fbpx

Cara Membangun Brand Identity untuk Meningkatkan Brand Awareness

April 25, 2023
Cara membangun brand identity

Membangun brand identity itu nggak sekadar hanya membuat logo saja, walaupun nggak salah bahwa logo itu bagian identitas dari sebuah brand, bahkan menjadi wajah dari suatu entitas bisnis. Namun faktanya, logo hanyalah sebagian kecil dari brand identity.

Key Takeaways

  • Brand identity itu merupakan identitas serta kepribadian dari sebuah brand mulai dari apa yang brand tersebut katakan dan bagaimana perasaan yang ingin ditimbulkan oleh brand pada audiens ketika berinteraksi dengan mereka.
  • Brand identity ini nggak sekadar logo atau aspek visual saja yang bakal digunakan oleh sebuah brand. Brand identity ini menyangkut tentang kepribadian yang ingin diciptakan sesuai dengan value, core message, bahkan brand purpose dari brand tersebut.
  • Brand identity ini, meliputi nama brand, logo, slogan, tagline, brand color, typeface, dan bentuk.
  • Brand identity ini penting sebagai wajah dari brand itu sendiri, meningkatkan kredibilitas, dan menarik konsumen.

Biar nggak salah langkah saat membangun brand identity, di artikel ini bakal membahas lebih dalam tentang apa itu brand identity dan cara yang tepat untuk membangunnya. Kita ulas satu persatu. Let’s go!

Apa Itu Brand Identity

Saat ngomongin brand, istilah “logo” juga ikut muncul di pikiran banyak orang. Mulai dari brand Apple yang dikenal dengan logo apel kegigitnya atau McDonald’s dengan logo ‘M’ yang ikonik. Namun itu semua bukan brand identity secara keseluruhan.

Brand identity itu merupakan identitas serta kepribadian dari sebuah brand yang terdiri dari apa yang brand tersebut katakan, value brand tersebut, cara mengomunikasikan produknya, dan bagaimana perasaan yang ingin ditimbulkan oleh brand pada audiens ketika berinteraksi dengan mereka.

Sebelumnya, Akarmula pernah membahas kalau brand itu merupakan makna yang melekat pada sesuatu, yaitu bagaimana audiens memandang suatu bisnis saat mereka berinteraksi sehingga dapat menimbulkan kesan. Kepribadian maupun kesan yang ingin dibangun ini nantinya direpresentasikan melalui brand identity.

Pada dasarnya, brand identity ini nggak sekadar logo atau aspek visual saja yang bakal digunakan oleh sebuah brand. Brand identity ini menyangkut tentang kepribadian yang ingin diciptakan sesuai dengan value, core message, bahkan brand purpose dari brand tersebut.

Tentunya, brand identity ini beda dengan istilah “branding” walaupun kata-katanya agak mirip. Biar nggak makin bingung soal perbedaannya, coba kita bayangkan situasi berikut.

Brand Identity dan Branding

Bayangkan dirimu sebagai seorang mahasiswa yang polos dan nggak populer. Kamu ingin bisa gabung dengan sirkel mahasiswa-mahasiswi yang keren dan dikenal di lingkungan kampusmu, kamu juga ingin terlihat menonjol agar dibilang keren juga.

Namun, kamu nggak bisa maksain banyak orang untuk menganggap bahwa kamu itu anak yang keren, kamu perlu melakukan beberapa hal sebelumnya untuk membangun dan memengaruhi kesan mereka terhadap kamu.

Kamu mulai update soal musik-musik terbaru, berita yang paling viral, atau bahkan mengikuti hasil pertandingan sepak bola terbaru agar bisa nyambung saat ngobrol dengan orang lain. Kamu juga berani presentasi dengan pede di setiap sesi kelas kuliahmu. Itu yang singkatnya dinamakan branding.

Agar makin diperhatikan lagi, kamu mulai menggunakan sepatu Nike Air Jordan, menggunakan parfum yang wangi, bahkan kamu juga aktif mengikuti kegiatan organisasi kampus. Nah, komponen seperti sepatu yang kamu pakai, parfum yang kamu gunakan, bahkan keikutsertaan dalam organisasi kampus itu yang disebut sebagai brand identity.

Jadi, brand identity itu adalah apa yang bikin kamu dikenal dengan audiens dan apa yang diasosiasikan dengan brandmu. Dengan menggunakan contoh tadi, maka bisa saja kamu disebut sebagai “Kamu si anak BEM yang aktif” atau “Kamu yang kemana-mana sering pakai Air Jordan”.

Brand identity ini yang bakal bantu ngebangun hubungan antara brand dengan audiens dan membentuk brand perception.

Komponen dalam Brand Identity

Setelah tahu apa itu brand identity dan sepakat bahwa brand identity itu bukan cuma logo, saatnya kita ulas apa saja komponen brand identity yang ada di dalamnya.

Nama Brand

Bisa dibilang, nama brand ini menjadi elemen yang paling penting dalam brand identity. Nama brand bakal mendefinisikan dan mengenalkan siapa dirimu dalam satu atau beberapa kata.

Hal ini membuat audiens bakal kenal dan memahami “siapa” itu brandmu. Nggak cuma itu, audiens juga bakal membayangkan apa sih yang ditawarkan brand melalui sebuah nama.

Contohnya kalau mendengar brand “Logitech”, yang pertama muncul pasti produknya berkaitan tentang teknologi walau kita belum tentu tahu kalau mereka adalah brand perangkat komputer.

Membuat nama brand ini juga bukan perkara yang mudah. Ada beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan saat memilih nama brand, mulai dari brand purpose, value, brand strategy, sampai ketersediaan domain website dan username media sosial.

Namun, kalau kamu bisa memilih nama brand yang tepat dan mudah diingat, bisa jadi nama brandmu justru bakal lebih populer dibandingkan istilah produknya! Contohnya, nggak sedikit orang yang menyebut sepeda motor dengan istilah “honda”.

Logo

Sekarang, baru saatnya kita membahas hal yang seringkali dikaitkan dengan brand identity, yaitu logo. Logo ini merupakan aspek visual yang paling penting dalam sebuah brand identity.

Seringkali, logo menjadi hal yang paling dikenal setelah nama brand, apalagi manusia lebih mudah mengingat visual dibandingkan kata.

Nggak hanya itu, logo juga menjadi representasi dari brand tersebut, apa produk yang dikeluarkan, hingga nilai-nilai yang melekat pada brand tersebut. Sebuah logo terkadang bisa menceritakan kepada audiens tentang apa yang kamu tawarkan, apakah itu makanan atau produk teknologi.

Jenis lain dari logo adalah wordmark. Wordmark merupakan nama brand yang didesain dengan font, warna, atau gaya tertentu dan digunakan sebagai logo dari brand tersebut. Salah satu wordmark yang sering kita temui adalah logo dari Google itu sendiri.

Pada saat mendesain logo, kamu perlu mempertimbangkan bagaimana logo tersebut nantinya dapat merepresentasikan brandmu dan value yang dipegang, bahkan memikirkan bagaimana agar audiens dapat dengan mudah menangkap keberadaan brandmu melalui logo.

Brand Color

Komponen selanjutnya adalah brand color. Kenapa sih warna bisa termasuk ke dalam sebuah brand identity? Ternyata warna dapat memengaruhi kesan seseorang terhadap sesuatu. Hal ini karena warna merupakan aspek visual paling mendasar dalam urutan kognisi manusia.

Warna dalam brand color ternyata juga dapat membantu meningkatkan bagaimana kesan brand yang ingin kamu tonjolkan dan apa yang ingin audiensmu pahami terhadap brandmu. Tentunya, memilih brand color harus sesuai dengan profil brand yang sedang dibangun.

Contohnya, brand yang mengedepankan nilai sustainable, peduli terhadap lingkungan, atau memahami isu iklim kemungkinan besar menggunakan varian warna hijau yang menggambarkan sifat alami. Sementara, brand mewah akan dipancarkan melalui warna hitam atau emas.

Nggak cuma itu, brand color ternyata juga membantu meningkatkan brand recognition loh. Contohnya, seperti Shopee dengan julukan “toko oren”, BCA yang kental dengan warna birunya, hingga bayangan bahwa taksi itu berwarna biru berkat taksi Blue Bird.

