fbpx

Langkah Membuat Storyboard yang Perlu Kamu Ketahui

October 29, 2024

Sebelumnya kita sudah bahas tentang apa itu storyboard dan kenapa kamu perlu pakai storyboard untuk kontenmu. Sekarang, kita bakal lebih jauh membahas langkah membuat storyboard yang tepat.

Key Takeaways

  • Tanpa adanya storyboard, bisa jadi kita bakal merasa kebingungan saat mengerjakan suatu project konten.
  • Ada berbagai elemen yang wajib ada di dalam storyboard, seperti judul, sketsa, nomor panel, arahan untuk kamera, dan lain sebagainya.
  • Ada beberapa langkah pembuatan storyboard yang perlu kamu pahami agar storyboard-nya efektif.

Seperti yang sudah kita singgung, storyboard ini perannya penting banget dalam proses pembuatan konten. Tanpa adanya storyboard, bisa jadi kita bakal merasa kebingungan saat mengerjakan suatu project konten.

Namun, bikin storyboard sendiri nggak bisa asal-asalan. Ada berbagai langkah yang perlu kamu ketahui saat membuat storyboard. Di artikel ini, Akarmula bakal menjabarkan nih apa aja langkah-langkah membuat storyboard yang tepat. Jadi, baca sampai habis!

7 Langkah Membuat Storyboard yang Tepat

Membuat storyboard itu merupakan langkah yang penting dalam menerjemahkan ide ke dalam bentuk nyata. Storyboard yang baik bakal membantu kamu untuk mengomunikasikan apa saja idemu ke semua pihak yang terlibat secara akurat.

Kali ini, kita akan bahas langkah membuat storyboard yang tepat.

Tentukan Project dan Tujuannya

Langkah pertama dalam membuat storyboard adalah untuk menentukan suatu project dan tujuannya. Penting banget untuk mendefinisikan project terlebih dahulu sebelum bahas yang lebih spesifik.

Di sini kamu perlu menentukan nih, konten jenis apa yang ingin kamu buat, apa cerita yang ingin kamu ceritakan, apa pesan utamanya, dan apa tujuan yang ingin dicapai melalui project tersebut.

Kembangkan Naskah dan Narasi

Kemudian, kamu juga perlu mengembangkan naskah atau narasi jika project yang akan kamu garap ini membutuhkan dialog. Tulis naskah yang menggambarkan dialog dan apa yang terjadi dalam project. Kemudian, bagi naskah ke berbagai adegan yang ingin kamu ambil gambarnya.

Pilih Struktur Storyboard

Selanjutnya, kamu perlu memilih struktur dan format storyboard. Kamu bisa menggunakan storyboard tradisional atau digital, vertical atau horizontal, atau bahkan menggunakan storyboard animatic.

Tentunya, pemilihan struktur dan format storyboard ini bakal disesuaikan juga dengan kebutuhan yang diperlukan dalam project yang kamu kerjakan ini.

Buat Sketsa Untuk Tiap Frame

Dengan adanya naskah dan struktur storyboard, saatnya kamu membuat sketsa untuk tiap frame. Kamu bisa menggunakan naskah tersebut sebagai referensi dalam membuat sketsa storyboard.

Kamu bisa visualisasikan visi dan idemu berdasarkan naskah yang ada, kemudian buat sketsanya. Namun, kamu perlu memperhatikan komposisi gambar, framing, dan sudut pengambilan gambar untuk memberikan adegan yang kuat.

Tambahkan Detail

Dalam setiap frame, kamu juga perlu menambahkan catatan ataupun detail yang mendeskripsikan apa yang terjadi dalam adegan tersebut, dialog dalam adegan, gerakan kamera, bahkan transisi gambar.

Kamu juga perlu mencantumkan berbagai detail penting lainnya yang tadi kita sudah bahas sebelumnya di atas. Ini penting untuk memberikan gambaran akurat dari apa yang kamu inginkan dalam adegan tersebut.

Review

Kalau sudah selesai bikin storyboard, selanjutnya, coba review dan minta feedback dari tim produksi ataupun stakeholders dalam project tersebut. Ini penting untuk mengetahui apakah storyboad yang dibuat sudah sesuai dengan tujuan dari project tersebut.

Coba cari feedback sebanyak-banyaknya dan jangan takut jika mendapatkan revisi. Fokus ke bagaimana storyboard tersebut dapat mengakomodasi pesan maupun storytelling yang ingin dibawakan.

Revisi dan Bagikan

Setelah mendapatkan feedback, saatnya kamu merevisi storyboard sesuai feedback yang didapatkan. 

Kemudian, kamu perlu menyempurnakan draft storyboard tadi menjadi storyboard final yang sesuai. Selanjutnya kamu bisa bagikan storyboard tersebut ke seluruh tim produksi agar semuanya tahu.

Elemen yang Wajib Ada dalam Storyboard

Sebelum kita membuat storyboard, kamu perlu tahu elemen-elemen yang wajib ada di dalam storyboard. Elemen-elemen ini penting untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dalam proses pengambilan gambar. Lalu, apa saja elemennya? Mari kita bahas!

Judul

Pertama, tentunya suatu storyboard itu membutuhkan judul. Judul di sini merupakan judul project yang sedang kamu kerjakan. Nggak cuma itu, storyboard juga harus memuat tanggal storyboard itu dibuat dan berbagai informasi relevan lainnya terkait project.

Nomor Panel

Selanjutnya adalah nomor panel. Di tiap halaman storyboard perlu dicantumkan nomor dan di tiap panel perlu diurutkan dengan benar. Ini penting buat memastikan kalau alur cerita maupun alur pengambilan gambar yang akan diambil sudah sesuai.

Arahan untuk Kamera

Kemudian, storyboard juga perlu memiliki arahan untuk kamera. Catatan arahan ini bakalan membantu camera person dalam melakukan pengambilan gambar. Biasanya, arahan untuk kamera ini bakal meliputi movement camera, framing, dan sudut pengambilan gambar. Jadi, dengan adanya storyboard bakal memudahkan camera person dalam melakukan tugasnya.

Dialog dan Sound Effect yang Digunakan

Storyboard juga perlu memasukkan informasi-informasi esensial terkait dengan audio yang digunakan. Ini mulai dari background music yang digunakan, sound effect, dialog, bahkan narasi yang ada di dalam adegan tersebut.

Transisi

Dalam sebuah produksi konten video, khususnya yang berdurasi panjang, transisi tiap scene biasanya disebutkan dalam storyboard.

Sketsa

Di dalam storyboard, akan ada sketsa atau gambaran untuk merepresentasikan secara visual apa yang ingin diambil gambarnya. Biasanya, storyboard menggunakan sketsa atau gambaran, tetapi kamu juga bisa menggunakan foto yang bisa menggambarkan scene yang diambil.

Deskripsi Shot

Tiap panel tentunya memiliki deskripsi singkat tentang apa saja yang terjadi dalam scene tersebut. Selain itu, berbagai deskripsi seperti elemen visual, karakter, aktivitas, dan sudut pengambilan gambar juga harus ada dalam storyboard.

Durasi

Storyboard juga perlu mencantumkan durasi dari setiap shot. Ini akan membantu kamu untuk menentukan seberapa lama suatu adegan akan terjadi.

Catatan

Catatan dalam storyboard ini berguna jika ada tambahan catatan untuk menambahkan suatu konteks, penjelasan, maupun instruksi kepada tim produksi.

Properti yang Digunakan

Di sini, storyboard juga perlu mencantumkan apa saja properti yang digunakan dan seperti apa pakaian yang akan muncul dalam suatu adegan. Ini karena storyboard bakal menjadi patokan dalam proses pengambilan gambar sedetail mungkin.

Special Effect

Kamu juga bisa menambahkan instruksi tentang special effect atau CGI yang digunakan nantinya pada saat proses post-production.

Itu tadi langkah membuat storyboard yang bisa kamu terapkan pada saat mengerjakan project untuk pembuatan konten. Dengan adanya storyboard, ini bakal memudahkan kamu untuk mengerjakan project secara tepat.

Kalau kamu tertarik untuk info soal dunia kreatif, branding, dan marketing, kamu bisa follow Instagram Akarmula!

Questions to Consider

  • Membuat storyboard ini hanya perlu satu orang atau perlu satu tim?
  • Apakah seorang director harus langsung ikut terjun mengerjakan storyboard juga?

More Insights

All Right Reserved © 2025 Akarmula
arrow-down
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram