Cara riset kompetitor terkadang dilewatkan pemilik bisnis saat membangun sebuah brand. Padahal, saat membangun sebuah bisnis, hal yang kita pikirkan pertama pastinya mencari tahu bagaimana membuat bisnis kita dikenal sama banyak orang.
Key Takeaways
Setelah dikenal banyak orang kemudian bisnis kita kudu mendatangkan pelanggan, lalu mempertahankan pelanggan tersebut agar loyal bersama kita.
Namun, kamu sadar nggak kalau bisnismu itu hanyalah satu dari ratusan hingga ribuan bisnis lainnya yang bergerak di bidang yang sama? Ini belum bicara tentang kondisi pasar yang mungkin diisi bisnis dengan niche berbeda, tetapi memiliki fungsi yang sama.
Kalau begitu, persaingan bisnis semakin ketat dong kalau brandmu harus berkompetisi di pasar. Cara agar brandmu semakin menonjol adalah dengan mengetahui brand positioning dari bisnismu.
Agar kamu bisa memahami brand positioning brandmu, tentunya kamu perlu melakukan riset kompetitor. Akarmula bakal bahas secara lengkap cara riset kompetitor yang tepat dan kenapa itu penting. Makanya, yuk baca sampai habis!
Jangan buru-buru langsung riset kompetitor dulu! Sebelumnya kita perlu tahu dulu nih apa itu riset kompetitor. Apakah riset kompetitor itu artinya kita hanya kepoin kompetitor bisnis kita? Jawabannya, lebih dari itu.
Jadi, riset kompetitor itu sebenarnya adalah sebuah proses untuk menganalisis atau melakukan riset terhadap kompetitor bisnis kita. Yang kita analisis juga banyak, mulai dari produknya, strategi pemasarannya, sampai kekuatan dan kelemahan dari kompetitor.
Nggak cuma me-riset atau menganalisis aja kompetitor kita, tetapi juga perlu lihat, bagaimana relevansi kompetitor kita di tengah pasar. Kalau cara riset kompetitor kita tepat, hasil risetnya bisa bikin kita paham apa strategi dan keputusan yang tepat bagi bisnis kita.
Dengan riset kompetitor, kamu nggak cuma bertujuan untuk meniru strategi dari rival bisnismu saja. Kamu juga bisa memahami apa saja strategi yang tepat untuk mengembangkan brandmu ke level selanjutnya. Bisa saja, nanti kamu dapat insight baru lewat riset kompetitor.
Riset kompetitor juga bisa bantu kamu untuk tidak hanya bertahan di industri yang digeluti oleh brandmu, tetapi juga memastikan kalau kualitas produk atau jasa yang dikeluarkan oleh brandmu konsisten berada di atas standar industri yang ada.
Anggap saja seperti ini, kamu buka usaha ayam goreng krispi, apakah kamu akan langsung jualan saja? Bisa, tetapi hasilnya mungkin kurang maksimal. Kamu perlu lihat dulu nih kompetitormu, baik sesama penjual ayam goreng krispi hingga KFC.
Dari situ, kamu bakal memahami apa aja sih kelebihan dan kekurangan dari kompetitor, dan mana kesempatan untuk bisnismu menonjol.
Lalu, kenapa sih kita perlu cari tahu cara riset kompetitor yang benar? Tentunya, melakukan analisis kompetitor dengan cara riset kompetitor yang tepat bisa bikin kamu memahami kompetitor dengan lebih akurat.
Selain itu, ada beberapa alasan kenapa riset kompetitor itu penting untuk kamu lakukan, antara lain:
Riset kompetitor biasanya bakal membantu suatu bisnis untuk memahami situasi pasar.
Situasi pasar ini bisa beragam, mulai dari apa saja sih tren yang terjadi di pasar, apa saja preferensi dari target pasarmu, dan beberapa hal lain yang biasanya memengaruhi kondisi pasar.
Biasanya, kamu bakal mendapat insight nih tentang kondisi pasar saat kamu melakukan riset terhadap kompetitor bisnismu. Tentunya, ini bakal bantu brandmu untuk naik level saat udah tahu medan perang yang dihadapi.
