Ngomongin rebranding, topik ini memang selalu menarik buat dibahas. Mau rebrandingnya cukup masif atau rebranding tipis-tipis, pasti akan tetap terlihat di mata target audiens. Namun, apa sih alasan melakukan rebranding bagi suatu brand setelah bisnis mereka berjalan?
Key Takeaways
Biasanya, pasti ada alasan tertentu bagi suatu brand untuk melakukan rebranding. Ini juga berlaku untuk bisnismu jika hendak melakukan rebranding. Namun, perlu diingat untuk jangan asal langsung rebranding aja. Bukannya diinget, malah nanti makin mati brand milikmu.
Biar nggak tersesat, yuk cari tahu apa alasan yang tepat buat bisnismu untuk melakukan rebranding. Artikel ini bakal mengulas 6 alasan melakukan rebranding bagi bisnis biar nggak mati. Baca artikel ini sampai habis!
Sebelum kita bahas terlalu jauh, apa sih sebenarnya rebranding itu?
Rebranding itu adalah sebuah fase saat suatu bisnis mempertimbangkan kembali strategi brandingnya melalui nama, logo, desain, atau brand message baru, dengan tujuan untuk mengembangkan identitas baru yang dapat menonjol di antara kompetitor.
Seperti yang kita udah tahu, brand itu cara orang memandang bisnismu di manapun mereka berinteraksi, baik kesan yang bisa kamu pengaruhi maupun kesan dan persepsi yang tidak dapat dikendalikan.
Jadi, tanpa adanya audiens yang menyadari keberadaan brand milikmu, bisnismu ini bisa dibilang nggak punya brand. Di sini peran rebranding bakal menyelaraskan pesan yang ingin bisnismu sampaikan agar dapat diterima oleh audiens secara lebih luas.
Lewat identitas baru yang sudah dibuat melalui fase rebranding, bisnismu jadi bisa menarik perhatian audies baru dan tetap relevan di industri sambil ningkatin brand awareness.
Jadi, rebranding ini bisa menjadi jalan kalau kamu merasa pesan yang ingin disampaikan oleh brandmu selama ini justru tidak dapat diterima oleh audiens dengan baik.
Lalu, apa sih pentingnya rebranding buat suatu bisnis?
Menurut Forbes, suatu bisnis punya waktu tujuh detik untuk memberikan first impression. Terkadang, suatu brand gagal menarik perhatian audiens karena logonya salah, nama brand yang susah buat diingat, atau brand message yang nggak nyampe di hati audiens.
Karena industri bergerak secara cepat dan dinamis, maka perlu bagi suatu bisnis untuk melakukan perubahan biar dapat menggaet pelanggan baru, salah satunya adalah lewat rebranding.
Dengan rebranding, bisnismu jadi terasa fresh ini di mata audiens. Brandmu juga jadi relevan dan mudah dikenali apabila rebranding-nya tepat.
Namun, suatu bisnis juga jangan terlalu sering melakukan rebranding, bukannya narik pelanggan baru, yang ada mereka justru nggak kenal sama brandmu.
Analoginya kaya gini, bayangin kamu mahasiswa baru di suatu kampus. Tiap hari, kamu mengenalkan diri dengan nama baru ke teman-temanmu setiap hari. Kira-kira, mereka bakal tahu nggak nama aslimu siapa? Enggak kan. Apakah mereka bakal tertarik sama kamu? Belum tentu.
Jadi, pastiin kamu punya alasan dan waktu yang tepat untuk rebranding.
Lalu, apa aja sih alasan melakukan rebranding bagi suatu brand? Mari kita kupas satu persatu!
Alasan pertama adalah saat brandmu mulai nggak relevan. Industri itu pasti akan bergerak dan berkembang secara dinamis seiring berjalannya waktu. Pastinya, demografi target pasar juga bakal berubah dengan sendirinya.
Lama-kelamaan, suatu brand bakal nggak sepemikiran nih dengan target audiens meskipun demografi target pasarnya masih sama. Contohnya, audiens yang berumur 18-25 tahun pada tahun 2004 dengan audiens serupa di tahun 2024 pasti memiliki perbedaan kultural yang signifikan.
Oleh karena itu, rebranding yang tepat bakal menyelamatkan brandmu agar tetap relevan. Ini nanti yang bakal bikin brandmu tetap diterima oleh audiens sepanjang masa.
Semakin berkembangnya jaman, pasti bakal banyak inovasi, terobosan, atau teknologi baru yang muncul di dunia ini.
Kalau kamu bisa memanfaatkan inovasi atau teknologi baru sebagai produk utama dari bisnismu, sudah saatnya kamu mempertimbangkan untuk rebranding.
Di sini, kamu bakal rebranding dengan membangun brand strategy dan identitas yang lebih kuat sehingga calon pelanggan dapat mengasosiasikan brandmu dengan produk tersebut.
Contohnya seperti Nintendo. Dari yang awalnya memproduksi playing cards dan mainan, mereka melakukan rebranding dengan mengubah logo dan pesan yang ingin mereka sampaikan setelah Nintendo memproduksi konsol game dan video game.
Lewat rebranding tersebut, Nintendo mampu menjadi salah satu brand legendaris yang dikenal secara luas sebagai produsen video dan konsol game.
Karena pertumbuhan bisnis secara jangka panjang, bisa jadi brand positioning dari brandmu tidak merefleksikan value, positioning, dan produk yang dimiliki oleh bisnismu.
Oleh karena itu, rebranding yang tepat bakal membantu brand repositioning dari bisnismu dan mengomunikasikannya secara efektif ke pelanggan, mengenalkan arah baru dari brandmu.
Brand itu emang lebih dari sekadar logo dan desain. Namun, banyak orang yang mengenal brandmu melalui logo maupun aset visual yang ada.
Visual branding dari bisnismu ini nanti yang bakal membantu mengomunikasikan eksistensi brandmu kepada target audiens. Namun, gimana kalau visual yang dimiliki brandmu udah ketinggalan jaman? Ketinggalan jamannya nggak cuma dari segi desain, tetapi juga dari bagaimana audiens mengenali dan tertarik dengan brandmu melalui visual yang brandmu miliki.
Kalau sudah merasakan hal tersebut, mungkin sekarang saatnya kamu perlu rebranding aset visual dari brandmu.
Saat brand bertumbuh, bisnismu mungkin akan berencana untuk menggaet target konsumen baru, apalagi kalau demografi target konsumen yang ada juga ikut berubah seiring berjalannya waktu.
Oleh karena itu, rebranding yang tepat dapat membantu bisnis untuk mengembangkan brand mereka dengan mengomunikasikan brand message secara tepat. Ini bisa melalui visual yang baru, tone of voice yang lebih segar, atau gaya komunikasi yang cocok dengan target audiens.
Saat suatu bisnis melakukan merger, ini bakal berdampak terhadap brand, branding, dan brand identity yang dimiliki oleh bisnis tersebut, tentunya bakal memengaruhi persepsi audiens.
Oleh karena itu, ini bisa jadi saat yang tepat untuk rebranding dan merefleksikan value dan arah baru dari bisnismu. Lewat rebranding juga, ini ngebantu dua brand yang sebelumnya terpisah menjadi satu brand yang nantinya akan dikenal sama target audiens.
Pada fase rebranding ini, tentunya brand harus dapat mengomunikasikan value mereka ke target audiens secara efektif agar mereka paham dengan eksistensi bisnismu saat ini.
Itu tadi 6 alasan melakukan rebranding yang perlu diketahui sama bisnismu. Rebranding itu proses yang nggak mudah dan memerlukan banyak pertimbangan, termasuk kapan waktu yang tepat untuk rebranding.
Kalau kamu masih bingung gimana caranya rebranding brand milikmu, serahkan urusan rebranding ke Akarmula aja!
Lewat layanan brand strategy, Akarmula bakal memudahkan kamu untuk membangun strategi rebranding yang tepat biar brandmu nggak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh berkembang seiring berjalannya waktu.
Kalau kamu ingin tahu gimana cara Akarmula bakal meringankan bebanmu untuk rebranding bisnismu, kamu bisa ikuti sesi konsultasi gratis bareng Brand Strategist yang ahli dan berpengalaman di sesi 60 Minutes About Your Brand! Booking sesinya sekarang!