Punya konten brand awareness bikin audiens sadar sama keberadaan dari bisnismu. Memang, kamu bakal mendapatkan perhatian dari mereka dan kamu bakal lebih mudah dikenal. Kalau brandmu sudah dapat awareness yang tinggi, kamu pasti senang dong? Tapi, coba jawab pertanyaan ini dulu.
Key Takeaways
Apakah tujuan bisnismu hanya untuk menarik awareness? Apakah mendapatkan perhatian adalah tujuan akhir dari bisnismu? Kamu mungkin bakal reflek jawab tidak, yang kamu inginkan lebih dari perhatian, yaitu membuat audiens membeli produkmu dan menjadi loyal.
Maka dari itu, apakah konten awareness saja sudah cukup? Tentu saja belum, kamu perlu yang namanya konten consideration buat audiens yang berada di tahap consideration.
Biar kamu nggak makin bingung, di artikel ini kita bakal bahas tentang konten consideration dan rahasia bikin konten consideration yang efektif. Jadi, baca artikel ini sampai kelar!
Di artikel sebelumnya, kita udah pernah bahas kalau consideration itu termasuk ke dalam tahapan dari sebuah marketing funnel. Consideration termasuk ke dalam Middle of Funnel dan berfokus pada bagaimana audiens memutuskan untuk memilih atau menggunakan produk dari brandmu.
Biasanya di funnel ini, audiens udah pada tahap ingin mencari solusi atas permasalahan mereka dan membandingkan produkmu dengan kompetitor. Karena di fase ini orang-orang sudah mempertimbangkan untuk beli, bisa dibilang jumlah audiens dari funnel awareness tersaring jadi audiense yang sudah masuk fase consideration.
Di fase ini juga, brand bisa mulai PDKT saat audiens sudah mulai mempertimbangkan untuk beli produk yang mereka inginkan. Maka dari itu, brand biasanya memberikan pesan dan kesan yang personal dan meyakinkan agar audiens dapat lebih tertarik untuk membeli produkmu.
Karena masuknya fase PDKT, berarti kamu kudu bisa impress calon customermu dan mendorong mereka biar bisa beli produkmu. Tentu butuh usaha yang lebih kerasa untuk memengaruhi keputusan pembelian mereka.
Di fase sebelumnya, atau awareness, kamu fokus bikin audiens tahu kalo brandmu itu eksis. Kalo di fase consideration, kamu menunjukkan ke audiens kalo brandmu itu bermanfaat bagi audiens dan kredibel.
Kalo diibiratkan sama orang PDKT, di fase ini kamu berusaha bikin calon customer baper dengan nunjukkin seberapa perhatian brandmu terhadap mereka. Ini penting banget kalau kamu ingin mengkonversi audiens jadi pelanggan yang loyal.
Oleh karena itu, kamu juga perlu konten consideration yang tepat. Kalau lagi PDKT, kamu pasti nggak akan sembarang ngomong untuk menumbuhkan kesan positif. Begitu juga saat ngeprospek calon customer pada fase ini.
Dengan konten consideration yang tepat, brandmu jadi punya kesempatan buat membangun kepercayaan, menumbuhkan kesan positif di benak audiens, menonjolkan diri di tengah persaingan, sampai meyakinkan calon customer kalau produkmu itu solusi yang tepat bagi permasalahan mereka.
Melalui hal ini, kamu jadi punya otoritas dalam memengaruhi keputusan pembelian calon customer karena mereka sudah menanamkan kesan positif tentang brandmu.
Kita udah tahu nih gimana pentingnya funnel consideration dan gimana konten consideration bisa menguntungkan buat bisnismu. Sekarang, kita masuk ke gimana caranya bikin konten consideration yang tepat dan efektif.
Bikin konten consideration juga nggak bisa sembarangan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar konten yang kamu buat bisa memengaruhi keputusan pembelian audiens. Lalu, gimana cara bikin konten consideration? Mari kita ulas satu persatu!
Sebelum bikin konten, langkah pertama yang harus kamu lakukan dalam membuat konten consideration adalah menyamakan visi antara strategi marketing dan langkah buat mencapai sales.
Dalam customer journey’s map, strategi marketing bakal menyasar buat menarik target pasar dan calon customer, sebelum selanjutnya diumpan ke tim sales yang bakal ngeprospek mereka.
Biar tim sales makin lancar ngeprospeknya nih, kamu perlu bikin strategi marketing dan tim sales jadi sejalan. Ada beberapa cara buat bikin ini jadi sejalan, seperti pakai Customer Relationship Management System buat memantau interaksi calon customer dengan tim sales.
Selain itu, kamu juga bisa bikin automated reply di email, WhatsApp, atau channel lain, buat menyambut calon customer yang berinteraksi dengan bisnismu sebelum di-handle sama tim sales.
Memahami target audiens itu selalu jadi hal yang penting mau bikin konten apapun itu, termasuk konten consideration. Kamu perlu tahu apa sih masalah yang dialami target audiens, apa yang mereka inginkan, dan gimana keputusan pembelian mereka.
Kamu juga bisa cari tahu demografi target audiens, lokasi, sampai beberapa hal personal lainnya. Ini bakal ngebantu kamu dalam bikin konten consideration yang personal dan nyambung sama calon customer.
Ini bakal bikin calon customer ngerasa dekat sama brand sehingga memiliki pertimbangan yang lebih baik dalam memilih produkmu.
Di fase ini juga, kamu juga perlu memahami bagaimana customer journey map saat ini dan apa yang bisa kamu kembangkan dari customer journey map tersebut.
Setelah kamu gali insight yang mendalam dan memahami target audiensmu. Saatnya kamu merencanakan konten consideration yang jelas dan tepat.
Di fase ini, kamu perlu gali apa aja fitur dan benefit dari produkmu yang bakal menjadi nilai plus, menggali testimoni customer terdahulu, dan riset mendalam. Risetnya juga bakal berfokus ke apa jenis konten yang sesuai target audiens dan mencari konteks konten yang tepat.
Nggak cuma itu, kamu juga bakal merencanakan scheduling serta channel apa yang bakal dimanfaatkan dalam content consideration ini.
Setelah meriset dan merencanakan, hasil dari proses brainstorming tadi bakal kamu aplikasikan nih ke proses pembuatan konten.
Bikin konten yang mudah dipahami audiens, tetapi udah cukup menjelaskan tentang produkmu. Nggak cuma itu, kamu juga bisa pakai konten testimoni pelanggan buat merangkul sisi emosional calon customer dari bisnismu.
Tentunya, konten-konten tersebut menunjukkan apa hasil yang udah didapat dari menggunakan produkmu dan perbandingan antara produkmu dengan kompetitor (tentunya nggak langsung nyebut nama brand kompetitor, ya).
Istilahnya, kita bakal berfokus ke benefit yang bakal didapat sama audiens, jadi kita bakal promosi tanpa terlihat hard selling banget.
Setelah itu, kita distribusikan deh ke channel yang sesuai sama target audiens kita. Bisa lewat medsos, email marketing, website, ads, bahkan kamu juga bisa loh pakai sesi konsultasi one-on-one dengan calon customer biar mereka masuk ke fase conversion.
Setelah kontennya kita share, apakah semuanya selesai? Belum. Kamu perlu tracking gimana performa konten consideration milikmu. Nggak hanya itu, kamu juga ajak dan tanggapi interaksi audiens. Ini bisa mulai dari membalas DM dan chat, membalas komen, sampai prospek mereka lewat email marketing.
Saat berinteraksi, kamu juga perlu jelasin lagi apa yang bikin produk dan bisnismu bisa jadi pilihan tepat buat mereka. Yakinkan mereka biar mau beli produkmu. Tentunya, di tahap ini kamu bisa berkolaborasi dengan tim sales buat ngeprospek.
Setelah tahu caranya bikin konten consideration, sekarang kita bakal kasih tahu nih apa rahasia yang bikin konten consideration jadi lebih efektif.
Biasanya, konten consideration yang efektif itu bisa memudahkan calon customer dalam menentukan produk yang ingin mereka beli, baik mencari tahu lebih lanjut tentang produk, mengkomparasi dengan kompetitor, dan memahami cara membelinya.
Ada satu rahasia kecil kalau ingin konten consideration milikmu jadi lebih efektif. Dibanding selalu bilang kalau produkmu yang terbaik, coba ceritakan kenapa produkmu itu cocok dengan target audiens, didukung dengan data dan testimoni yang akurat.
Ingat, customer itu nggak suka dibilangin kalau produkmu terbaik, nomor satu, dan sebagainya. Customer itu bakal nyari bagaimana produk dari suatu brand bisa bantuin kehidupan mereka.
Jadi, jangan lupa buat fokus bagaimana produku bisa menguntungkan buat mereka, ya!
Kalau kamu masih bingung gimana caranya bikin konten consideration yang tepat untuk bisnismu, kamu bisa banget konsultasi di sesi 60 Minutes About Your Brand. Di sesi ini, kamu bakal sharing dan mendapatkan insight dari brand strategist Akarmula buat ngebantu kamu dalam menemukan strategi yang tepat bagi pertumbuhan brandmu.
Kabar baiknya, sesi yang insightful selama 60 menit ini GRATIS dan bisa kamu booking dengan mudah. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk booking sesinya di sini!