Tentu jadi impian semua pemilik brand kalau produk dari bisnismu dibeli atau digunakan sama banyak orang. Namun, menyasar semua orang itu bukan perkara mudah dan belum tentu efektif. Maka dari itu kamu perlu menentukan segmentasi pasar dari bisnismu.
Key Takeaways
Menentukan segmentasi pasar dari bisnis bukan serta-merta langsung nentuin aja mau masarin produk ke mana. Ada berbagai langkah dan strategi yang perlu kamu ketahui agar segmentasi pasar yang kamu sasar bisa tepat.
Biar kamu nggak kesasar, Akarmula bakal ngasih tahu kamu strategi menentukan segmentasi pasar yang bisa kamu terapkan agar bisnismu bisa makin berkembang. Nggak pakai lama-lama lagi, let’s get started!
Seth Godin pernah bilang kalau “everyone is not your customer”. Karena dengan menyasar semua orang, alih-alih bisa dapetin pelanggan lebih banyak, dapetnya malah rugi karena nggak tepat sasaran.
Segmentasi itu proses dari mengubah pasar yang luas dan membaginya ke dalam berbagai grup, berdasarkan kriteria spesifik. Sedangkan, segmentasi pasar ini sekelompok individual dalam target pasar yang luas yang memiliki kesamaan karakteristik tertentu.
Memahami dan menentukan segmentasi pasar ini bisa ngebantu bisnis untuk memahami apa sih produk dan tawaran yang tepat untuk pelanggan yang tepat. Bahkan memasarkannya dengan cara yang tepat.
Contohnya gini, usaha kamu adalah produsen sepatu olahraga, ada dua segmentasi pasar nih, yang satu atlit amatir yang cari sepatu dengan teknologi mutakhir, satunya lagi mahasiswa yang suka jogging.
Meskipun kedua segmen tersebut punya kecenderungan membeli sepatu olahraga dari produkmu, tetapi mereka punya alasan yang berbeda, mulai dari alasan kenapa membeli sepatu dari brandmu hingga apa benefit yang ingin mereka rasakan.
Ada beberapa jenis-jenis segmentasi pasar yang umum ditemui. Namun, ada empat jenis segmentasi pasar dasar yang perlu kamu ketahui, berikut adalah penjelasannya
Segmentasi geografis adalah segmentasi pasar yang berfokus pada di mana audience-mu berada dan tinggal. Biasanya, segmentasi geografis ini digunakan untuk memahami apakah pelanggan di wilayah tertentu memerlukan produk tertentu.
Contohnya, produsen jaket bakal mengutamakan untuk memasarkan produk jaket musim dingin di wilayah Eropa atau dekat dengan pegunungan.
Selanjutnya adalah segmentasi demografis. Segmentasi ini merupakan jenis segmentasi paling klasik, karena membagi audience ke dalam berbagai kriteria demografis, seperti usia, gender, kondisi ekonomi, latar belakang pendidikan, hingga pekerjaan.
Jenis segmentasi ini menerapkan strategi, yang mana menetapkan asumsi kalau audience dengan demografi yang sama memiliki kebutuhan yang sama. Contohnya, segmentasi pasar dari video game kemungkinan besar adalah remaja pria dengan pendapatan yang tidak tetap.
Kemudian, segmentasi psikografis ini lebih berfokus kepada aspek-aspek yang ada dalam diri audience, misalkan saja seperti hobi, gaya hidup, pandangan politik, minat, hingga influencer yang menjadi panutannya.
Contohnya, perusahaan sepatu lari bakal menyasar ke segmen pasar berdasarkan gaya hidup, hobi, dan minat mereka, yaitu berolahraga.
Kalau segmentasi yang satu ini lumaya cukup kompleks. Segmentasi pasar ini bakal menggunakan data untuk memahami dan menerapkan strategi yang tepat. Datanya beragam, mulai dari data pasar, perilaku pelanggan, hingga pola keputusan pembelian konsumen.
Biasanya, pendekatan ini dilakukan berdasarkan bagaimana sikap dan perilaku pelanggan saat menemui atau membeli produk yang ada di industrimu. Biasanya, sikap dan perilaku individual bisa menjadi perilaku dalam keputusan pembelian kedepannya.
Ada beberapa cara dan strategi untuk memilih serta menentukan segmentasi pasar yang cocok untuk bisnismu. Berikut kita spill strateginya:
Kamu bisa mulai dengan mencari tahu siapa yang paling membutuhkan produkmu. Memang, bakal ada banyak calon pelanggan potensial yang bakal membutuhkan produkmu untuk alasan dan kebutuhan tertentu.