Selanjutnya, mengetahui cara riset kompetitor yang benar bakal membantu kamu memperkuat brand positioning dari brandmu. Loh kok bisa?
Jadi gini, salah satu alasan kenapa kamu perlu melakukan riset kompetitor adalah untuk mengetahui produk kompetitor, kelebihan, dan kekurangan dari pesaingmu itu. Dari alasan tersebut, bisa dilihat kalau kita perlu melihat keunikan dari kompetitor di dalam industri.
Nggak cuma itu, kamu juga jadi mengerti, mana sih sektor pasar yang belum tersentuh oleh brand lain. Dari situ, kamu bisa memperkuat brand positioning dari bisnismu di tengah ketatnya persaingan di pasar.
Hal ini karena dengan memiliki brand positioning yang kuat, brandmu bisa lebih menonjol di pasar. Dengan begitu, calon konsumen punya alasan yang kuat untuk membeli produk atau jasa dari brandmu.
Lewat cara riset kompetitor yang tepat, kamu bisa mencari tahu apa sih kesempatan yang terbuka untuk brandmu. Hal ini karena riset kompetitor bisa mengidentifikasi celah yang ada di pasaran yang bisa kamu isi.
Dengan mengisi celah di industri, brandmu bisa mendapatkan competitive advantage karena kamu tahu apa yang diinginkan oleh pasar, tetapi belum ada kompetitor yang memenuhi tuntutan tersebut.
Nggak cuma itu, ini juga bisa bantu brandmu menjangkau target pasar baru potensial yang bisa jadi loyal terhadap bisnismu. Menggiurkan banget kan?
Situasinya bayangkan seperti ini, kamu punya brand pakaian, pasti banyak pesaingnya kan? Tapi setelah riset kompetitor, kamu jadi tahu kalau bisnis brand pakaian. Kamu lihat nih kompetitor belum ada yang pakai jenis kain anti lecek, tetapi dengan harga yang lebih terjangkau.
Akhirnya kamu menggunakan jenis kain anti lecek yang nggak meninggalkan bekas walau aktif beraktivitas. Calon konsumen pasti ngeh tuh dengan fitur di brandmu dan bakal beli pakaian dari bisnismu.
Melakukan riset kompetitor yang komprehensif bisa bantu kamu memahami kenapa konsumen memilih brandmu dan kenapa konsumen membeli produk dari kompetitormu.
Lewat riset kompetitor yang tepat, kamu bisa memahami banyak hal lewat perspektif bisnis. Salah satunya, kamu bisa ngerti nih mana strategi marketing yang cocok buat brandmu dan kenapa strategi marketingmu selama ini belum optimal.
Dengan melihat kompetitor, kamu bisa jadikan mereka sebagai benchmark nih untuk brandmu. Gunanya agar brandmu bisa menyamai hingga melampaui brand kompetitor. Tentunya kamu bisa menyusun strategi bisnis yang tepat untuk brandmu. Strategi yang tepat bisa bikin brandmu makin berkembang.
Biasanya, kalau kita ngobrolin riset itu bakal nyambung ke penelitian kualitatif dan kuantitatif, apalagi kalau yang pernah mengalami masa-masa skripsian penuh perjuangan. Begitu juga dengan riset kompetitor.
Jadi, riset kompetitor itu riset kualitatif atau riset kuantitatif sih? Jawabannya bisa dua-duanya. Riset kompetitor bisa menggunakan kualitatif maupun kuantitatif tergantung tujuan riset dan data yang dikumpulkan.
Riset kompetitor yang dilakukan secara kualitatif mengumpulkan data yang bersifat non-numerik dan biasanya digunakan untuk memahami perilaku konsumen, tingkah laku, hingga opini di kalangan konsumen.
Biasanya, riset kompetitor yang dilakukan secara kualitatif dijalankan dengan wawancara konsumen, melihat interaksi konsumen dengan brand di media sosial, sampai memantau review konsumen terhadap produk maupun brandmu.
Kalau riset kompetitor secara kuantitatif beda lagi dan erat hubungannya dengan angka. Biasanya, riset kompetitor kualitatif ini dipakai buat mengukur tren pasar dan perilaku konsumen.
Ada beberapa cara nih buat ngumpulin data kuantitatif untuk riset kompetitor, mulai dari survei, kuesioner, evaluasi data penjualan, sampai memanfaatkan angka yang muncul di analytic tools media sosial maupun traffic website.
Lalu, kamu harus menggunakan penelitian yang mana untuk cara riset kompetitor yang tepat? Tergantung tujuan riset kompetitormu untuk apa terlebih dahulu.
Baik penelitian kualitatif maupun kuantitatif memiliki kelebihannya masing-masing. Bahkan, Kamu bisa mengombinasikan riset kualitatif dan kuantitatif untuk mendapatkan insight yang lebih luas tentang kompetisi di pasar.
Kita sebelumnya udah ngobrolin nih kenapa riset kompetitor itu penting dan apa jenis riset yang tepat untuk kamu. Sekarang kita mulai masuk ke cara riset kompetitor yang tepat untuk bisnismu.
Tentunya, ada beberapa cara riset kompetitor yang kamu jalankan untuk mengetahui bagaimana kondisi pasar dan apa langkah yang tepat untuk bisnismu.
Berikut adalah cara riset kompetitor ala Akarmula:
Langkah pertama yang penting untuk kamu lakukan untuk mengawali riset kompetitor adalah identifikasi dan ketahui kompetitormu itu siapa saja. Ini penting biar nanti data yang dibandingkan bisa akurat.
Coba bayangin, kamu punya bisnis ayam goreng, mau melakukan riset kompetitor nih, tetapi brand yang kamu anggap kompetitor itu brand es krim dan toko roti. Kira-kira bakalan cocok dan masuk nggak?
Datanya sih mungkin bisa dikumpulin, tetapi nggak bakal cocok dengan kebutuhan bisnismu karena banyak perbedaan, mulai dari produk sampai target pasarnya. Terus, gimana caranya identifikasi kompetitor yang benar?
Pada dasarnya, kompetitor itu dibagi dua, kompetitor langsung dan tidak langsung. Kompetitor langsung itu biasanya punya jenis produk yang serupa dengan bisnismu bahkan bisa menggeser brandmu karena memiliki kesamaan target pasar.
Sementara, kompetitor tidak langsung menawarkan produk yang berbeda, tetapi memiliki demografi konsumen atau menyelesaikan masalah yang sama.
Contohnya jika kamu memiliki bisnis ayam goreng, kompetitor langsung-mu adalah sesama brand ayam goreng dengan menu yang mirip-mirip. Sedangkan, kompetitor tidak langsung-mu bisa jadi Rumah Makan Padang Sederhana karena sama-sama mengatasi kelaparan konsumen.
Baik kompetitor langsung maupun kompetitor tidak langsung tetap kamu perhatikan, apalagi, kompetitor tidak langsung bisa saja mengancam eksistensi bisnismu.
Langkah selanjutnya buat riset kompetitor adalah kepo dengan produk dari kompetitor. Apa saja sih yang perlu dikepoin? Ada beberapa, mulai dari keunggulan produk sampai harga yang ditawarkan kompetitor untuk produk tersebut.
Memahami produk kompetitor penting nih dalam riset kompetitor, gunanya agar kamu paham kenapa sih konsumen mau membeli produk kompetitor, apa saja sih keunggulannya? Apakah cuma karena murah?
Karena, tentunya ada banyak alasan kenapa orang-orang membeli produk kompetitor, mulai dari keunggulan hingga dari segi harga.
Lewat keunggulan produk dan strategi harga kompetitor, kamu jadi punya dua insight nih. Pertama, kamu tahu celah pasar apa yang kompetitor belum penuhi tetapi bisa kamu isi. Selanjutnya, kamu juga paham apa sih Unique Selling Points dari produkmu dibandingkan kompetitor yang bikin konsumen loyal sama brandmu.
