Sebelumnya kita sudah bahas tentang apa itu storyboard dan kenapa kamu perlu pakai storyboard untuk kontenmu. Sekarang, kita bakal lebih jauh membahas langkah membuat storyboard yang tepat.
Key Takeaways
Seperti yang sudah kita singgung, storyboard ini perannya penting banget dalam proses pembuatan konten. Tanpa adanya storyboard, bisa jadi kita bakal merasa kebingungan saat mengerjakan suatu project konten.
Namun, bikin storyboard sendiri nggak bisa asal-asalan. Ada berbagai langkah yang perlu kamu ketahui saat membuat storyboard. Di artikel ini, Akarmula bakal menjabarkan nih apa aja langkah-langkah membuat storyboard yang tepat. Jadi, baca sampai habis!
Membuat storyboard itu merupakan langkah yang penting dalam menerjemahkan ide ke dalam bentuk nyata. Storyboard yang baik bakal membantu kamu untuk mengomunikasikan apa saja idemu ke semua pihak yang terlibat secara akurat.
Kali ini, kita akan bahas langkah membuat storyboard yang tepat.
Langkah pertama dalam membuat storyboard adalah untuk menentukan suatu project dan tujuannya. Penting banget untuk mendefinisikan project terlebih dahulu sebelum bahas yang lebih spesifik.
Di sini kamu perlu menentukan nih, konten jenis apa yang ingin kamu buat, apa cerita yang ingin kamu ceritakan, apa pesan utamanya, dan apa tujuan yang ingin dicapai melalui project tersebut.
Kemudian, kamu juga perlu mengembangkan naskah atau narasi jika project yang akan kamu garap ini membutuhkan dialog. Tulis naskah yang menggambarkan dialog dan apa yang terjadi dalam project. Kemudian, bagi naskah ke berbagai adegan yang ingin kamu ambil gambarnya.
Selanjutnya, kamu perlu memilih struktur dan format storyboard. Kamu bisa menggunakan storyboard tradisional atau digital, vertical atau horizontal, atau bahkan menggunakan storyboard animatic.
Tentunya, pemilihan struktur dan format storyboard ini bakal disesuaikan juga dengan kebutuhan yang diperlukan dalam project yang kamu kerjakan ini.
Dengan adanya naskah dan struktur storyboard, saatnya kamu membuat sketsa untuk tiap frame. Kamu bisa menggunakan naskah tersebut sebagai referensi dalam membuat sketsa storyboard.
Kamu bisa visualisasikan visi dan idemu berdasarkan naskah yang ada, kemudian buat sketsanya. Namun, kamu perlu memperhatikan komposisi gambar, framing, dan sudut pengambilan gambar untuk memberikan adegan yang kuat.
Dalam setiap frame, kamu juga perlu menambahkan catatan ataupun detail yang mendeskripsikan apa yang terjadi dalam adegan tersebut, dialog dalam adegan, gerakan kamera, bahkan transisi gambar.
Kamu juga perlu mencantumkan berbagai detail penting lainnya yang tadi kita sudah bahas sebelumnya di atas. Ini penting untuk memberikan gambaran akurat dari apa yang kamu inginkan dalam adegan tersebut.
Kalau sudah selesai bikin storyboard, selanjutnya, coba review dan minta feedback dari tim produksi ataupun stakeholders dalam project tersebut. Ini penting untuk mengetahui apakah storyboad yang dibuat sudah sesuai dengan tujuan dari project tersebut.
Coba cari feedback sebanyak-banyaknya dan jangan takut jika mendapatkan revisi. Fokus ke bagaimana storyboard tersebut dapat mengakomodasi pesan maupun storytelling yang ingin dibawakan.
Setelah mendapatkan feedback, saatnya kamu merevisi storyboard sesuai feedback yang didapatkan.
Kemudian, kamu perlu menyempurnakan draft storyboard tadi menjadi storyboard final yang sesuai. Selanjutnya kamu bisa bagikan storyboard tersebut ke seluruh tim produksi agar semuanya tahu.
Sebelum kita membuat storyboard, kamu perlu tahu elemen-elemen yang wajib ada di dalam storyboard. Elemen-elemen ini penting untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dalam proses pengambilan gambar. Lalu, apa saja elemennya? Mari kita bahas!
Pertama, tentunya suatu storyboard itu membutuhkan judul. Judul di sini merupakan judul project yang sedang kamu kerjakan. Nggak cuma itu, storyboard juga harus memuat tanggal storyboard itu dibuat dan berbagai informasi relevan lainnya terkait project.
Selanjutnya adalah nomor panel. Di tiap halaman storyboard perlu dicantumkan nomor dan di tiap panel perlu diurutkan dengan benar. Ini penting buat memastikan kalau alur cerita maupun alur pengambilan gambar yang akan diambil sudah sesuai.
Kemudian, storyboard juga perlu memiliki arahan untuk kamera. Catatan arahan ini bakalan membantu camera person dalam melakukan pengambilan gambar. Biasanya, arahan untuk kamera ini bakal meliputi movement camera, framing, dan sudut pengambilan gambar. Jadi, dengan adanya storyboard bakal memudahkan camera person dalam melakukan tugasnya.
Storyboard juga perlu memasukkan informasi-informasi esensial terkait dengan audio yang digunakan. Ini mulai dari background music yang digunakan, sound effect, dialog, bahkan narasi yang ada di dalam adegan tersebut.
Dalam sebuah produksi konten video, khususnya yang berdurasi panjang, transisi tiap scene biasanya disebutkan dalam storyboard.
Di dalam storyboard, akan ada sketsa atau gambaran untuk merepresentasikan secara visual apa yang ingin diambil gambarnya. Biasanya, storyboard menggunakan sketsa atau gambaran, tetapi kamu juga bisa menggunakan foto yang bisa menggambarkan scene yang diambil.
Tiap panel tentunya memiliki deskripsi singkat tentang apa saja yang terjadi dalam scene tersebut. Selain itu, berbagai deskripsi seperti elemen visual, karakter, aktivitas, dan sudut pengambilan gambar juga harus ada dalam storyboard.
Storyboard juga perlu mencantumkan durasi dari setiap shot. Ini akan membantu kamu untuk menentukan seberapa lama suatu adegan akan terjadi.
Catatan dalam storyboard ini berguna jika ada tambahan catatan untuk menambahkan suatu konteks, penjelasan, maupun instruksi kepada tim produksi.
Di sini, storyboard juga perlu mencantumkan apa saja properti yang digunakan dan seperti apa pakaian yang akan muncul dalam suatu adegan. Ini karena storyboard bakal menjadi patokan dalam proses pengambilan gambar sedetail mungkin.
Kamu juga bisa menambahkan instruksi tentang special effect atau CGI yang digunakan nantinya pada saat proses post-production.
Itu tadi langkah membuat storyboard yang bisa kamu terapkan pada saat mengerjakan project untuk pembuatan konten. Dengan adanya storyboard, ini bakal memudahkan kamu untuk mengerjakan project secara tepat.
Kalau kamu tertarik untuk info soal dunia kreatif, branding, dan marketing, kamu bisa follow Instagram Akarmula!