Rebranding selalu menjadi topik yang menarik bagi pemilik bisnis. Beberapa pemilik bisnis kadang melakukan rebranding terhadap bisnisnya untuk berbagai hal. Namun, proses rebranding nggak bisa dilakukan secara sembarangan. Ada tahapan rebranding yang perlu kamu ketahui sebagai pemilik bisnis.
Key Takeaways
Proses rebranding memang penting banget. Namun, jangan asal langsung rebranding aja. Kalau langkah rebranding bisnismu nggak tepat, yang ada malah brandmu jadi tenggelam dan dilupakan oleh orang-orang.
Biar nggak salah langkah, Akarmula bakal jabarkan nih apa aja sih tahapan rebranding yang perlu diketahui agar sukses rebranding. Yuk baca artikel ini sampai habis!
Umumnya, ada beberapa alasan yang bisa kamu jadikan patokan untuk melakukan rebranding.
Salah satunya adalah saat brandmu mulai nggak relevan. Saat kamu merasakan brand mulai nggak relevan, kamu perlu rebranding untuk menyelamatkan eksistensi dari brandmu.
Selain itu, kamu juga perlu melakukan rebranding kalau brand positioning atau produk dari bisnismu berubah. Ini penting biar brandmu sejalan dengan bisnismu yang sekarang. Tentunya, ini biar komunikasi antara brandmu dengan target audiens bisa berjalan dengan baik.
Alasan lain kenapa kamu harus rebranding adalah saat kamu merasa visual brand dari bisnismu juga udah basi. Visual branding ini yang nantinya mengomunikasikan eksistensi brandmu. Dengan memperbaharui visual brand, audiens juga jadi makin tertarik untuk mengenal bisnismu.
Ada beberapa tahapan rebranding yang perlu kamu ketahui dan terapkan saat rebranding. Berikut adalah penjelasannya!
Meskipun biasanya urgensi untuk rebranding itu ada karena situasi yang terjadi sekarang, tetapi kita harus mikirin rebranding secara jangka panjang.
Zaman memang bakal selalu berubah, tapi esensi dari suatu brand bakalan tetap sama. Makanya, kamu perlu eksplor nih gimana audiens bakal memandang brandmu secara jangka panjang.
Nggak cuma itu, kamu juga perlu eksplor gimana proyeksi pertumbuhan brand dan industri nantinya. Ini bakal menentukan bakal menjadi apa brandmu kedepannya.
Selanjutnya, kamu juga perlu cari alasan kenapa bisnismu harus rebranding. Tentu aja kamu nggak bakalan tiba-tiba rebranding tanpa alasan, kan?
Tadi kita udah sebutin alasan-alasan kenapa momen tersebut menjadi waktu yang tepat untuk rebranding. Kalau misalkan ternyata kamu cuma ingin sedikit pembaharuan terhadap visual atau gaya brandmu, mungkin kamu belum perlu rebranding yang masif.
Coba cek Google, gaya visual brand mereka beberapa kali berubah tapi cuma tipis-tipis. Meskipun begitu, gaya visualnya tetap mampu mengikuti perkembangan zaman.
Saat kepikiran mau rebranding, kamu perlu memahami pelanggan dan karyawan kamu dulu nih. Ini penting banget biar rebrandingmu gak kesasar dan ngesasarin orang banyak.
Caranya, kamu tanyain deh beberapa karyawan dan pelangganmu untuk dapetin feedback tentang bisnismu. Dari sini, kamu bakalan dapet insight nih apa sih yang dipikirkan tentang semua orang yang berhubungan dengan bisnismu saat melihat brandmu.
Ini bisa kamu jadikan insight juga untuk paham kira-kira apa langkah rebranding yang tepat yang perlu kamu jalani dan apa yang perlu kamu hindari.
Nggak cuma itu, kamu juga bisa mengomunikasikan kepada mereka kenapa kamu perlu untuk melakukan rebranding agar mereka dapat memahami konteksnya.
Biar proses rebrandingmu sukses, kamu perlu mendefinisikan nih apa sih value dari perusahaanmu.
Value ini merupakan pondasi dari perusahaan yang bakal memengaruhi kultur dan bagaimana cara brandmu melakukan bisnis. Ini juga yang bakal bantu proses rebranding jadi lebih lancar.
Soalnya, value ini bisa dibilang jiwa dari sebuah brand. Tanpa value, brandmu dari awal bakal berjalan tanpa arah. Maka dari itu, penting banget untuk memahami value dari perusahaanmu dan mengetahui apakah proses rebranding bisa menggeser value tersebut atau tidak.
Riset pasar ini penting banget kalau kamu ingin melakukan rebranding. Ini jadi tahapan rebranding yang paling penting biar bisa diterima sama target pasarmu.
Saat rebranding, kamu perlu memastikan kalau proses rebrandmu divalidasi dengan kondisi pasar yang ada. Coba kalo ternyata kamu rebranding tanpa memiliki data yang valid soal industri yang memperkuat alasanmu untuk rebranding, bisa jadi hasil rebrandingmu nanti bakalan ditolak sama target pasarmu.
Tadi kan udah target pasar, sekarang kamu perlu lihat juga nih semua data yang kamu miliki, mulai dari kritik dan saran konsumen, ulasan pelanggan, sampai tren penjualan.
Saat melakukan rebranding, kamu perlu memahami bagaimana kepuasan pelanggan terhadap brandmu saat ini. Di sini, nanti kamu bakal tahu apa aja yang perlu direbranding dan apa yang nggak perlu.
Selanjutnya, kamu juga perlu lihat apa aja sih kegagalan yang dialami sama bisnismu akhir-akhir ini. Kemudian gali kelemahan tersebut sehingga bisa kamu sesuaikan untuk membuat strategi rebranding yang baru.
Strategi rebranding yang baru ini bisa kamu gabungkan dengan strategi yang bikin brandmu sukses. Ditambah, evaluasi dari apa aja kesalahan yang pernah brandmu lakukan. Ini bakal jadi formula rebranding yang bagus banget kalau diterapkan dengan tepat.
Memahami niche bisnismu juga bisa bikin proses rebranding jadi lebih efektif. Coba deh bayangin kalau kamu gak punya niche atau diferensiasi, gimana caranya brandmu bisa menonjol di pasar?
Kalau kamu bisa menemukan niche dari bisnismu, mulai dari USP atau diferensiasi, ini bakal ngebantu banget buat bangun pondasi rebranding.
Ingat, brand itu kan makna yang dibentuk oleh audiens saat berinteraksi dengan bisnis. Dengan menemukan USP atau niche dari bisnismu, audiens bakal lebih mudah nih menemukan makna dari bisnismu saat mereka berinteraksi.
Saat rebranding, brand voice ini juga jadi salah satu hal yang perlu kamu bentuk. Soalnya, brand voice ini yang bakal jadi cara kamu berkomunikasi dengan audiens nantinya.
Tentunya, menentukan brand voice ini harus menyesuaikan dengan target pasarmu. Agar nantinya saat mengomunikasikan pesan yang ingin kamu sampaikan, pesan-pesan dari brandmu bisa diterima dan tetap relevan bagi mereka.
Rebranding ini bukan hal yang dilakukan semalam jadi. Oleh karena itu, jadikan rebranding sebagai sebuah proyek yang besar.
Untuk itu, kamu perlu bikin brief yang menjelaskan apa urgensi dari rebranding ini, apa yang ingin dicapai, dan apa aja langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mensukseskan proses rebranding.
Inti dari rebranding itu untuk membangun ikatan yang kuat dengan calon pelanggan maupun pelanggan yang udah ada.
Biar ini bisa terwujud, kamu perlu memahami kebutuhan brand untuk berbagai kelompok audiens dan mengujinya dengan perubahan yang ada. Ini bakal bikin kamu paham gimana hasil rebranding nantinya secara jangka panjang.
Itu tadi beberapa tahapan rebranding yang bisa kamu terapkan. Kalau kamu masih bingung gimana caranya rebranding brand milikmu, serahkan urusan rebranding ke Akarmula aja!
Lewat layanan brand strategy, Akarmula bakal memudahkan kamu untuk membangun strategi rebranding yang tepat biar brandmu nggak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh berkembang seiring berjalannya waktu.
Kalau kamu ingin tahu gimana cara Akarmula rebranding bisnismu, kamu bisa ikuti sesi konsultasi gratis bareng Brand Strategist yang ahli dan berpengalaman di sesi 60 Minutes About Your Brand! Booking sesinya sekarang!