Kita semua tahu kalau brand itu cara orang memandang bisnismu di manapun mereka berinteraksi dengan usaha yang Kamu miliki — baik kesan yang bisa Kamu pengaruhi maupun kesan dan persepsi yang tidak dapat dikendalikan. Persepsi yang dibangun oleh brand itu, kurang lebih dibentuk juga melalui brand touchpoint. Lalu, apa itu brand touchpoint?
Key Takeaways
Sebelum buru-buru, kita perlu ingat dulu. Tujuanmu sebagai pemilik bisnis pasti ingin banyak orang bisa mengingat brandmu. Semakin banyak orang mengingat brandmu, semakin banyak juga orang yang bakal membeli atau menggunakan produkmu.
Cara agar audiens bisa mengingat brandmu, tentunya lewat brand touchpoint. Melalui brand touchpoint, bisnismu bisa berinteraksi dengan audiens buat saling merasakan. Lalu, apa itu brand touchpoint?
Di Artikel ini, kita bakal kenalan lebih dalam tentang brand touchpoint, jenis-jenisnya, dan kenapa ini penting banget buat bisnismu. Jadi, yuk baca artikel ini sampai habis!
Brand touchpoint ini bisa didefinisikan sebagai setiap interaksi atau komunikasi antara brand dengan audiens. Interaksi ini yang nantinya juga bakal jadi titik dari proses branding sekaligus marketing.
Lewat brand touchpoint, suatu bisnis dapat berinteraksi dengan konsumennya dalam berbagai bentuk. Hal ini membuat audiens dapat merasakan kehadiran brand dan dapat mengenalnya lebih dalam.
Melalui brand touchpoint juga, brand dapat ngasih tahu ke audiens, apa aja sih value yang mereka punya dan benefit yang produk mereka miliki. Ini bakal jadi momen yang penting karena dapat membentuk persepsi positif buat brand tersebut.
Menariknya lagi, brand touchpoint ini ternyata udah sering banget kamu temui, atau bahkan kamu manfaatkan. Salah satunya, seperti iklan, konten media sosial, sales yang lagi promosi, sampai artikel di blog.
Analoginya kaya gini, kamu maba perantau yang nggak tahu siapa-siapa di kampus perantauan. Biar kamu punya banyak teman di perantauan, kamu perlu membuat kesan yang positif nih.
Bisa lewat kenalan langsung, ngobrol basa-basi di kantin, aktif presentasi di kelas, atau bahkan saling bertukar IG dan kamu posting hal-hal positif di medsosmu. Ini tentunya bakal bantu ningkatin kesan positif tentang dirimu dan bikin orang-orang di sekitarmu semakin tertarik buat berteman dengan kamu. Setiap interaksi yang kamu lakukan untuk membuat orang-orang di sekitarmu itu yang disebut sebagai brand touchpoint.
Kita awali penjelasan kenapa brand touchpoint itu penting lewat angka-angka ini terlebih dahulu.
73% konsumen percaya kalau customer experience yang baik itu penting buat ningkatin customer loyalty.
Sedangkan, 81% bisnis sepakat kalau customer experience itu salah satu cara yang efektif agar bisa menonjol dibandingkan kompetitor.
Gimana caranya ngasih customer experience yang tepat dan berkesan? Salah satunya adalah melalui brand touchpoint. Kita perlu ingat kalau brand touchpoint itu segala bentuk interaksi antara brand dengan audiens. Ini yang bakal menentukan apakah audiens bakal jadi konsumen yang loyal atau tidak.
Nggak cuma itu, ada beberapa hal kenapa brand touchpoint itu penting buat bisnismu. Brand touchpoint bisa bantu bisnis buat ngebentuk kesan yang positif di benak target pasar sepanjang customer journey. Ini bisa ningkatin reputasi buat brand itu sendiri.
Selain itu, brand touchpoint juga bisa ningkatin brand awareness dari bisnis dengan berinteraksi secara positif dan konsisten lewat setiap touchpoint. Ini juga yang nantinya bakal bikin bisnis tersebut lebih menonjol dibandingkan kompetitor.
Brand touchpoint ternyata juga penting buat proses product development bagi bisnismu. Lewat brand touchpoint, kamu bisa ngumpulin data dan feedback konsumen yang bakal ngebantu kamu buat ningkatin produk atau layanan bisnismu agar semakin memuaskan.
Yang paling penting, brand touchpoint ini jadi titik buat menentukan apakah value dan produk dari bisnismu ini bagus atau tidak di mata konsumen. Oleh karena itu, brand touchpoint itu penting banget untuk dipersiapkan dengan baik, mulai dari pre-purchase, purchase, sampai post-purchase. Wah, apaan tuh? Kita bahas ketiganya setelah ini.
Tadi udah sedikit kita singgung kalau kamu perlu mempersiapkan brand touchpoint di berbagai fase, mulai dari pre-purchase, purchase, hingga post-purchase. Ketiganya ini merupakan pembagian jenis-jenis brand touchpoint yang umum digunakan.
Kita bakal bahas jenis-jenis tersebut satu-persatu:
Pre-purchase touchpoints itu titik komunikasi yang terjalin antara brand dengan calon konsumen sebelum terjadinya transaksi pembelian. Brand bisa memanfaatkan touchpoints ini buat ningkatin minat calon konsumen terhadap brand tersebut.
Istilahnya, pre-purchase touchpoints ini titik komunikasi saat kamu PDKT dan tebar pesona agar orang-orang tertarik membeli produkmu. Ada banyak contoh titik komunikasi dalam pre-purchase touchpoints, seperti:
Berbeda dengan pre-purchase touchpoints, purchase touchpoints ini titik komunikasi antara brand dengan konsumen yang terjadi selama proses pembelian. Ini bakal berkaitan erat banget dengan experience konsumen dengan brandmu. Ada beberapa contohnya, seperti:
Kalau touchpoint ini jadi titik interaksi dan pengalaman antara konsumen dengan brand setelah pembelian. Touchpoint ini bakal berefek banget ke kepuasan konsumen dan keputusan untuk repeat order. Beberapa contohnya, antara lain:
Udah bisa diliat tuh, brand touchpoint ternyata banyak banget yang bisa dimanfaatkan. Lalu, gimana cara kita mengelolanya? Berikut kita kasih tahu cara untuk manage brand touchpoint untuk brandmu.
Langkah pertama yang perlu brandmu lakukan adalah bikin list dari touchpoint yang dimiliki. Nantinya, touchpoint tersebut kamu kategorisasikan ke dalam tiga jenis brand touchpoint tadi, yaitu pre-purchase, purchase, dan post-purchase.
Kenapa sih kudu dikategorisasikan seperti itu? Karena, list brand touchpoint ini nantinya bakal menggambarkan customer journey map dari bisnismu yang nantinya bersinggungan dengan customer experience juga.
Kamu bisa melihat bagaimana perjalanan konsumen dari awal mengenal brandmu hingga setelah melakukan pembelian. Setelah itu, kamu juga bisa mencari cara-cara alternatif untuk meningkatkan pengalaman pelanggan melalui touchpoint yang kamu miliki tersebut.
Langkah selanjutnya adalah dengan susun prioritas dari brand touchpoints. Memang brand touchpoint itu ada banyak, tapi nggak semuanya relevan. Contohnya gini, kalau kamu jualan kripik pisang rumahan, apakah kamu langsung memerlukan billboard besar? Tentu tidak.
Dari list brand touchpoint yang sudah kamu buat sebelumnya, coba berikan skala 1 sampai 10, 1 untuk dampaknya kecil, 10 kalau dampaknya besar. Setelah itu, berikan skala lagi nih dari 1 sampai 10, 1 untuk sulit diterapkan sedangkan 10 untuk mudah diterapkan.
Dari situ, kamu bisa memahami mana brand touchpoint yang bisa kamu prioritaskan, yang dampaknya besar dan bisa diimplementasikan dengan mudah, sampai mana yang dampaknya kecil dan sulit diimplementasikan.
Penerapannya seperti ini, misal kalau brandmu bikin broadcast WA itu skalanya 10 untuk mudah diimplementasikan, dan 9 untuk potensi dampak yang besar, cara promosi tersebut bisa kamu jadikan prioritas dari brand touch point untuk brandmu. Terlebih, cara seperti itu punya dampak yang besar dan mudah diterapkan.
Setelah kamu memetakan skala prioritas dari brand touchpoint milik brandmu, selanjutnya adalah petakan aktivitas melalui prioritas brand touchpoint serta menggunakan jenis-jenis brand touchpoint yang sudah kamu kategorikan tadi.
Biar lebih mudah, ini kamu petakan ke dalam tabel yang kira-kira bentuknya seperti ini:
Dari situ, kamu jadi tahu apa brand touchpoint apa yang perlu kamu gunakan terlebih dahulu dan kapan mereka dapat digunakan secara efektif. Tapi perlu diingat, kamu perlu fokus dengan brand touchpoint yang punya dampak besar tetapi mudah untuk diimplementasikan sehingga nggak boncos nantinya.
Itu tadi penjelasan tentang apa itu brand touchpoint dan kenapa itu penting untuk bisnismu. Mengelola brand touchpoint memang cukup merepotkan kalau ternyata kita punya banyak brand touchpoint.
Biar kamu nggak kerepotan dalam mengelola brand touchpoint dengan efektif, kamu bisa percayakan itu kepada Akarmula! Layanan brand growth dari Akarmula bakal memudahkan kamu mengelola brand touchpoint tanpa ribet.
Mau tahu gimana cara Akarmula bantu kamu mengelola brand touchpoint secara efektif? Yuk konsultasi gratis di sesi 60 Minutes About Your Brand! Booking sesinya sekarang juga!