Ada banyak channel pemasaran yang kita kenal, salah satunya yang umum digunakan adalah email marketing. Namun, apakah penggunaan email masih seefektif dulu?
Key Takeaways
Dengan berkembangnya media sosial, website, bahkan hingga kemunculan short-form video sharing seperti TikTok, email marketing seringkali disepelekan brand.
Di artikel ini, kita akan bahas tentang efektivitas email marketing di tahun 2024 dan bagaimana cara mengoptimalkannya.
Faktanya, ternyata email marketing masih efektif dalam memerankan fungsinya sebagai salah satu channel digital marketing.
Sebagai bagian dari owned channel, email marketing ini sangat bisa diandalkan dalam strategi digital marketingmu. Kamu tahu nggak sih, kalau ada sekitar 4 milyar pengguna email aktif setiap harinya.
Dengan jumlah pengguna sebesar itu, memanfaatkan email memiliki potensi yang besar untuk tidak hanya menjangkau, tetapi juga menghubungkan brand dengan target audience yang tepat. Nggak cuma itu, email marketing juga memberikan kebebasan bagi bisnis buat menyebarkan pesan yang mereka inginkan.
Strategi juga dinilai efisien karena tidak membutuhkan budget yang besar. Makanya bisa jadi salah satu channel yang disukai oleh digital marketer.
Jadi, email marketing ini masih efektif untuk digunakan, dan setelah ini kita akan bahas alasannya!
Jadi, ada beberapa alasan kenapa strategi satu ini masih efektif. Yuk, kita ulas alasannya satu persatu!
Percaya atau tidak, penggunaan mobile device, seperti smartphone, ternyata mendorong efektivitas dari email marketing itu sendiri.
Karena, sekarang pengguna smartphone menggunakan email melalui gawai mereka. Tentunya, ini membuat email yang dikirim oleh brand menjadi lebih mudah dan lebih cepat menarik perhatian audience.
Meskipun begitu, lebih dari 70 persen pengguna smartphone bakal menghapus email yang mereka terima bahkan unsubscribe jika email yang dikirim oleh suatu brand dirasa tidak menarik.
Maka dari itu, kamu perlu strategi yang tepat dalam menerapkan email marketing untuk bisnismu.
Salah satu keunggulan utama dari strategi ini adalah potensinya yang besar untuk reach audience yang lebih luas dan beragam. Apalagi, jangkauan email ini bisa melampaui batasan geografis yang ada.
Apalagi, setidaknya 50% email campaign yang dikirimkan bakal ditampilkan di smartphone penggunanya. Tentu ini jadi kabar baik buat yang ingin menjangkau audience yang lebih luas.
Hal yang bikin email marketing masih jadi andalan itu karena budgetnya efektif dan efisien banget.
Bayangkan, tadi kita sudah menyebutkan kalau strategi ini punya potensi untuk menjangkau audience yang lebih luas, tetapi nggak bikin budget bengkak.
Dibandingkan dengan paid ads maupun boost post di media sosial, email marketing nggak menuntut kamu untuk bayar terus agar emailmu tayang di audience.
Email marketing ini memberikan kebebasan buat brand membangun pesan yang personal dan interaktif ke audience.
Campaign dengan subject dan isi konten yang telah dipersonalisasi bisa membangun engagement dan conversion rate yang tinggi. Apalagi, target audience juga bisa merasakan kedekatan brand tersebut jika pesan yang mereka dapat terasa personal.
Maka dari itu, memanfaatkan email dengan tepat juga dapat menumbuhkan customer loyalty dan meningkatkan revenue bisnis jika dieksekusi dengan tepat.
Lalu, gimana sih caranya optimalin email marketing agar ampuh mencuri hati target pasar? Yuk kita ulas tipsnya satu-satu!
Tips pertama yang perlu kamu terapkan dalam mengoptimalkan email marketing adalah dengan membuat subject yang mencuri perhatian.
Dalam strategi ini, target audience akan membaca subject email terlebih dahulu untuk memastikan apakah emailnya menarik untuk dibaca atau tidak. Apalagi, email yang dikirim oleh brandmu akan bersaing dengan puluhan hingga ratusan email lain di hari yang sama.
Jadi, subject email ini bakalan jadi impresi pertama yang bakal menentukan apakah audience akan membuka emailmu.
Contohnya gini deh, kamu punya campaign promo diskon buku, campaign ini nantinya kamu promoin lewat email. Dari kedua contoh copy ini, mana yang lebih menarik?
“Promo Buku 8.8 Serba Murah” atau “Buku Wishlist Kamu Diskon 60% Nih!”? Lebih menarik subject yang kedua, bukan?
Buat maksimalkan email subject, kamu perlu menentukan apakah subject dan konten emailnya relevan untuk audience yang kamu sasar.
Selanjutnya, penting untuk bisnismu memanfaatkan email marketing dengan personalisasi kontennya agar optimal.
Lewat pesan yang dipersonalisasi, kamu bisa membuat konten dari brand milikmu menjadi lebih relevan kepada target audience. Bahkan, kamu bisa menyasar ke audience yang spesifik tanpa perlu capek-capek bikin campaign personal.
Agar kontennya bisa lebih personal, kamu bisa menggunakan tools CRM dan email automation yang bisa menambahkan informasi terkait audience maupun subscriber.
Tools CRM dan email automation tersebut yang jadi rahasia kenapa email marketing yang kamu terima ada namamu. Bahkan, tools tersebut juga dapat menyesuaikan dengan consumer behavior agar terasa lebih personal lagi.
Bikin email marketing itu nggak hanya soal subject saja, tetapi juga isi kontennya. Saat audience membuka email karena subjectnya menarik, mereka akan langsung membaca isi kontennya dan menentukan apakah konten emailnya memang menarik.
Maka dari itu, kamu perlu menulis isi kontennya yang menarik, relevan, dan bikin audience stay buat baca isi email-nya sampai habis. Kamu juga bisa menggunakan tone of voice yang sejalan dengan brand milikmu maupun memanfaatkan tren yang sedang ada untuk menarik perhatian.
Jangan lupa juga untuk konsisten menggunakan brand identity yang dimiliki sama brand milikmu dalam memanfaatkan email.
Ini salah satu tips yang mungkin sering terlewat, yaitu buat optimalkan konten email untuk smartphone.
Ingat, sekarang pengguna email kebanyakan mengakses email melalui smartphone. Jadi, kamu perlu membuat campaign email marketing yang mobile-friendly dan ideal juga saat ditampilkan di smartphone.
Sebelum kirim email-nya, kamu perlu ngecek dulu nih, mulai dari ukuran font, gambar, dan apakah emailnya kepanjangan atau enggak. Kamu juga perlu lihat di desktop maupun mobile untuk memastikan kalau itu udah sesuai.
Terakhir, kamu perlu menggunakan CTA yang kuat agar yang kamu sasar melakukan konversi yang diinginkan.
Buat memaksimalkan CTA untuk email, coba tentukan dulu apa sih tujuan dari campaign yang sedang kamu jalankan.
Kemudian, kamu juga bisa melakukan A/B testing, mulai dari placement CTA, ukuran, hingga menentukan warna yang tepat sehingga CTA tersebut menjadi lebih efektif.
Lalu, kamu juga perlu buat copy CTA yang kuat sehingga penerima emailnya mau melakukan tindakan yang kamu inginkan.
Itu tadi alasan kenapa email marketing masih efektif dan cara mengoptimalkannya. Menjalankan campaign dengan strategi yang efektif tentunya bakal membutuhkan waktu dan effort sebelum menuai hasilnya. Jadi, jangan takut untuk mulai optimalin ya!