Selain itu dengan mengamati strategi harga kompetitor, kamu bisa paham bagaimana komparasi harga produk di brandmu dengan harga milik kompetitor. Selain itu, kamu juga bisa ngerti nih kompetitor pakai strategi diskon, penawaran, atau promosi tanggal kembar agar produknya laku.
Setelah itu, kamu perlu melihat nih bagaimana strategi marketing mereka. Kamu perlu menganalisis nih bagaimana mereka mempromosikan produknya, media apa saja yang mereka gunakan untuk mempromosikan produknya.
Nggak hanya itu, kamu juga perlu menganalisis di mana saja mereka melakukan promosi dan memasarkan produknya. Apakah produk mereka dapat dijangkau dengan mudah oleh konsumen, dan sebagainya.
Selanjutnya, kamu juga perlu melihat bagaimana penerapan strategi digital marketing kompetitor. Ini bisa dimulai dengan melihat online presence kompetitor, dengan cari tahu apakah kompetitor memiliki akun media sosial atau website.
Setelah itu, pantau juga nih bagaimana kompetitor bikin konten di internet, strategi SEO mereka, hingga isi website mereka. Dari situ, kamu jadi tahu nih mana konten kompetitor yang berhasil dan apakah strategi lain bakal cocok dengan brandmu.
Selanjutnya, kamu perlu melakukan analisis SWOT terhadap kompetitor. Okay, emang terdengar sedikit aneh, karena biasanya analisis SWOT itu dilakukan terhadap bisnis kita sendiri. Namun, di sini kita malah melakukan analisis SWOT terhadap kompetitor.
Ternyata, analisis SWOT terhadap kompetitor juga punya manfaat tersendiri loh. Lewat analisis SWOT, Kamu jadi paham tentang kekuatan dan kelemahan dari kompetitor. Tentunya, kamu perlu melihat apa saja poin poin Strength-Weakness-Opportunity-Threat dari kompetitor.
Setelah menganalisis, kamu jadi paham nih apa kelemahan kompetitor yang bisa kamu eksploitasi dengan kelebihan bisnismu, begitupun sebaliknya. Tentunya, bakal bermanfaat saat merumuskan strategi yang tepat untuk bisnismu.
Langkah selanjutnya yang termasuk sebagai langkah penting dalam melakukan riset kompetitor adalah memetakan brandmu lewat perceptual mapping. Jadi, apa sih perceptual mapping itu?
Perceptual mapping itu pada dasarnya salah satu output dari proses riset kompetitor. Sedangkan, perceptual map itu merupakan sebuah grafis yang terdiri garis vertikal dan horizontal yang merepresentasikan posisi brand dalam persepsi pelanggan
Perceptual mapping ini bakal bantu kamu menemukan positioning yang tepat untuk bisnismu di pasaran. Kamu juga jadi paham siapa kompetitormu sebenarnya di dalam target pasar yang sama.
Sekarang gini, Toyota sama Ferrari sama-sama brand mobil, tetapi apakah mereka kompetitor langsung? Nggak juga. Toyota memiliki posisi brand mobil dengan kualitas yang oke dan harga terjangkau. Sedangkan, Ferrari memiliki posisi sebagai brand dengan kualitas terbaik dan harga yang tinggi.
Lewat perceptual mapping, Kamu juga jadi mengerti nih apa strategi marketing yang bisa dikembangkan dengan target pasar yang sesuai bisnismu.
Contoh perceptual map bisa kamu lihat di sini.
Sudah riset kompetitor tetapi masih bingung gimana caranya mengembangkan brand yang melekat di hati konsumen? Diskusikan aja bareng tim Akarmula lewat sesi 60 Minutes About Your Brand!
Di sini, kamu bisa konsultasi gratis dengan brand strategist Akarmula buat ngobrolin brandmu lebih dalam biar kamu nggak salah langkah.
Mau cari tahu apa langkah yang tepat untuk brandmu? Booking sesi 60 Minutes About Your Brand Sekarang! Pilih waktu sesi konsultasimu di sini!