Tentunya, kamu juga harus memahami psikologi warna pada saat memilih warna brand. Ini penting agar warna yang kamu pilih tidak memiliki kesan yang berlawanan dengan value maupun purpose dari brandmu.

Slogan dan Tagline

Slogan dan tagline juga merupakan salah satu komponen dalam brand identity yang juga penting dalam mendefinisikan brandmu. Umumnya, sebuah slogan atau tagline harus dapat dengan mudah diingat, mudah diucapkan, dan sesuai dengan brandmu agar audiens percaya.

Walau sekilas serupa kedua hal tersebut memiliki perbedaan. Slogan sendiri cenderung digunakan untuk kebutuhan campaign, advertising, atau marketing, misalnya “1000 songs in your pocket”, itu merupakan salah satu slogan dari iPod.

Sementara, tagline itu biasanya untuk mengomunikasikan purpose dari brand tersebut dan digunakan secara jangka panjang. Contoh ikoniknya adalah tagline “Just do it” yang cocok dengan brand Nike yang sporty banget tapi motivasional. 

Sebuah slogan dan tagline juga harus dapat menyebarkan pesan yang diinginkan dan sejalan dengan brand. Coba bayangkan kalau kamu memiliki bisnis yang serius, seperti konsultan pajak atau konsultan legal, tetapi memiliki slogan yang lucu. Tentunya audiens nggak bakal percaya kalau bisnismu profesional.

Typeface

Sebagai pemilik brand, kamu juga harus menentukan apa font yang ingin kamu pakai di website, campaign marketing, hingga postingan media sosialmu. Font ini penting karena keberadaannya meningkatkan konsistensi brand terhadap identitasnya.

Biasanya, brand maupun agensi akan memilih font tipografi sesuai dengan font yang digunakan dalam logo. Namun di beberapa situasi tertentu, ada kondisi yang membuat brand harus mencari font yang complementary dengan unsur visual brand untuk mendukung campaign marketing yang dilakukan.

Gunakan font yang jelas, mudah dibaca, dan sesuai dengan brand tersebut. Sebuah brand jas yang profesional tentunya nggak akan cocok kalau memakai font comic sans. Pastikan juga bahwa tipografi yang digunakan juga bisa nyambung dengan berbagai elemen brand identity lainnya untuk melengkapi brand personality.

Bentuk

Elemen lain yang perlu dipertimbangkan dalam membangun brand identity adalah bentuk. Bentuk ini juga dapat merepresentasikan brandmu dan bisa diterapkan di berbagai hal, mulai dari logo, packaging, hingga dekorasi toko.

Pada dasarnya, beberapa bentuk juga mampu memunculkan kesan tersendiri kepada audiens yang berinteraksi. Bentuk bulat merepresentasikan kesatuan dan kehangatan, bentuk dengan garis tegas memunculkan kesan stabil dan dapat dipercaya, sementara garis vertikal menggambarkan maskulinitas.

Tentunya, pilih bentuk yang sesuai dengan brand purpose serta value yang kamu tonjolkan agar dapat saling melengkapi.

Pentingnya Brand Identity

Sebagai komponen yang merepresentasikan bisnismu, brand identity bisa mempererat ikatan antara brand dengan konsumen dan meningkatkan loyalitasnya. Maka dari itu, brand identity bakal berdampak positif banget untuk perjalanan brandmu secara jangka panjang.

Berikut adalah alasan kenapa brand identity itu penting untuk dikembangkan bagi sebuah brand agar tetap berjalan dengan baik.

1. Menjadi Wajah dari Brand

Pada dasarnya brand memerlukan sesuatu yang dapat merepresentasikan brand purpose, value, dan brand personality ke audiensnya. Di sini, brand identity hadir sebagai representasi visual untuk brand yang kamu miliki.

Biasanya, brand identity yang ditonjolkan juga menggambarkan tone of voice dari brand tersebut. Oleh karena itu, brand identity harus didesain secara spesifik agar dapat mengomunikasikan core message dari brand tersebut agar dapat menjangkau audiens dengan baik.

2. Meningkatkan Kredibilitas dan Kepercayaan Brand

Brand identity nggak hanya bikin brandmu punya wajah saja. Memiliki brand identity memang mampu menarik audiens dan bikin mudah diingat. Namun, brand identity yang kuat juga dapat meningkatkan kredibilitas bisnismu di antara brand lainnya.

Sebuah brand yang dapat membentuk brand identity dengan baik dan merawat identitas tersebut secara konsisten dalam jangka waktu yang panjang akan mampu menumbuhkan rasa kepercayaan konsumen terhadap brand tersebut. Tentunya hal ini akan berdampak positif terhadap brand untuk brand dalam persaingannya dengan kompetitor.

3. Menaruh Kesan Dari Audiens Terhadap Brand

Brand identity ini bisa dikatakan sebagai landasan, dasar atau template dari kegiatan branding maupun marketingmu. Hal ini mulai dari iklan, postingan media sosial, packaging, sampai dekorasi toko. Tentunya ini berfungsi agar audiens dapat mengenali brand dengan mudah.

Mudahnya audiens mengenali suatu brand melalui brand identity dapat membantu brand tersebut untuk membentuk kesan yang diinginkan. Dengan membentuk kesan melalui brand identity, sebuah brand dapat meningkat kredibilitasnya dan berpotensi untuk menarik pelanggan lebih banyak.

4. Menyebarkan Value dan Core Message Brand

Umumnya, sebuah brand pasti memiliki brand purpose yang akhirnya membentuk value maupun core message. Hal tersebut tentunya penting untuk dikomunikasikan oleh brand agar audiens tahu kenapa brandmu ada di tengah masyarakat serta prinsip yang dipegang.

Value dan core message brand tersebut tentunya membutuhkan media dalam mengomunikasikannya. Di sini brand identity memiliki peran untuk menyampaikan pesan tersebut secara luas agar dapat menjangkau dan diterima oleh audiens dengan mudah.

5. Menarik Pelanggan dan Meningkatkan Revenue

Setelah mengomunikasikan value dan core message melalui brand identity, maka brand akan mampu mendapatkan kepercayaan serta kredibilitas di mata audiens. Nggak hanya itu, tentunya brand akan semakin mudah dikenal dengan keberadaan brand identity yang kuat.

Dari situ, brand bisa menarik konsumen karena audiens makin kenal dengan brand tersebut. Terlebih, brand identity yang konsisten bisa membentuk sense of belonging di antara konsumennya. Ingat, “A good product generates customers, but a good brand generates advocates.

Langkah dalam Membangun Brand Identity

Siapa sih yang nggak mau bisnisnya dikenal banyak orang sampai mendatangkan banyak konsumen? Brand identity bisa bantu kamu untuk mencapai itu. Namun, membangun brand identity ini bukan pekerjaan yang semalam jadi.

Membangun brand identity itu memerlukan waktu, tenaga, serta komitmen agar konsisten hasilnya. Tentunya kamu ingin tahu caranya membangun brand identity, bukan? Berikut adalah langkah-langkah yang bisa kamu lakukan saat membangun brand identity.

1. Riset Target Audiens, Value Brand, dan Kompetitor

Hal pertama yang perlu kamu lakukan pada saat membangun brand identity adalah melakukan riset. Risetnya ini cukup luas, mulai dari riset audiens, value brand dan brand purpose, hingga riset kompetitor.

Mungkin sedikit terdengar klise karena kita seringkali mendengar yang pertama kali dilakukan dalam berbisnis adalah riset pasar. Namun, langkah ini penting karena dalam membangun brand identity, kamu harus tahu terlebih dahulu bagaimana pesan yang brandmu sampaikan bakal cocok dengan target pasarmu.

Kamu bisa mencari tahu lebih dalam tentang pain point yang dimiliki oleh audiens. Selanjutnya, kamu bisa menawarkan produk atau jasa yang bisa menjadi solusi bagi audiens dalam mengatasi pain point-nya. Dari situ, kamu akan membentuk cara komunikasi yang tepat untuk mengomunikasikan solusi tersebut melalui brand identity.

Setelah itu, kamu juga perlu memahami demografi audiens dari brand tersebut. Hal ini berkaitan dengan apakah brand nanti bakal cocok dan mudah diterima oleh audiens. Ini bakal berhubungan dengan tone of voice dan gaya visual maupun marketing yang sesuai dengan target pasar.