Tentunya, dari beragam pelanggan potensial tersebut, terdapat berbagai segmen pasar yang berbeda yang menekankan apa saja kesamaan dari yang calon pelangganmu alami. Cari segmentasi yang memang melihat jika produk atau layananmu berguna dan bagi mereka ke dalam berbagai kategori kelompok.
Kedua, Kumpulkan informasi terkait tentang calon pelangganmu lewat riset pasar mengenai bisnismu. Kamu bisa nih kumpulin data dengan survei, diskusi, sampai interview, buat membangun database terkait tentang pelangganmu.
Dari sini, kamu bisa mengidentifikasi tren dan perilaku pelanggan. Nggak hanya itu, kamu juga jadi paham nih apa aja preferensi konsumen dan bagaimana itu bisa nyambung dengan segmentasi pasarmu. Dari situ, kamu jadi punya data untuk menentukan segmentasi pasar utama dari bisnismu.
Saat menentukan segmen pasar, kamu juga bisa melakukannya sambil mencari peluang pasar baru. Kamu jadi paham nih ada nggak sih niche baru yang bisa kamu temukan untuk memaksimalkan keuntungan bisnis.
Karena kamu sudah membagi pelanggan ke dalam berbagai kelompok segmen, kamu jadi bisa mengombinasikan data yang sudah kamu dapat dengan data tren industri, untuk menemukan peluang bisnis baru yang potensial untuk bisnismu.
Kemudian, kamu bisa melakukan riset perilaku pelanggan untuk memahami bagaimana keputusan pembelian mereka selama ini. Dengan mengumpulkan data perilaku pelanggan, kamu jadi tahu pelanggan seperti apa yang bisa kamu pengaruhi untuk membeli produkmu.
Selanjutnya, kamu bisa bangun buyer persona untuk setiap segmen pasar yang kamu temukan. Buyer persona ini bakal mendeskripsikan hal yang mewakili setiap pelangganmu.
Umumnya, membangun buyer persona bakal membantu kamu untuk memahami hasil riset pasarmu, terkait tentang demografi, perilaku, minat, dan latar belakang lainnya. Kamu jadi tahu nih gimana caranya PDKT sama tipe pelanggan seperti buyer persona yang sudah kamu bikin.
Coba pahami bagaimana kompetitor mengkategorisasikan segmen pasar mereka dan memengaruhi pelanggan mereka untuk membeli produknya. Memiliki segmentasi pasar yang unik bisa membantu bisnismu menonjol dibandingkan kompetitor.
Cari tahu perbandingan antara bisnismu dengan kompetitor, dan temukan apa saja yang bikin bisnismu jadi lebih menarik dibandingkan kompetitor. Nggak cuma itu, kamu juga jadi bisa menemukan positioning yang tepat untuk menyasar ke pelanggan yang sesuai.
Kamu juga perlu mencari tahu dari sekian banyak segmen pasar yang sudah kita kategorisasikan tadi, potensi keuntungannya seperti apa. Coba kategorisasikan kelompok pelanggan tadi untuk menentukan mana yang paling menguntungkan.
Ini bisa dilihat dari seberapa besar pembelian yang dilakukan kelompok pelanggan tertentu, berapa harga yang mereka mau bayar, hingga keputusan pembelian mereka.
Setelah menentukan seluruh elemen yang bakal menentukan segmentasi pasar, selanjutnya buat kriteria yang menjelaskan setiap segmen. Coba deh tulis kriteria atau deskripsi yang menjelaskan segmentasi pasar ini diisi siapa saja.
Ini bakal memudahkan kamu saat bikin strategi marketing baru, karena kamu sudah memahami kriteria setiap segmen seperti apa dan apa pendekatan yang cocok bagi mereka.
Terakhir, coba deh lakukan penawaran ke setiap segmen. Ini karena perilaku pelanggan bersifat dinamis tiap waktunya. Kamu bisa mengetahui efektivitas strategi segmentasi pasarmu dengan melakukan penawaran dan mengumpulkan data sepanjang waktu.
Dengan mengumpulkan data setelah melakukan penawaran, kamu jadi tahu gimana caranya untuk terhubung dengan setiap segmen. Nggak hanya itu, kamu juga jadi tahu bagaimana perilaku dan minat mereka untuk memastikan strategi segmentasi dari bisnismu tetap relevan.
Itu tadi beberapa strategi menentukan segmentasi pasar yang bisa kamu terapkan untuk bisnis. Memang, menentukan segmentasi pasar itu nggak mudah. Maka dari itu, kami siap membantu kamu untuk memudahkan hal itu.
Lewat layanan konsultasi gratis 60 Minutes About Your Brand, kita bakal ngobrol bareng buat menggali potensi dari bisnismu sambil menentukan strategi segmentasi pasar yang tepat. Mau tahu gimana cara Akarmula bantu bisnismu? Yuk konsultasi sekarang!