tidak ada yang mendengar akan percuma.
Tujuan utama pada tahap ini adalah dengan membuat sebanyak-banyanya orang untuk tahu dan mengenal brand kita.
Untuk membantu kamu mencapai ini, kamu perlu mengenal yang namanya Digital Marketing Trifecta, ini adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan jalur-jalur yang bisa kita manfaatkan untuk merebut perhatian konsumen.
Mana yang paling penting?
Semua sumber di atas sifatnya adalah saling menguatkan karena tujuannya sama yaitu menarik perhatian dari konsumen. Tugas kita adalah memberikan porsi yang proporsional pada tiga sumber di atas.
Namun, jika kamu lihat dengan cermat, metode untuk mendapat awareness adalah dengan membuat konten yang bisa kita tunjukan ke calon konsumen baik itu secara online atau offline.
Setelah melakukan semua usaha pada tahap awareness setidaknya kamu akan mendapat sejumlah orang yang menunjukkan ketertarikan pada produk yang kamu tawarkan.
Agar orang-orang ini makin tertarik dengan produk kamu, kamu perlu “menggeser” orang-orang ini ke media komunikasi yang lebih personal. Bisa melalui email atau aplikasi chatting lainnya.
Tujuannya adalah agar orang-orang ini tertarik dan mengenal brand kita lebih dalam. Hal ini tidak dapat dilakukan jika kita hanya mengandalkan konten-konten dari media sosial yang tujuannya utamanya adalah jangkauan.
Maka dari itu, kamu bisa melakukan pendekatan dengan memberikan konten-konten yang memberikan penjelasan yang lebih dalam tentang brand kamu seperti alasan-alasan kenapa kamu membuat brand ini, value-value apa yang kamu percaya dan kamu ingin bawa melalui brand ini.
Konten-konten ini akan terasa aneh jika orang yang terpapar adalah orang yang tidak pernah mengenal brand kita sebelumnya. Itu sebabnya kita perlu menyebarkan konten ini melalui channel-channel yang lebih privat.
Beberapa hal yang bisa kamu lakukan pada tahap ini adalah:
Setelah melewati dua tahapan sebelumnya, konsumen-konsumen yang ada pada tahap ini bisa kita asumsikan mereka sudah sangat menginginkan produk kita.
Hanya butuh sedikit dorongan agar mereka melakukan purchase atau pembelian. Untuk memberikan “dorongan” ini, konsumen perlu benar-benar sering berinteraksi dengan brand kita.
Dalam proses interaksi yang lebih intens ini kita perlu menggali apa obstacle yang mereka punya sehingga belum melakukan pembelian.
Sebagai seorang pebisnis kamu harus bisa menggali ini dengan baik agar kamu bisa menyediakan jawaban atas halangan mereka.
Akhirnya kita sampai di tahapan yang biasanya paling ditunggu-tunggu oleh pebisnis pada AIDA dalam marketing. Yaitu tahapan konsumen melakukan pembelian.
Tapi, kami harus mengingatkan tahapan ini tidak berhenti ketika mereka melakukan pembelian. Tahapan ini harus bisa kamu manfaatkan untuk bisa mendapatkan pelanggan setia.
Pada tahap ini, fokus kita adalah memastikan konsumen mendapatkan pengalaman terbaik ketika melakukan pembelian produk kita.
Keramahan admin, pengalaman pembayaran yang mudah, tanggung jawab kita dalam pengiriman dan garansi adalah hal wajib yang perlu kita siapkan agar pengalaman konsumen maksimal pada tahapan ini.
Setelah transaksi berakhir jangan sampai melepas konsumen begitu saja. Bagian pentingnya malah datang setelah itu. Ketika mereka sudah melakukan pembelian after sales yang kita siapkan adalah senjata utamanya.
Untuk memaksimalkan potensi dari tahapan ini kita bisa membuat sebuah strategi yang “memaksa” mereka untuk kembali pada kita bahkan membuat mereka mempromosikan produk kita ke orang lain.
Beberapa hal yang bisa kita lakukan pada tahapan ini adalah:
Itulah 4 tahapan yang perlu kamu siapkan dalam strategi marketing kamu berikutnya.
Jika kamu merasa kesulitan untuk melakukan ini semua Akarmula telah menyiapkan sesuatu untuk membantu kamu menyusun AIDA dalam marketing.
60 Minutes About Your Brand adalah sebuah layanan gratis untuk kamu agar dapat berkonsultasi dengan Akarmula. Dapatkan aksesnya di sini.