Sebagai pemilik bisnis, ada banyak nih yang perlu kamu pikirin saat ngebangun bisnismu. Termasuk proses marketing. Proses marketing sendiri juga nggak bisa kamu jalankan secara asal-asalan loh, kamu perlu contoh marketing plan biar strategi dan campaign marketingmu punya arah yang jelas.
Tapi, emangnya marketing plan itu kaya gimana sih? Apa bedanya sama marketing strategy? Agar mudah bayanginnya, kita bakal kasih tahu contoh marketing plan biar marketing bisnismu makin efektif dan perbedaannya dengan marketing strategy. Jadi, get your coffee (or tea) dan baca artikel ini sampai habis!
Key Takeaways
Sebelum kita bahas lebih jauh, apa sih sebenarnya marketing plan itu? Singkatnya, marketing plan itu rangkaian perencanaan strategis pemasaran yang digunakan sama bisnis untuk mengatur, mengeksekusi, dan memantau strategi marketing tersebut agar mencapai target dalam waktu tertentu.
Biasanya, marketing plan ini terdiri dari berbagai strategi marketing untuk berbagai kebutuhan perusahaan. Meskipun berbeda-beda, mereka biasanya punya satu tujuan yang sama.
Biasanya, marketing plan ini dibikin biar nantinya setiap strategi marketing yang dimiliki perusahaan bisa berjalan sesuai yang diharapkan. Bisa dibilang, marketing plan ini jadi payung yang menghubungkan berbagai marketing strategy yang ada.
Marketing plan juga bakal memudahkan kamu dalam mastiin misi dari setiap campaign, gimana budgetnya, dan taktik yang bakal digunakan. Kamu jadi nggak bakal ribet saat ngerumusin strategi marketing.
Terus kalau gitu, apa bedanya marketing strategy sama marketing plan?
Begini, marketing strategy itu langkah bagaimana bisnis mencapai suatu tujuan tertentu, termasuk menentukan apa saja konten, channel, dan campaign yang mereka gunakan.
Contohnya seperti ini, marketing strategy itu kaya langkah marketing yang kamu terapkan khusus di platform Instagram aja.
Sedangkan, marketing plan itu kumpulan dari beberapa marketing strategy. Biasanya, marketing plan itu kerangka dari setiap marketing strategy yang dibuat dan saling menghubungkannya untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Contohnya gini, kamu mau launching produk baru nih. Nantinya, tim marketing bakal bikin marketing plan yang tujuannya buat memperkenalkan produk tersebut. Di dalam marketing plan tersebut, nanti bakal ada seri video unboxing dan review, ada KOL marketing di Twitter, sampai boost ads di marketplace. Jadi, marketing plan itu yang nanti jadi landasan ketiga strategi marketing tersebut.
Terus, kenapa sih marketing plan itu penting? Kita coba ulas satu persatu!
Salah satu hal yang bikin marketing plan itu jadi penting, itu karena ini yang bikin strategi marketingmu jadi lebih jelas.
Tadi kita udah sebutin di awal kalau marketing plan ini jadi landasan bagi setiap strategi marketing yang lagi dijalankan. Karena, marketing plan ini bakal bantu kamu mengidentifikasi tujuan yang ingin dicapai, mulai dari naikin penjualan atau ngenalin produk baru.
Marketing plan ini nanti yang bakalan jadi outline bagi bisnis buat mencapai tujuan marketingnya dan memperjelas apa yang harus dikejar sama tim di perusahaan.
Kedua, marketing plan juga bisa bantu bisnis buat mengidentifikasi target audience mereka. Dengan ini, kamu jadi tahu nih siapa sih target audience dan gimana cara mengomunikasikan pesan agar lebih tepat sasaran.
Tentunya, ini bakal bikin setiap strategi marketingmu jadi makin efektif buat menjangkau target audience yang kamu ingin sasar. Ini juga bisa bantu kamu agar produk atau layanan yang ingin kamu pasarkan sesuai dengan keinginan mereka.
Marketing plan yang dieksekusi dengan tepat bakal membantu bisnismu buat mengalokasikan budget marketing dengan lebih efektif.
Lewat marketing plan, bisnismu jadi tahu nih seberapa besar budget dan sumberdaya yang dibutuhkan. Hal ini karena marketing plan juga udah ngejelasin apa tujuan utamanya di awal dan mana channel yang efektif.
Masih berhubungan dengan budget, marketing plan juga bantu ningkatin Return of Investment saat dieksekusi secara efektif. Karena alokasi budgetnya jadi lebih teratur, kamu jadi bisa mengoptimalkan marketing, dapetin hasil yang optimal, dan meningkatkan ROI.
Terus, gimana caranya ya bikin marketing plan yang tepat? Sekarang kita spill nih caranya. Yuk disimak!
Pertama, tentuin visi dan misi dari marketing plan. Visi misi ini tentunya harus sejalan dengan visi, misi, dan value dari perusahaan.
Jadi, nanti visi misinya bakal cukup menjelaskan. Contohnya kaya gini, visinya membantu meningkatkan performa digital marketing bagi brand. Sedangkan misinya, meningkatkan partnership dengan berbagai brand untuk meningkatkan performa digital marketing mereka.
Nangkep kan kira-kira bayangannya kaya gimana?
Langkah selanjutnya, kamu perlu tentukan nih KPI dari marketingmu gimana. Ini penting buat memastikan kalau strategi marketing yang diterapkan udah mencapai target yang diinginkan.
KPI di sini bakal mengukur berbagai elemen dalam campaign marketing, yang mana bakal bantu kamu ngebentuk tujuan jangka pendek yang sejalan dengan misi tadi.
Untuk contohnya, kita bisa pakai contoh di atas. Dengan melihat visi dan misi, berarti salah satu KPI adalah organic traffic dan engagement dari pemilik brand atau bisnis.
Setelah bikin KPI, sekarang kamu tentukan siapa sih orang yang bakal kamu “pelet” lewat strategi marketingmu. Dengan melihat layanan dan visi misi tersebut, maka kita juga perlu bikin buyer persona dari siapa kira-kira yang akan engage dengan bisnismu nanti.
Mengidentifikasi target market dan membuat buyer persona ini penting dalam proses marketing plan. Hal ini karena kamu jadi tahu mana demografi yang tepat dan campaign apa yang sesuai dengan demografi.
Selanjutnya, rumusin strategi campaign dan konten yang akan kamu eksekusi. Di sini, kamu bakal menentukan apa aja channel yang digunakan, konten seperti apa yang diharapkan, bahkan apa purposes dari konten tersebut.
Kalau kita pakai contoh yang di atas tadi, kita contohkan seperti ini: channel yang digunakan, antara lain Instagram dan Twitter. Kontennya, kita bakal fokus ke apa aja sih manfaat yang bakal didapatkan brand digital marketing-nya bisa optimal. Jadi, purposenya adalah buat naikin interests dan desire dari target market
Terakhir, tentuin budget. Setiap kegiatan marketing ini membutuhkan budget dan di sini kamu perlu menentukan berapa kira-kira budget yang ditentukan dan dialokasikan untuk apa aja.
Dengan menentukan dan mengalokasikan budget. Kamu nggak bakalan boncos saat melakukan aktivitas marketing bagi bisnismu.
Setelah tadi kita bahas gimana caranya bikin marketing plan, saatnya kita kasih contohnya. Contohnya, pakai case study yang kita pakai di atas. Contohnya seperti ini:
Singkatnya, ada Digital Marketing Agency yang ingin naikin revenue dengan menyasar pemilik bisnis, melalui jasa optimalisasi digital marketing. Kira-kira, marketing plan yang dibuat bakal seperti ini:
Itu tadi salah satu contoh marketing plan sederhana yang bisa kamu tiru. Kamu bisa memodifikasi atau menyesuaikannya sesuai kebutuhan kamu, misalnya mau kamu jabarkan secara detail buyer persona, alokasi anggarannya seperti apa, strategi konten dan media seperti apa, pastinya ini semua tetap sesuai esensi dari marketing plan itu sendiri.
Kalau kamu sendiri masih bingung buat menyusun marketing plan bagi bisnismu dan apa saja eksekusi strategi marketing yang tepat buat brandmu, jangan khawatir. Sekarang, kamu bisa konsultasi gratis di sesi 60 Minutes About Your Brand!
Di sini, kamu bisa konsultasi GRATIS bareng Brand Strategis Akarmula buat cari tahu apa aja marketing plan dan strategi yang cocok buat bisnismu. Oh iya, sesi 60 Minutes About Your Brand ini juga terbatas, jadi, booking sesinya di sini sekarang!