fbpx

10 Font Minimalis Gratis dari Google untuk Desainmu

November 5, 2024

Siapa yang suka desain minimalis? Biasanya, desainer grafis yang suka desain minimalis itu mempertimbangkan banyak hal, mulai dari warna, struktur, hingga pemilihan font minimalis.

Key Takeaways

  • Font minimalis itu font yang digunakan dalam tipografi minimalis dengan mengutamakan kesederhanaan sesuai namanya. 
  • Ada 10 font minimalis rekomendasi dari Akarmula yang bisa kamu dapatkan di Google Fonts.

Masalahnya, font itu ada banyak, ini yang bikin banyak desainer grafis bingung buat memilih font. Apalagi, banyak juga font yang bagus dan cocok untuk brand milikmu, tetapi ternyata berbayar. Jadinya, yang lagi mau mulai branding dengan modal kecil jadinya kocar-kacir.

Tapi tenang aja! Sebenarnya, banyak kok font minimalis gratis yang bisa kamu gunakan. Apalagi, font gratis ini juga disediakan sama Google Fonts, jadinya nggak perlu dipertanyakan lagi kredibilitasnya.

Di artikel ini, kita bakal bahas 10 font minimalis dari Google Fonts yang bisa kamu gunakan untuk desain maupun kebutuhan brandingmu. Jadi, baca sampai habis!

Apa sih Font Minimalis Itu?

Sebelumnya, apa sih sebenarnya font minimalis itu? Font minimalis itu font yang digunakan dalam tipografi minimalis dengan mengutamakan kesederhanaan sesuai namanya. 

Tipografi ini menghilangkan segala dekorasi atau motif yang tidak perlu, dengan fokus pada daya tarik visual dan desain yang fungsional untuk meningkatkan keterbacaan. Jenis font minimalis biasanya dipilih karena memiliki desain yang bersih dan white space yang cukup luas.

Oleh karena itu, font minimalis adalah font yang berfokus pada fungsionalitas serta visual yang elegan, dengan memastikan pesan pada desain dan kontennya lebih menonjol tanpa adanya dekorasi yang dominan.

Rekomendasi Font Minimalis dari Google

Sekarang, kita bakal cari tahu 10 font minimalis rekomendasi dari Akarmula yang bisa kamu dapatkan di Google Fonts. Yuk kita ulas satu persatu!

Lato

Pertama ada font Lato. Ingat ya, Lato, bukan lato-lato. Font ini punya detail setengan membulat, memberikan keseimbangan antara casual dengan profesional. Lekukan dalam font ini memperhalus visual huruf sehingga bersih dan terstruktur.

Font ini punya 10 jenis gaya, mulai dari yang thin, bold, hingga italic, memberikan kebebasan buat para desainer untuk menyesuaikan font Lato ke berbagai konteks. 

Maka dari itu, font ini cocok digunakan untuk headline, body copy, bahkan digunakan ke dalam logo.

Open Sans

Selanjutnya ada Open Sans. Open Sans merupakan salah satu font yang banyak digunakan oleh para desainer. Font ini menonjol karena memiliki tekanan yang tegak dan bentuk yang terbuka sehingga terkesan netral.

Keseimbangan yang dimiliki membuat Open Sans cocok digunakan ke dalam berbagai konteks desain, mulai dari situs web hingga desain UI/UX yang fun. Apalagi, font ini juga tidak membebani esterika dari desain secara keseluruhan.

Karakteristik dari font ini memungkinkan keterbacaan yang tinggi, bahkan saat ukuran dari font ini dikecilkan. Maka dari itu, Open Sans jadi andalan bagi para desainer saat memilih font minimalis.

Roboto

Kemudian ada Roboto. Font Roboto ini juga jadi salah satu font yang sering digunakan di berbagai media. Mungkin kamu bahkan sudah pernah menemui font Roboto di website atau aplikasi yang kamu gunakan. 

Font Roboto mengombinasikan bentuk geomatris dengan presisi mekanis. Perpaduan ini yang bikin Roboto memberikan kesan bersih dan modern. Apalagi, font ini juga minimalis sehingga cocok digunakan pada desain yang minimalis juga.

12 varian style dari font Roboto, mulai dari thin, medium, bold, sampai italic, bahkan dengan berbagai varian ukuran, membuat Roboto jadi font  yang versatile untuk diterapkan di berbagai media.

Coba deh kamu terapkan di website maupun aplikasi yang sedang kamu kembangkan. Pasti font Roboto ini bakalan cocok.

Raleway

Lalu ada Raleway. Font ini terkenal dengan desainnya elegan, ditandai dengan bentuk huruf “W” dan “K” yang unik, menarik secara visual, tetapi nggak berlebihan.

Dengan garis yang bersih dan lengkungan yang rapi, membuat setiap huruf dalam font Raleway punya tampilan yang modern. Font ini cocok buat desainer yang ingin menciptakan kesan modern dalam desainnya.

Selain itu, setiap style dalam font Raleway juga sangat versatile. Kamu bisa menggunakan font inu untuk berbagai kebutuhan desain. Apalagi, font ini juga membantu kamu untuk mempertahankan hierarki visual dalam desainmu.

Kalau saran dari kami, kami merekomendasikan font ini digunakan sebagai header maupun untuk teks berukuran besar dalam desain minimalis.

Montserrat

Kemudian ada font Montserrat. Terinspirasi dari font sans-serif geometris, Montserrat menawarkan bentuk font yang modern, bersih, dan minimalis.

Struktur hurufnya yang sederhana tetapi tepat membuatnya mudah untuk dibaca, menjamin kejelasan di setiap medium baik digital maupun tradisional. 

Dengan 18 style yang bisa kamu pilih, Montserrat menjadi font yang versatile dengan utilisasi yang luas untuk desain. Ini bisa kamu gunakan mulai dari body text, body copy, hingga headline yang membutuhkan huruf bold yang tebal.

Arimo

Selanjutnya ada font Arimo. Didesain oleh Steve Matteson, Arimo memiliki karakter desain sans-serif yang tajam dan modern. Ini membawa suasana yang baru dalam tipografi karena Arimo sendiri menawarkan perpaduan sempurna antara bentuk dan fungsi.

Hal yang membuat font Arimo jadi salah satu font minimalis andalan adalah bagaimana setiap huruf dalam font ini memiliki tingkat keterbacaan yang baik, khususnya di media elektronik. Hal ini yang membuat font Arimo diandalkan dalam urusan desain UI, desain presentasi, sampai e-book.

Font Arimo juga menawarkan bentuk huruf yang modern dan elegan tanpa meninggalkan utilitasnya. 

Poppins

Lalu ada font Poppins. Font ini memiliki desain sans-serif geometris, memberikan kesan modern yang berpadu dengan kesederhanaan. Dengan bentuk huruf yang halus, simetris, dan kontemporer, membuat setiap garis dalam huruf menonjolkan presisi dan minimalistik.

Poppins sendiri memiliki sembilan variasi, mulai dari thin hingga extra bold. Ini memberi keleluasaan bagi desainer untuk menetapkan herarki visual yang jelas menggunakan font ini.

Maka dari itu, Poppins juga cocok digunakan untuk membuat headline, body copy, maupun body text yang tetap mempertahankan keterbacaannya.

Versatility dari font Poppins ini menjadikannya salah satu font yang populer dalam UI/UX, website, hingga berbagai brand identity lainnya. Apalagi, font Poppins juga mudah untuk dipadukan dengan font lainnya untuk meningkatkan kesan dari desainnya.

Oswald

Sebagai salah satu font modern yang terinspirasi dari classic gothic style, Oswald menjadi font bergaya klasik tetapi tetap terasa versatile. Dengan desain yang tajam, lugas, tetapi masih proporsional, membuat Oswald menjadi salah satu font gothic yang dapat diterapkan di media digital.

Oswald menawarkan enam varian, mulai dari light hingga bold, membuatnya cocok untuk diterapkan di berbagai kebutuhan desain. Fleksibilitas ini membantu desainer dalam menerapkan font ini dengan memanfaatkannya sebagai headline di area yang luas. Selain itu, beberapa varian Oswald juga menawarkan huruf yang compact sebagai body text sehingga dapat memberikan authority yang kuat bagi audiens.

Oleh karena itu, Oswald sendiri dapat diterapkan di berbagai media, mulai dari UI, billboard, poster, hingga untuk kebutuhan campaign marketing lainnya.

Fira Sans

Fira Sans merupakan salah satu font humanist sans-serif yang menawarkan fungsionalitas dan elegan dalam desain hurufnya. Didesain untuk Mozilla, font ini ideal digunakan dalam penggunaan digital maupun media print.

Iya, kamu nggak salah baca kok, Fira Sans merupakan font yang didesain untuk Mozilla. Bahkan, Fira Sans juga digunakan sebagai salah satu elemen branding dari Mozilla yang digunakan untuk kebutuhan pengembangan Firefox OS lalu.

Salah satu fitur utama dari Fira Sans adalah keterbacaannya yang sempurna, ditambah dengan x-heights yang didesain agar huruf lowercase tetap dapat dibaca dalam ukuran yang lebih kecil.

Oleh karena itu, Fira Sans cocok digunakan untuk kebutuhan branding, desain UI, bahkan untuk kebutuhan media cetak.

Noto Sans

Terakhir ada Noto Sans. Noto Sans merupakan salah satu wujud komitmen Google untuk membuat font yang dapat mengakomodasi seluruh bahasa dalam satu font. Mengutamakan desainnya yang simpel dan bersih sehingga terlihat jelas saat dibaca.

Noto Sans menawarkan variasi yang dapat membantu kamu dalam membuat hiearki tipografi yang optimal tanpa membebani layout desain. Desain dari hurufnya juga cocok untuk digunakan dalam desain minimalis.

Itu tadi 10 rekomendasi font minimalis Google dari Akarmula yang bisa kamu gunakan untuk kebutuhan desain maupun brandingmu. Kalau kamu masih bingung membangun brand identity untuk brand milikmu, kamu bisa serahkan itu ke layanan Brand Strategy dari Akarmula!

Mau tahu caranya? Yuk konsultasi gratis di sesi 60 Minutes About Your Brand sekarang! Klik di sini sebelum kehabisan sesinya!

Questions to Consider

  • Apa saja kriteria agar sebuah font disebut minimalis?
  • Ada nggak jenis brand yang nggak cocok pakai font minimalis?

Article written by Herpinando Trisnu

More Insights

All Right Reserved © 2024 Akarmula
arrow-down
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram