Sebagai seorang pebisnis kamu pasti ingin orang ingat dengan brand kamu. Jangan pernah berharap produk atau jasa yang kamu tawarkan akan mendapat pelanggan kalau konsumen saja tidak kenal atau parahnya mereka tidak pernah tahu kalau brand kamu ada. Untuk itu perlu tahu apa itu brand touchpoint.
Key Takeaways:
Salah satu cara mengenalkan brand kamu adalah dengan menyusun Brand Touchpoint dengan baik. Untuk lebih memahaminya, mari gunakan analogi berikut.
Kamu sedang berkendara dengan sepeda motor di jalan. Ketika berhenti di lampu lalu lintas, kamu melihat sebuah billboard besar yang menampilkan gambar hamburger raksasa dengan copywriting yang sangat menarik sehingga kamu meluangkan waktu untuk melihatnya. Setelah kamu perhatikan ternyata hamburger itu dari Brand M. Setelah itu, lampu menyala hijau dan kamu pun melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di rumah, kamu mendapat sebuah pesan dari pacar kamu, di pesan itu dia bilang ingin jalan bersamamu di akhir pekan ini. Kamu tentu senang bukan main, tapi ada satu masalah, kamu jadi bingung harus pergi ke mana.
Tanpa pikir panjang kamu menghubungi salah satu teman yang kamu tahu dia ahli dalam hal-hal semacam ini. Temanmu bertanya, makanan apa yang disukai pacarmu. Hamburger, kata ini yang kamu ucapkan karena kamu ingat pacarmu pernah bilang ingin mencoba hamburger yang enak. Mendengar hal itu, temanmu menyarankan Brand M sebagai rekomendasi darinya. Ingatanmu membawa dirimu kembali ke billboard besar yang kamu lihat. Brand M, kembali ke ingatanmu. Kamu berterima kasih dan menutup telepon dengan temanmu.
Kamu sudah mendapat satu rekomendasi tempat makan di akhir pekan nanti. Tapi karena kamu ingin momen ini jadi spesial, kamu memutuskan untuk mencari rekomendasi tempat makan di internet. Di salah artikel yang kamu baca, lagi-lagi Brand M kembali masuk dalam rekomendasi. Makin penasaran kamu akhirnya mengunjungi website Brand M untuk memastikan. Di sini kamu melihat berbagai informasi soal brand ini. Melihat website-nya yang rapi membuatmu jadi makin mantap soal Brand M.
Akhir pekan makin dekat, saat itu kamu sedang asyik scrolling media sosial, tanpa disengaja kamu melihat seorang KOL yang sedang review makanan dari Brand M. Ulasannya menurutmu cukup bagus, lagi-lagi Brand M muncul di hadapanmu. Selang beberapa lama, kamu menemukan sebuah posting-an dari Brand M tentang diskon khusus di akhir pekan. Melihat ini, tanpa pikir panjang kamu mantap memutuskan untuk pergi ke sana akhir pekan ini.
Akhir pekan tiba, kamu dan pacarmu sampai di sana, sebuah tempat makan yang bersih dengan logo huruf “M” besar yang sudah tidak asing lagi buatmu. Saat masuk, tempatnya bersih, luas, dan nyaman. Ketika memesan kamu juga merasa kalau para pegawainya ramah dan menyambutmu dengan baik. Mereka juga membantu kamu yang kesulitan memilih menu apa yang cocok untuk kamu dan pasangan.
Makanan sudah di tangan, kamu sudah siap untuk makan dan ngobrol bersama pacarmu.
Makanannya enak, tempatnya keren, momennya bagus banget.
Kalimat di atas yang jadi kesimpulanmu dengan Brand M.
Hari sudah berlalu, ketika kamu sedang santai nonton film. Perutmu tiba-tiba berbunyi. Kira-kira makanan apa yang pertama kali yang muncul di pikiranmu? Benar, kemungkinan besar Brand M akan muncul.
Ketika di hari lain, ada teman yang bertanya padamu, rekomendasi tempat makan mana yang enak dan nyaman. Apa jawabanmu? Benar, kemungkinan besar adalah Brand M.
Cerita ini adalah gambaran bagaimana, kamu — seseorang yang belum pernah tahu soal Brand M — berinteraksi dengan Brand M, dan kini menjadi seorang loyalis yang merekomendasikan Brand M ke teman-temanmu.
Dari cerita sebelumnya, apakah kamu sudah bisa menyimpulkan apa itu brand touchpoint?
Brand touchpoint bisa dibilang titik mulai dari sebuah proses branding. Seperti yang kita tahu, branding adalah segala usaha yang kita lakukan untuk mengarahkan persepsi konsumen terhadap brand kita. Nah, media yang kita gunakan untuk melakukan ini adalah dengan memanfaatkan brand touchpoint dengan sebaik-baiknya.
Apa itu brand touchpoint? Brand touchpoint adalah berbagai bentuk interaksi dan komunikasi yang terjalin antara suatu brand dengan para konsumennya. Dengan kata lain, keberadaan touchpoints ini memungkinkan terjadinya kontak antara customer dengan sebuah brand, termasuk di dalamnya penggunaan produk, iklan, toko, pegawai, lingkungan, hingga segala bentuk komunikasi brand baik secara offline maupun online. Semakin banyak brand touchpoints dalam sebuah customer journey, maka akan semakin banyak interaksi yang dapat diciptakan dan terjalin antara customer dengan brand.
Kalau berdasarkan cerita di awal, kamu akan melihat seberapa sering “kamu” bertemu dengan Brand M.
Sekarang kamu mungkin sudah tahu kenapa brand touchpoints itu ada. Namun, dibalik semua itu, brand touchpoints adalah faktor yang paling menentukan masa depan bisnismu.
Bagaimana bisa?
Seperti yang kamu tahu, brand touchpoints adalah interaksi antara brandmu dan konsumen. Artinya, brand touchpoints adalah indikator yang membuat konsumen menilai produk itu bagus atau tidak.
Konsumen tidak akan peduli dengan semua kesulitan yang kamu rasakan dalam membangun sebuah bisnis. Konsumen hanya peduli pada momen mereka berinteraksi dengan brand. Maka dari itu, brand touchpoints penting untuk dipersiapkan dengan baik.
Untuk melakukannya, kamu perlu membaca sampai selesai artikel ini.
Untuk berinteraksi dengan calon konsumen tentu kamu perlu sebuah media untuk melakukannya. Ada banyak sekali media yang bisa kamu manfaatkan sebagai brand touchpoints. Semuanya tergantung dari bagaimana konsumen bisa menemukan brand kamu.
Namun, sebagai contoh kami akan memberikan beberapa media brand touchpoints yang bisa kamu manfaatkan.
Setelah membaca sampai bagian ini, kamu pasti sudah tidak sabar untuk segera mengeksekusi ide yang ada di kepala.
Namun, sebelum kamu melakukan itu, kami sarankan untuk membaca subbab ini.
Salah satu hal terpenting yang perlu kamu ketahui sebelum menyusun brand touchpoints adalah dengan belajar tentang customer journey.
Memahami dengan baik bagaimana calon konsumen menemukan brand kamu dan memaksimalkan setiap potensi konsumen berinteraksi dengan brand kamu adalah sebuah kewajiban.
Bagaimana kamu bisa menentukan brand touchpoints yang kamu butuhkan jika kamu sendiri tidak tahu bagaimana seseorang bisa menemukan brand kamu?
Selain itu, kamu perlu melakukan evaluasi berkala dari semua usaha yang kamu lakukan untuk menyusun brand touchpoints. Kamu perlu tahu touchpoints yang sudah tidak efektif untuk kamu gunakan. Kamu tentu tidak ingin untuk membuang-buang uang untuk sesuatu yang tidak memberi dampak bukan?
Untuk membantu kamu melakukannya, Akarmula menyediakan layanan 60 Minutes About Your Brand. Sebuah layanan GRATIS agar kamu bisa menyusun strategi brand touchpoints dengan lebih baik lagi.