Selanjutnya, kamu perlu melakukan riset terhadap value brand dan kompetitor. Kamu juga perlu menjawab apa sih yang unik dari brandmu? Apa yang bisa kamu tawarkan ke konsumen yang nggak bisa ditawarkan brand lain?

Memahami hal tersebut bakal membantu brand dalam membangun identity yang kuat. Jangan lupa juga untuk terus memantau kompetitormu agar nggak ketikung.

2. Mulai Desain Komponen Visual Brand

Setelah kamu dapat memahami bisnismu melalui riset pasar, langkah selanjutnya dalam membangun brand identity adalah dengan mendesain komponen visual bagi brand.

Pertama, kamu perlu mendesain logo. Logo brand ini yang paling penting karena nanti bakal paling sering muncul di berbagai media promosi, mulai dari iklan, poster, website, sampai kartu nama. Tentunya kamu harus mempertimbangkan untuk membuat logo yang sejalan dengan brandmu dan mudah dikenali.

Selanjutnya mendesain media di mana aspek visual tersebut akan diterapkan. Ini juga yang nantinya akan menjadi tempat bagi logo dan brandmu agar semakin dikenal, mulai dari packaging sampai neon box. Menerapkan ini secara konsisten bakal bikin audiens makin familiar dengan brandmu.

Setelah itu, kamu juga perlu memilih palet warna yang bakal digunakan dalam brand identity. Palet warna ini bakal bermanfaat banget karena brand dapat mendesain visual untuk kebutuhan bisnis secara menarik tetapi tetap pada brand identity yang sama.

Selain itu, kamu juga perlu memilih font maupun gaya tipografi yang kamu gunakan. Memilih dan menggunakan font yang sama tentunya bakal bikin brandmu makin terlihat konsisten dan dipercaya.

Baru setelah itu bikin template untuk brand identity. Template ini bisa mulai dari template desain di media sosial, template untuk frame promosi, bahkan template untuk email marketing yang bikin brand makin menonjol.

3. Integrasikan Brand Identity untuk Seluruh Media Promosi

Setelah kamu membangun komponen visual dalam brand identity, selanjutnya kamu perlu mengintegrasikan untuk media promosi yang digunakan oleh brand.

Salah satu caranya adalah dengan konsisten membuat konten yang berkualitas. Konten berkualitas yang dikombinasikan dengan brand identity yang kuat akan meningkatkan persepsi positif terhadap brand yang kamu bangun. Lalu, bagaimana sih caranya membuat konten yang berkualitas?

Pertama, kamu perlu mencocokkan gaya bahasa yang cocok antara brandmu dengan audiens. Ini meliputi pemilihan kata dan tone of voice yang digunakan. Nggak mungkin kan kamu bakal menggunakan gaya bahasa bisnis yang formal kalau target audiensmu masih anak SMA?

Selanjutnya, kamu juga perlu membangun brand story untuk membantu brand identity tersebut. Brand story yang relate — sesuai dengan pengalaman dan kebutuhan audiens — dapat memperkuat brand identity dan membangun loyalitas terhadap brand.

Setelah itu, kamu perlu memastikan bahwa setiap campaign iklan yang akan diluncurkan oleh brand sudah menggunakan brand identity tersebut. Ini juga penting loh dalam proses membangun brand identity karena brand sudah pasti akan konsisten menggunakan brand identity tersebut. Sehingga, audiens tentunya bakal lebih familiar dengan brand yang kamu miliki.

Langkah selanjutnya adalah mengoptimalkan penggunaan media sosial. Ingat, brand tentunya ingin berinteraksi dengan audiens agar mampu menjalin ikatan dan membangun loyalitas.

Melalui media sosial, brand tentunya bakal lebih mudah memanfaatkan brand identity di depan audiens yang lebih luas. Selain untuk menjaga konsistensi, membangun brand identity di media sosial juga bakal membantu audiens akan mengenal lebih dekat dengan brand tersebut.

4. Tinjau dan Rawat Brand Identity Secara Konsisten

Salah satu aspek penting yang perlu kamu lakukan dalam membangun brand identity adalah merawat brand identity tersebut. Bayangkan kamu sudah mengeluarkan waktu, uang, dan tenaga untuk membangun brand identity tapi kamu sia-siakan saja, mubazir kan?

Cara merawatnya adalah dengan meninjau bagaimana brand identity dari brand tersebut direspons oleh audiens. Melalui media sosial, Google Analytics, atau survei, kamu dapat memahami apakah brand identity yang diciptakan dapat diterima oleh audiens dan apakah ada yang perlu ditingkatkan.

Tidak hanya itu, kamu juga perlu melihat apakah ada kesalahan atau kekurangan dari brand identity yang perlu diperbaiki. Hal ini penting agar audiens semakin percaya dengan brand melalui brand identity yang kuat dan konsisten.

Hal yang Perlu Dihindari dalam Mengembangkan Brand Identity

Jangan Asal Niru Kompetitor

Brand identity dari kompetitor atau brand lain mungkin memang menarik. Namun, bukan berarti kamu bisa meniru atau menjiplaknya begitu saja. Asal niru brand identity kompetitor bikin brandmu terkesan tidak punya kepribadian dan daya tariknya tersendiri.

Ingat, rumput tetangga belum tentu lebih hijau daripada rumput sendiri. Mending bangun brand identity untuk brandmu sendiri agar semakin unik dan menonjol.

Jangan Hobi Gonta-Ganti Brand Identity

Hal selanjutnya yang perlu kamu hindari dalam membangun brand identity adalah suka gonta-ganti brand identity. Bayangin, baru setahun brandmu sudah ganti logo dan palet warna, tahun depannya ganti lagi. Yang ada malah bikin audiens makin nggak kenal sama brandmu.

Begitu juga saat menerapkan brand identity di media sosial dan offline media. Kamu perlu meamastikan bahwa brand identitynya juga konsisten. Daripada keluar resource banyak tapi nggak menghasilkan, mending rawat brand identity yang sekarang saja.

Contoh Brand Identity yang Sukses dan Bisa Dijadikan Inspirasi

Setelah mengetahui langkah dalam membangun brand identity, selanjutnya kami akan memberikan brand-brand yang sukses membangun brand identity mereka. Kita bahas satu persatu!

Coca-Cola

Coca-Cola bisa jadi merupakan salah satu brand yang paling dikenal di seluruh dunia. Kesuksesan ini diraih berkat kemampuan Coca-Cola dalam membangun brand identity yang kuat.

Coca-Cola mampu menciptakan brand identity melalui packaging dan palet warna yang cocok dengan logonya. Nggak cuma itu, Coca-Cola juga menerapkan brand identity yang dimiliki ke dalam setiap campaign dengan storytelling yang baik.

Hasilnya, banyak yang mengasosiasikan minuman bersoda atau kola dengan brand Coca-Cola. Selain itu, ilustrasi kaleng kola pun selalu identik dengan palet warna Coca-Cola.

HokBen

Siapa sih yang nggak kenal dengan brand restoran Jepang satu ini? Walau menyajikan masakan ala Jepang, ternyata HokBen sendiri merupakan brand asli Indonesia yang juga memiliki brand identity yang kuat.

Salah satunya dapat dilihat dari penggunaan palet warna kuning dan merah khas HokBen. Palet warna ini konsisten banget diterapkan HokBen, mulai dari logo, dekorasi restoran, hingga kotak makan bento yang digunakan untuk menyajikan makanan.

Nggak cuma itu, ternyata palet warna yang digunakan oleh HokBen juga mirip-mirip dengan makanannya. Mulai dari katsunya dengan warna golden brown yang nikmat — sejalan dengan warna kuning khas HokBen — hingga warna merah yang memang terkenal mampu meningkatkan nafsu makan.

Pemilihan palet warna ini yang bakal bikin konsumen makin ingin untuk makan di HokBen mulai dari sekadar melihat logonya.

Question to Consider

  • Sudah sematang apa brand identity dari bisnismu?
  • Apakah brand identity akan selalu digunakan dalam setiap campaign branding dan marketing?
  • Apakah brand identity yang konsisten akan mampu membawa konsumen dari segmentasi yang luas?
Article written by Herpinando Trisnu

More Insights

All Right Reserved © 2024 Akarmula
arrow-down
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram