fbpx

Tips Menulis Konten yang Efektif untuk Content Writer ala Akarmula

September 17, 2024

Bisa menulis konten secara efektif itu memiliki value yang tinggi. Mau itu copywriter, penulis konten, social media specialist, agency, hingga pemilik bisnis, bisa menulis konten yang efektif itu beneran membantu. Maka dari itu, kamu perlu tahi tips menulis konten yang efektif.

Key Takeaways

  • AI masih tidak bisa menggantikan peran manusia dalam menulis konten
  • Dalam menulis konten yang efektif, kamu perlu melakukan riset, headline dan hook yang menarik, key message yang jelas, serta tone of voice yang tepat.

Isi konten itu sama pentingnya dengan desain, karena lewat konten pula kamu akan menyampaikan pesan yang kamu ingin sampaikan. Namun, menulis konten yang efektif juga nggak semudah yang dipikirkan. 

Biar kamu nggak kebingungan, Akarmula sudah siapin tips menulis konten yang efektif, ditambah dengan rahasia cara Akarmula menulis konten yang menarik. Tanpa basa-basi lagi, mari kita kuliti!

Sudah Ada AI, Kenapa Harus Tetap Menulis Konten?

“Kan sudah ada AI, kok masih harus repot-repot nulis konten?”

Oke, kita tahu kalau sudah ada banyak tools AI yang beredar, mulai dari ChatGPT, WriteSonic, Copy.ai, dan lain-lain. Keberadaan AI juga sering dibilang dapat menggantikan peran copywriter. Namun, menulis konten itu tetap dibutuhkan hingga saat ini.

Saat menulis konten, kamu nggak hanya menulis saja, tetapi juga menyampaikan informasi secara tepat yang akurat. Nggak cuma itu, nulis konten itu juga berhubungan dengan bagaimana kita bisa menyampaikan pesan yang bisa nyambung dengan audiens kita.

Menulis konten itu sama seperti kita berbicara dengan audiens. Sebagai audiens, tentunya kita lebih tertarik dengan orang yang bicaranya menarik, unik, dan bisa relate dengan kamu.

Di sini peran kemampuan dalam menulis konten berperan penting. Menulis konten bakal membantu kamu untuk menyampaikan suatu informasi yang dikemas secara lebih menarik dan nyambung bagi audiens.

Kalau nggak percaya, coba deh perhatikan iklan-iklan yang kamu lihat, baik di internet maupun di luar. Iklan-iklan tersebut tentunya punya copy yang cukup menarik untuk mendapatkan perhatianmu, bukan?

Jadi, AI itu memang bisa menulis konten, tetapi AI tetap nggak bisa menyentuh hati audiens atau bisa relate dengan keadaan target pasarmu yang sangat dinamis. Karena pada dasarnya, menulis konten itu adalah seni tentang bagaimana caranya kamu menghubungkan brand atau bisnis dengan audiens yang kamu sasar dan menjalin hubungan yang erat dari situ.

Ingat, saat menulis konten, kita nggak hanya memberi informasi atau sekadar jualan, tetapi juga mencoba memenangkan hati audiens agar percaya terhadap kita.

Tips Menulis Konten yang Efektif

Lalu, gimana sih caranya menulis konten yang efektif? Ada beberapa tips dari Akarmula yang bisa kamu gunakan untuk menulis konten yang berkualitas. Mari kita ulas semuanya:

Riset dan Pahami Betul Topik yang Dibawakan

Sebelum menulis, tentunya kamu perlu riset yang mendalam terlebih dahulu. Baik sedang mencari ide konten atau mendapat informasi untuk konten yang kamu tulis, riset ini jadi langkah yang paling penting bagi seorang penulis.

Saat membuat konten dari suatu topik, kamu harus dapat memahami topik itu dulu dan menggali wawasan lebih dalam agar konten yang kamu tulis lebih mantap. Karena menulis konten itu nggak sekadar menulis saja.

Pastikan informasi yang kamu dapatkan juga akurat dan terpercaya. Semakin akurat informasi yang kamu sajikan dalam konten, semakin tinggi juga kepercayaan audiens pada konten-kontenmu.

Headline yang Menyentuh Itu Wajib

Ini tips yang nggak boleh dilewatkan saat menulis konten. Saat menulis konten, kamu perlu membuat headline yang semenarik mungkin. Headline ini bakal menentukan apakah audiens akan membaca seluruh kontenmu atau tidak.

Apalagi, David Ogilvy sendiri pernah bilang kalau lebih banyak orang yang membaca headline konten dibandingkan langsung membaca isi kontennya. Memang headline itu sepenting itu.

Kalau Akarmula sendiri, biasanya bakal fokus nekenin emosi-emosi yang menggerakkan saat membuat headline. Emosinya beragam nih, mulai dari rasa cemas sampai rasa penasaran.

Kalau headline yang kamu bikin nggak menarik, bikin penasaran, atau memunculkan emosi audiens, mereka nggak bakal membaca kontenmu meskipun isinya bagus.

Buat Hook yang Bisa Mencuri Perhatian audiens

Nggak kalah dengan headline, kamu juga perlu memikirkan awal dari isi kontenmu. Bahkan, ada yang bilang kalau kamu hanya punya wakti tiga detik untuk mencuri perhatian audiens agar terpaku dengan kontenmu.

Biasanya, audiens bakal betah atau tidak untuk membaca kontemu setelah membaca paragraf pertama atau slide pertama dari konten. Kalau bagian awal dari kontenmu menarik, bukan tidak mungkin audiens bakal tetap membaca kontenmu sampai kelar.

Maka dari itu, bagian pembuka dari kontenmu perlu dibikin menarik juga, mulai dari membahas masalah yang dihadapi audiens atau memberikan sesuatu yang menciptakan rasa penasaran bagi mereka.

Rahasia Akarmula dalam menulis bagian awal konten yang menarik adalah dengan memunculkan dua emosi bersamaan, yaitu rasa cemas yang memahami masalah audiens, dan harapan solusi yang didapatkan.

Punya Key Message yang Utama

Saat menulis konten, pastikan konten yang kamu buat sudah memiliki premis dan key message yang jelas dan saling terhubung. 

Agar key message yang disampaikan bisa sampai di hati audiens, kamu juga bisa menarik kesimpulan dari dua premis, yaitu premis mayor dan premis minor.

Premis mayor umumnya berisi pikiran atau pesan utama dari topik yang dibahas. Sedangkan, premis minor ini berisi elemen-elemen yang mendukung premis mayor dan memperdalam isi konten.

Kedua premis ini nantinya bakal disambungin sama kesimpulan yang bakal memudahkan audiens untuk mengambil intisari dari kontenmu

Nulis dengan Tone of Voice yang Sesuai

Tadi kita sudah singgung sedikit kalau menulis konten itu seni tentang bagaimana caranya kamu menghubungkan brand atau bisnis dengan audiens yang kamu sasar. Di sini tone of voice bakal berperan penting bagi kontenmu.

Menulis konten itu ibarat lagi ngobrol sama audiens. Tentunya, audiens bakal bosen saat membaca kontenmu kalau tone of voice-nya datar atau nggak sesuai demografis target audiens.

Setiap brand, setiap bisnis, atau bahkan setiap penulis, punya tone of voice yang berbeda. Biasanya, tone of voice ini juga dipengaruhi oleh brand archetype yang dimiliki oleh brand tersebut.

Jadi, pastikan tone of voice yang digunakan dalam konten tulisanmu sesuai dengan brand archetype dan brand personality yang dimiliki, bahkan juga sesuai dengan demografi target audiensmu.

Revisi…Perbaiki…Revisi…Selesai

Terakhir adalah sempurnakan hasil tulisanmu. Nggak ada penulis yang puas hasil tulisan pertama, pasti akan ada revisi atau penyesuaian isi konten.

Dengan membaca ulang tulisanmu sambil menempatkan diri sebagai audiens, kamu bakal nangkep nih kira-kira apa yang bisa ditingkatkan dari kontenmu. Dari situ, kamu juga bisa meningkatkan kualitas konten agar makin menarik.

Itu tadi beberapa tips menulis konten yang efektif dari Akarmula. Jadi, jangan takut untuk mulai menulis konten lagi, ya!

Questions to Consider

  • Apakah tips ini bisa kita aplikasikan dalam membuat naskah konten video?
  • Gimana sih cara menentukan apa yang audiens mau sebelum menulis konten?
Article written by Herpinando Trisnu

More Insights

All Right Reserved © 2024 Akarmula
arrow-down
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram