fbpx

Pentingnya Brand Collateral untuk Bisnis dan Branding Jangka Panjang

April 18, 2025

Ngembangin visibilitas secara online udah harus banget. Tapi, itu bukan satu-satunya touchpoint dalam branding yang perlu kamu fokusin. Ada salah satu aspek dalam branding yang ngga kalah penting, yaitu brand collateral. Kenapa? Karena brand collateral bantu sebuah brand menjaga konsistensi identitas & bikin beda dari yang lain. Sekarang, mari kita bahas pentingnya brand collateral (5 menit aja cukup).

Key Takeaways:

  • Collateral kunci identitas sebuah brand
  • Collateral yang baik ngga cuma asal bagus, tapi punya fungsi strategis.

Definisi Brand Collateral

Brand collateral secara ringkasnya adalah sekumpuluan aset fisik maupun digital yang perannya membantu merepresentasikan identitas sebuah brand—plus point pentingnya adalah menjaga kesan/experience yang konsisten.

Contohnya, packaging, brosur, kartu nama, katalog, company profile, media kit, merchandise, & banyak lagi yang mungkin kamu sering temui.

Nah, semua contoh tadi harus kohesif. Ngga boleh tuh, ada yang belang atau kurang konsisten secara style guide satu sama lain, atau terlalu jauh sama brand identity yang mau dibangun.

Pentingnya Brand Collateral dalam Bisnis

  1. Membangun Brand Identity Manusia itu sering terjebak dengan banyak bias, terutama first impression bias & halo effect, yang kalau “wah looksnya menarik, pasti orangnya juga menarik.” Satu kesan yang muncul pertama kali jadi alasan untuk menilai sesuatu secara keseluruhan. Nah, collateral bisa dianggap sebagai atribut dari sebuah brand. Sekalinya brand terlihat menarik dari cara mereka membangun collateral, persepsi positif dari audiens akan meluas ke aspek-aspek lain.
  2. Menjaga Brand Consistency Pernah denger **Mere Exposure?** Ini tuh kecenderungan manusia untuk menilai sesuatu berdasarkan familiarity. Membangung familiarty butuh konsistensi pengalaman, pengalaman dibangun dari brand collateral. Collateral berantakan & ngga konsisten, brand bakal susah dikenali.
  3. Memperkuat Brand Recall Tentu kamu ngga cuma berhenti jadi brand yang “dikenal” aja, kan? Brandmu suatu saat harus melekat di ingatan pelanggan. Brand perlu collateral yang unik & secara narasi konsisten. Udah deh, unik, konsisten & punya integrasi yang baik, ini yang akan jadi kunci brandmu di-recall suatu saat nanti.

Kesalahan Paling Umum

Tidak semua brand collateral yang "bagus" secara visual otomatis efektif. Perlu bener-bener dipikirin bia ngga terjebak ke kesalahan-kesalahan mendasar yang mengganggu konsistensi, pesan, & bahkan trust. Berikut beberapa kesalahan paling umum yang sering dilakukan:

1. Ngga Punya Visual Guideline

Tanpa pedoman visual yang jelas, setiap materi collateral bisa terlihat seperti buatan brand yang berbeda.

Desain logo dipasang sembarangan, warna tidak konsisten, dan tone of voice berubah-ubah tergantung desainer atau malah brand owner sendiri yang masih kebingungan.

Akibatnya? Brand jadi kehilangan identitas visual yang seharusnya dibangun secara kuat dan berulang.

2. Terlalu Banyak Elemen dalam Satu Materi

Brosur penuh teks, desain sosial media terlalu ramai, atau katalog yang memuat terlalu banyak informasi tanpa hirarki.

Terlalu banyak elemen justru mengacaukan fokus audiens.

Alih-alih informatif, collateral seperti ini justru membingungkan dan melelahkan untuk dibaca.

3. Asal Bagus tapi Lupa Fungsi

Desain yang appealing belum tentu komunikatif.

Brand sering terjebak membuat materi yang indah secara visual tapi gagal menyampaikan pesan inti—padahal, fungsi utama collateral adalah menyampaikan nilai brand secara jelas dan tepat sasaran.

Desain yang efektif adalah gabungan antara estetika dan strategi komunikasi.

4. Tidak Menyesuaikan dengan Konteks Platform

Apa yang cocok untuk cetak belum tentu cocok untuk digital.

Desain presentasi, misalnya, tidak bisa disamakan dengan desain poster Instagram. Font terlalu kecil, rasio salah, atau konten jadi tidak terbaca karena medium-nya diabaikan.

Brand collateral harus adaptif, bukan hanya “cantik”.

Tips Membuat Brand Collateral yang Efektif

Bukan hanya enak dilihat, tapi juga berfungsi secara strategis. Berikut beberapa prinsip dasar yang perlu diperhatikan:

1. Mulai dari Brand Identity yang Kuat

Sebelum mendesain materi apapun, pastikan fondasi identitas brand sudah kokoh. Ini mencakup:

  • Logo dan aplikasinya
  • Palet warna dan tipografi
  • Tone of voice (gaya komunikasi brand)

Semua collateral akan berakar dari identitas ini, jadi kejelasan awal sangat menentukan kekuatan akhir.

2. Brand Guideline yang Clear

Brand guideline berfungsi sebagai kompas visual dan verbal. Ngga ada ini, setiap materi bisa “berjalan sendiri” dan membuat brand kehilangan keseragaman.

Pastikan guideline mencakup elemen visual (layout, logo usage, warna, font) dan elemen verbal (tagline, CTA, gaya bahasa).

3. Fokus pada Fungsi Tiap Collateral

Setiap jenis collateral punya tujuan dan audiens yang berbeda.

  • Company profile → mengenalkan struktur brand
  • Brosur produk → spesifikasi

Pahami konteks, lalu sesuaikan desain dan narasinya agar tepat guna.

4. Gunakan Bahasa Visual & Verbal yang Selaras

Komunikasi efektif terjadi ketika apa yang dibaca dan dilihat menyampaikan pesan yang sama.

  • Jika tone kamu ramah, visual harus mendukung keramahan itu (warna hangat, ilustrasi friendly).
  • Jangan sampai desain “luxury” tapi isi tulisannya terlalu kasual, atau sebaliknya.
5. Pastikan Desain Scalable & Fleksibel

Collateral harus bisa digunakan di berbagai format—dari kartu nama, website, hingga presentasi digital.

Desain yang terlalu rigid akan sulit diadaptasi & brand ngga konsisten.

Solusinya: buat sistem desain modular yang bisa dipecah dan dikembangkan sesuai kebutuhan platform.

Kesimpulan

Ngembangin visibilitas online memang penting, tapi jangan berhenti di situ aja. Brand collateral yang solid bisa jadi pembeda—bukan cuma jadi lebih profesional, tapi juga menjaga konsistensi & memperkuat kepercayaan audiens.

Jadi, kalau kamu serius mau bangun branding jangka panjang, pastikan setiap detail visual & materi pendukung brand kamu—dari desain katalog sampai kartu nama—nggak asal-asalan.

Karena yang kelihatan kecil, justru sering jadi hal yang paling ngaruh.

Brand yang rapi, konsisten, & punya visual yang kuat lebih gampang diingat dan lebih dipercaya.

More Insights

All Right Reserved © 2025 Akarmula
arrow-down
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram