fbpx

Apa Itu Brand Touchpoint? Cari Tahu Kenapa Ini Penting Banget untuk Bisnismu

December 19, 2023

Kita semua tahu kalau brand itu cara orang memandang bisnismu di manapun mereka berinteraksi dengan usaha yang Kamu miliki — baik kesan yang bisa Kamu pengaruhi maupun kesan dan persepsi yang tidak dapat dikendalikan. Persepsi yang dibangun oleh brand itu, kurang lebih dibentuk juga melalui brand touchpoint. Lalu, apa itu brand touchpoint?

Key Takeaways

  • Brand touchpoint itu setiap interaksi atau komunikasi antara brand dengan audiens dalam berbagai bentuk atau titik komunikasi.
  • Ada tiga jenis brand touchpoint, yaitu pre-purchase, purchase, dan post-purchase.

Sebelum buru-buru, kita perlu ingat dulu. Tujuanmu sebagai pemilik bisnis pasti ingin banyak orang bisa mengingat brandmu. Semakin banyak orang mengingat brandmu, semakin banyak juga orang yang bakal membeli atau menggunakan produkmu.

Cara agar audiens bisa mengingat brandmu, tentunya lewat brand touchpoint. Melalui brand touchpoint, bisnismu bisa berinteraksi dengan audiens buat saling merasakan. Lalu, apa itu brand touchpoint?

Di Artikel ini, kita bakal kenalan lebih dalam tentang brand touchpoint, jenis-jenisnya, dan kenapa ini penting banget buat bisnismu. Jadi, yuk baca artikel ini sampai habis!

Apa Itu Brand Touchpoint?

Brand touchpoint ini bisa didefinisikan sebagai setiap interaksi atau komunikasi antara brand dengan audiens. Interaksi ini yang nantinya juga bakal jadi titik dari proses branding sekaligus marketing.

Lewat brand touchpoint, suatu bisnis dapat berinteraksi dengan konsumennya dalam berbagai bentuk. Hal ini membuat audiens dapat merasakan kehadiran brand dan dapat mengenalnya lebih dalam.

Melalui brand touchpoint juga, brand dapat ngasih tahu ke audiens, apa aja sih value yang mereka punya dan benefit yang produk mereka miliki. Ini bakal jadi momen yang penting karena dapat membentuk persepsi positif buat brand tersebut.

Menariknya lagi, brand touchpoint ini ternyata udah sering banget kamu temui, atau bahkan kamu manfaatkan. Salah satunya, seperti iklan, konten media sosial, sales yang lagi promosi, sampai artikel di blog.

Analoginya kaya gini, kamu maba perantau yang nggak tahu siapa-siapa di kampus perantauan. Biar kamu punya banyak teman di perantauan, kamu perlu membuat kesan yang positif nih.

Bisa lewat kenalan langsung, ngobrol basa-basi di kantin, aktif presentasi di kelas, atau bahkan saling bertukar IG dan kamu posting hal-hal positif di medsosmu. Ini tentunya bakal bantu ningkatin kesan positif tentang dirimu dan bikin orang-orang di sekitarmu semakin tertarik buat berteman dengan kamu. Setiap interaksi yang kamu lakukan untuk membuat orang-orang di sekitarmu itu yang disebut sebagai brand touchpoint.

Kenapa Sih Brand Touchpoint itu Penting?

Kita awali penjelasan kenapa brand touchpoint itu penting lewat angka-angka ini terlebih dahulu.

73% konsumen percaya kalau customer experience yang baik itu penting buat ningkatin customer loyalty.

Sedangkan, 81% bisnis sepakat kalau customer experience itu salah satu cara yang efektif agar bisa menonjol dibandingkan kompetitor.

Gimana caranya ngasih customer experience yang tepat dan berkesan? Salah satunya adalah melalui brand touchpoint. Kita perlu ingat kalau brand touchpoint itu segala bentuk interaksi antara brand dengan audiens. Ini yang  bakal menentukan apakah audiens bakal jadi konsumen yang loyal atau tidak.

Nggak cuma itu, ada beberapa hal kenapa brand touchpoint itu penting buat bisnismu. Brand touchpoint bisa bantu bisnis buat ngebentuk kesan yang positif di benak target pasar sepanjang customer journey. Ini bisa ningkatin reputasi buat brand itu sendiri.

Selain itu, brand touchpoint juga bisa ningkatin brand awareness dari bisnis dengan berinteraksi secara positif dan konsisten lewat setiap touchpoint. Ini juga yang nantinya bakal bikin bisnis tersebut lebih menonjol dibandingkan kompetitor.

Brand touchpoint ternyata juga penting buat proses product development bagi bisnismu. Lewat brand touchpoint, kamu bisa ngumpulin data dan feedback konsumen yang bakal ngebantu kamu buat ningkatin produk atau layanan bisnismu agar semakin memuaskan.

Yang paling penting, brand touchpoint ini jadi titik buat menentukan apakah value dan produk dari bisnismu ini bagus atau tidak di mata konsumen. Oleh karena itu, brand touchpoint itu penting banget untuk dipersiapkan dengan baik, mulai dari pre-purchase, purchase, sampai post-purchase. Wah, apaan tuh? Kita bahas ketiganya setelah ini.

Apa Aja Sih Jenis-Jenis Brand Touchpoint 

Tadi udah sedikit kita singgung kalau kamu perlu mempersiapkan brand touchpoint di berbagai fase, mulai dari pre-purchase, purchase, hingga post-purchase. Ketiganya ini merupakan pembagian jenis-jenis brand touchpoint yang umum digunakan.

Kita bakal bahas jenis-jenis tersebut satu-persatu:

Pre-Purchase Touchpoints

Pre-purchase touchpoints itu titik komunikasi yang terjalin antara brand dengan calon konsumen sebelum terjadinya transaksi pembelian. Brand bisa memanfaatkan touchpoints ini buat ningkatin minat calon konsumen terhadap brand tersebut. 

Istilahnya, pre-purchase touchpoints ini titik komunikasi saat kamu PDKT dan tebar pesona agar orang-orang tertarik membeli produkmu. Ada banyak contoh titik komunikasi dalam pre-purchase touchpoints, seperti:

  • Iklan: Iklan ini jadi titik komunikasi yang umum digunakan sama brand buat narik minat target audiens agar membeli produk mereka. Biasanya, iklan ini bakal disesuaikan agar sejalan dengan strategi marketing dari brand tersebut dan sifatnya satu arah.
  • Media Sosial: Kalau tadi iklan kan sifatnya satu arah, kalau ingin membangun hubungan dengan target audiens, titik komunikasi selanjutnya adalah media sosial. Tidak hanya dipake buat promosi saja, brandmu bisa membangun hubungan dengan target audiens melalui saling berbalas komen atau membalas pertanyaan mereka lewat DM.
  • Website: Website ini brand touchpoints yang penting banget dan kudu terus dirawat sama brand loh. Istilahnya, kalau media sosial bisa hilang, iklan bisa turun tayang, tapi website tetap selalu ada. Di sini, website bakal berfungsi untuk menampilkan berbagai informasi tentang brandmu dan produk-produk yang kamu miliki sehingga mereka memutuskan untuk membeli produkmu.
Purchase Touchpoints

Berbeda dengan pre-purchase touchpoints, purchase touchpoints ini titik komunikasi antara brand dengan konsumen yang terjadi selama proses pembelian. Ini bakal berkaitan erat banget dengan experience konsumen dengan brandmu. Ada beberapa contohnya, seperti:

  • Packaging: Packaging atau kemasan ini jadi touchpoint yang penting buat brand. Lewat kemasan yang tepat, nggak cuma brandmu jadi menonjol di antara kompetitor, ini juga bakal mendorong keputusan pembelian konsumen juga. Bahkan, brand bisa ngasih experience yang berbeda dan berkesan lewat packaging.
  • Welcome Kit: Tadi kita udah singgung dikit kalau packaging bisa ngasih experience yang berbeda buat konsumen. Salah satunya bisa diwujudkan dengan ngasih welcome kit di dalam packaging tersebut. Di sini, kamu bisa memberikat surat ucapan terima kasih, materi marketing agar audiens cari tahu produkmu yang lain, atau bahkan sampel dari produkmu uang lain. Ini tentunya bakal membuat brandmu berkesan di benak audiens.
  • Sales Representatives: Lewat touchpoint ini, kamu bisa memanfaatkan sales yang ahli di bidangnya untuk menjadi representasi dari brandmu. Ini bakal ngebantu brandmu memberikan pengalaman yang lebih personal kepada konsumen dengan komunikasi antara Sales Representatives dengan konsumen.
  • Toko Fisik dan Online Store: Baik toko fisik maupun online store, dalam touchpoint ini kamu perlu memberikan environment yang bikin konsumen nyaman saat belanja produkmu.
Post-Purchase Touchpoints

Kalau touchpoint ini jadi titik interaksi dan pengalaman antara konsumen dengan brand setelah pembelian. Touchpoint ini bakal berefek banget ke kepuasan konsumen dan keputusan untuk repeat order. Beberapa contohnya, antara lain:

  • Customer Service: Lewat customer service yang tanggap dan tepat, konsumen tentunya bakal ngerasa puas dengan produk dan layanan yang brandmu miliki. Customer service ini tentu bakal bermanfaat banget bagi konsumen yang mengalami masalah dengan produkmu, mencari solusi, hingga mencari informasi terkait dengan brandmu.
  • Product Experience: Product experience yang positif, bakal bikin konsumen betah sama produkmu. Nggak jarang, ini bakal ningkatin customer loyalty sampai word-of-mouth dari konsumen yang ngerekomendasiin produkmu.
  • Follow-up: Follow-up ini juga jadi salah satu touchpoint yang penting setelah konsumen melakukan pembelian. Dengan follow-up, brand dapat menjaga hubungannya dengan konsumen sampai mengumpulkan feedback dari pengalaman mereka untuk meningkatkan produk dan brandmu sendiri.
  • Loyalty Programs: Kalau konsumenmu sering balik membeli produkmu dan jadi konsumen loyal, tentunya kamu perlu menghargai loyalitas mereka dong? Salah satunyua bisa lewat loyalty programs. Lewat sini, kamu bisa menghargai konsumen loyalmu atau bahkan mendorong konsumen baru menjadi konsumen loyal dengan memberikan benefit maupun hal-hal yang terkesan eksklusif khusus untuk konsumenmu yang loyal.

Gimana Caranya Manage Brand Touchpoint

Udah bisa diliat tuh, brand touchpoint ternyata banyak banget yang bisa dimanfaatkan. Lalu, gimana cara kita mengelolanya? Berikut kita kasih tahu cara untuk manage brand touchpoint untuk brandmu.

Bikin List dari Touchpoint yang Kamu Miliki

Langkah pertama yang perlu brandmu lakukan adalah bikin list dari touchpoint yang dimiliki. Nantinya, touchpoint tersebut kamu kategorisasikan ke dalam tiga jenis brand touchpoint tadi, yaitu pre-purchase, purchase, dan post-purchase.

Kenapa sih kudu dikategorisasikan seperti itu? Karena, list brand touchpoint ini nantinya bakal menggambarkan customer journey map dari bisnismu yang nantinya bersinggungan dengan customer experience juga.

Kamu bisa melihat bagaimana perjalanan konsumen dari awal mengenal brandmu hingga setelah melakukan pembelian. Setelah itu, kamu juga bisa mencari cara-cara alternatif untuk meningkatkan pengalaman pelanggan melalui touchpoint yang kamu miliki tersebut.

Susun Prioritas Brand Touchpoint

Langkah selanjutnya adalah dengan susun prioritas dari brand touchpoints. Memang brand touchpoint itu ada banyak, tapi nggak semuanya relevan. Contohnya gini, kalau kamu jualan kripik pisang rumahan, apakah kamu langsung memerlukan billboard besar? Tentu tidak.

Dari list brand touchpoint yang sudah kamu buat sebelumnya, coba berikan skala 1 sampai 10, 1 untuk dampaknya kecil, 10 kalau dampaknya besar. Setelah itu, berikan skala lagi nih dari 1 sampai 10, 1 untuk sulit diterapkan sedangkan 10 untuk mudah diterapkan.

Dari situ, kamu bisa memahami mana brand touchpoint yang bisa kamu prioritaskan, yang dampaknya besar dan bisa diimplementasikan dengan mudah, sampai mana yang dampaknya kecil dan sulit diimplementasikan.

Penerapannya seperti ini, misal kalau brandmu bikin broadcast WA itu skalanya 10 untuk mudah diimplementasikan, dan 9 untuk potensi dampak yang besar, cara promosi tersebut bisa kamu jadikan prioritas dari brand touch point untuk brandmu. Terlebih, cara seperti itu punya dampak yang besar dan mudah diterapkan.

Petakan Aktivitas yang Perlu Kamu Lakukan

Setelah kamu memetakan skala prioritas dari brand touchpoint milik brandmu, selanjutnya adalah petakan aktivitas melalui prioritas brand touchpoint serta menggunakan jenis-jenis brand touchpoint yang sudah kamu kategorikan tadi.

Biar lebih mudah, ini kamu petakan ke dalam tabel yang kira-kira bentuknya seperti ini:

Sumber: Brandingforthepeople.com

Dari situ, kamu jadi tahu apa brand touchpoint apa yang perlu kamu gunakan terlebih dahulu dan kapan mereka dapat digunakan secara efektif. Tapi perlu diingat, kamu perlu fokus dengan brand touchpoint yang punya dampak besar tetapi mudah untuk diimplementasikan sehingga nggak boncos nantinya.

Itu tadi penjelasan tentang apa itu brand touchpoint dan kenapa itu penting untuk bisnismu. Mengelola brand touchpoint memang cukup merepotkan kalau ternyata kita punya banyak brand touchpoint.

Biar kamu nggak kerepotan dalam mengelola brand touchpoint dengan efektif, kamu bisa percayakan itu kepada Akarmula! Layanan brand growth dari Akarmula bakal memudahkan kamu mengelola brand touchpoint tanpa ribet.

Mau tahu gimana cara Akarmula bantu kamu mengelola brand touchpoint secara efektif? Yuk konsultasi gratis di sesi 60 Minutes About Your Brand! Booking sesinya sekarang juga!

Questions to Consider

  • Bikin brand touchpoint ini harus di awal fase membangun bisnis atau bisa kita bangun saat bisnis kita semakin berkembang?
  • Ada berapa banyak brand touchpoint yang bisa dimanfaatkan oleh suatu bisnis secara ideal?
Article written by Herpinando Trisnu

More Insights

All Right Reserved © 2024 Akarmula
arrow-down
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram