fbpx

Cara Branding Produk Makanan Agar Bisnismu Makin Berkembang

November 26, 2024

Kita sering lihat produk maupun brand makanan yang beredar di pasaran semakin bertambah tiap harinya. Nggak jarang juga kita lihat produk makanan yang biasa ditemui justru perlahan menghilang dari rak toko maupun ruko-ruko sekitar.

Key Takeaways

  • Branding produk makanan itu penting karena pasarnya kompetitif.
  • Kamu bisa branding produk makanan dengan menemukan esensi brand, positioning, menyusun ecosystem, hingga membangun brand personality dan expression.

Ini menandakan bahwa persaingan produk makanan itu ketat banget. Apalagi kalau kamu juga memiliki bisnis produk makanan, pasti setuju kalau kompetitornya terlalu banyak di pasaran.

Lalu, gimana caranya agar produk makanan dari bisnismu bisa menonjol di antara kompetitor? Di sini, Akarmula bakal kasih tahu cara branding produk makanan yang tepat agar bisnismu nggak tenggelam! 

Langkah dan Cara Branding Produk Makanan ala Akarmula untuk Bisnis F&B

“Emangnya, gimana sih cara branding produk makanan yang tepat?” Tenang aja, Akarmula punya resep cara branding produk makanan yang sudah kami susun berdasarkan berbagai strategi yang paling efektif dan efisien menurut pengalaman kami. 

Cara dan strategi ini bisa kamu terapkan dan sesuaikan untuk kebutuhan bisnis milikmu. Tanpa perlu basa-basi lagi, kita ulas cara-caranya!

Temukan Esensi dari Brand Milikmu

Langkah pertama dalam branding itu bukan menentukan nama atau bikin logo, tetapi menemukan esensi dari brand milikmu.

Setiap brand itu punya jiwa dan esensinya tersendiri. Jiwa dari setiap brand ini pastinya berbeda dengan brand lainnya. Untuk menemukan esensi atau brand essence dari bisnismu, kamu perlu melakukan beberapa langkah. 

Pertama, kamu harus menemukan brand purpose, yang mana ini adalah alasan dari kenapa brandmu eksis. Tentunya, alasan ini selain alasan untuk mencari keuntungan ya.

Kemudian, kamu perlu mempertajam visi dari brand milikmu. Visi ini yang nantinya jadi salah satu landasan dari esensi brand milikmu. Contohnya, kamu memiliki visi untuk menyediakan produk makanan yang terjangkau tanpa harus mengorbankan kualitas rasa.

Setelah itu, pecah visi tersebut ke dalam beberapa misi sebagai langkah untuk mewujudkan visi tersebut. Contohnya, dari visi tadi, kamu memiliki misi untuk mengutamakan kesegaran bahan baku, berinovasi dengan rasa dan konsep, hingga memberdayakan produsen dan distributor lokal.

Selanjutnya, kamu juga akan membangun value dari brand milikmu. Value ini nantinya akan dipegang teguh oleh brand dan semua orang di dalamnya.

Dari situ, kamu mulai menemukan brand essence dari brand milikmu. Kalau kamu masih bingung, bayangkan saja kamu ingin menjadikan brandmu seperti apa dan apa manfaatnya untuk orang-orang di sekitarnya.

Tentukan Brand Positioning

Langkah selanjutnya, kamu perlu menentukan brand positioning. Brand positioning ini adalah strategi buat menanamkan brandmu di pikiran audiens dengan membuatnya menonjol di tengah pasar.

Di sini, kamu bakal mikir nih gimana caranya agar brand yang kamu bangun memiliki value yang menguntungkan dibandingkan kompetitor. Value ini bisa dari harga, fitur, promosi, distribusi, sampai kemasannya.

Dalam menentukan brand positioning, kamu perlu melakukan customer analysis untuk mengenal siapa pelangganmu sebenarnya. Kemudian, kamu juga perlu menganalisis kompetitor nih buat mencari celah yang bisa merebut hati pelanggan.

Setelah menganalisis, saatnya kamu membuat diferensiasi. Diferensiasi ini yang bakal bikin produk makananmu bakal berbeda dibandingkan kompetitor dan menarik pelanggan yang bakal loyal sama bisnismu. Selanjutnya, kamu perlu menyesuaikan penawaran yang perlu kamu tawarkan ke calon pelanggan.

Untuk memudahkan kamu, coba deh jawab 3 pertanyaan ini:

  • Kamu bakal nawarin ke siapa?
  • Apa penawaran yang kamu berikan ke mereka?
  • Apa yang bikin mereka merasa penawaranmu lebih baik dari penawaran kompetitor?

Tanpa menentukan brand positioning, produk makananmu bakal terlihat kurang menonjol atau bahkan tenggelam di antara kompetitor karena tidak memiliki value yang jelas.

Susun Brand Ecosystem

Brand produk makanan yang sedang kamu bangun tentunya tidak bisa berdiri sendiri. Pastinya, brand tersebut bakal membutuhkan supplier, distributor, partner bisnis, bahkan pelanggan. 

Untuk memastikan semua yang terlibat dapat merasakan kebermanfaatan dari produk makanan milikmu, kamu perlu menyusun brand ecosystem. Di sini, kamu akan mencari brand touchpoint yang efektif untuk melakukan komunikasi dengan semua yang berinteraksi dengan brandmu.

Caranya, coba kamu pahami apa saja yang bakal menjadi musuh dari eksistensi brandmu. Kemudian pikirkan bagaimana brandmu dapat membawa kebahagiaan untuk semua yang terlibat dari bisnismu.

Lalu, kamu perlu menentukan bagaimana cara terbaik bagi pelanggan berinteraksi dengan bisnismu, membuat mereka nyaman, dan loyal kepada brand produk makanan milikmu.

Bangun Brand Personality

Setiap brand itu punya karakternya sendiri. Di tahap ini, kita akan menganggap brand yang kita bangun itu sebagai seorang manusia yang memiliki perasaan dan berkarakter. 

Ini karena kita perlu merancang brand yang dapat mendekati manusia untuk membawa manifestasi dari karakter tersebut. 

Di sini, kita bakal menentukan brand archetype yang tepat menggambarkan brand yang kamu bangun. Selain itu, kita juga perlu menentukan brand voice dan tone of voice dari brand yang kamu bangun saat berkomunikasi dengan audiens.

Rahasia dalam membangun brand personality ada di tahap customer analysis dalam langkah menentukan brand positioning. Karena di tahap tersebut, kamu akan memiliki gambaran tentang siapa sih yang bakal jadi pelanggan dari produk makananmu.

Lalu, fokus untuk bentuk brandmu agar dapat menjadi teman bagi calon pelangganmu.

Bentuk Verbal Expression

Tadi kita udah membentuk karakter dari brand tersebut. Sekarang, kita bakal bantu brand yang kamu bangun itu buat menyampaikan pesannya. Jadi, produk makanan yang sedang kamu bangun itu juga harus bisa menyampaikan pesannya dengan ekspresi yang tepat. 

Pertama, kita bangun ekspresi verbal dulu yang berfokus pada suara dan tulisan. Di sini, kamu perlu memperhatikan bagaimana pesan tertulis atau yang diucapkan oleh brand yang kamu bangun ini dapat menghadirkan kesan tertentu di benak audiens.

Contohnya seperti ini, kalau produk makanan yang kamu branding adalah produk makanan untuk anak-anak, tentunya kamu ingin menyampaikan pesan dengan suara dan tulisan yang ceria bukan?

Dalam menyusun verbal expression, kamu perlu membuat nama brand dan tagline yang otentik, tetapi juga legal secara merek dagang. Ini agar nantinya brand milikmu nggak kena berbagai konsekuensi negatif kalau hak milik dan merek dagangnya bukan 100% milikmu

Kemudian, kamu juga perlu menyusun core message dari pesan-pesan yang nantinya akan kamu sampaikan. Dari core message tersebut, kamu dapat menyusun kerangka brand storytelling dari bagaimana nantinya brand yang kamu bangun bercerita.

Buat Visual Expression

Siapa yang dari tadi sudah nanya “kapan sih bikin logo atau visual identity-nya?”. Sekarang, kita bakal masuk ke penyusunan visual expression.

Verbal expression yang sudah kamu bentuk tadi bakal diterima lebih mudah oleh audiens jika dibantu dengan visual expression. Keberadaannya bakal membantu brand yang kamu bangun agar dapat menyampaikan pesan dengan lebih efisien.

Oleh karena itu, kamu perlu membuat visual identity system yang terdiri dari logo, brand color, brand typeface, supergraphic, serta visual guideline.

Namun, kamu juga perlu memperhatikan bagaimana sinergi antara visual expression dengan brand yang sedang kamu bangun. Nggak mungkin kan kamu bakal memberikan nuansa warna ceria dengan menggunakan font comic sans untuk produk makanan steak wagyu A5 yang menggunakan bespoke herbs?

Kemudian, kamu juga perlu memperhatikan konsistensi dari visual dengan verbal expression tadi untuk membentuk brand recognition yang lebih baik.

Setelah Melakukan Cara Branding Tadi, Lalu Apa?

Setelah kamu menerapkan langkah tadi, saatnya kamu review apa yang sudah kamu bentuk dengan menjawab pertanyaan ini:

1. Siapa yang akan membeli produkmu? Demografinya seperti apa? Apa yang mereka suka dan tidak sukai? Apa masalah yang mereka hadapi? Hal ini karena branding produk makanan merupakan langkah agar produk makanan milikmu dapat mencapai konsumen yang tepat sasaran.

2. Bagaimana kamu mendeskripsikan brandmu? Ini bakal melatih kamu untuk memahami makna dan kesan yang muncul dari brand produk makanan milikmu. Ingat, brand itu makna yang muncul saat audiens berinteraksi dengan brandmu. Di sini, kamu akan memastikan apakah makna yang muncul sudah sesuai dengan tahapan branding yang kamu lalui.

3. Apa yang bikin brandmu berbeda dari kompetitor? Di sini, kamu akan memahami bagaimana brand positioning, brand essence, hingga brand personality yang kamu bangun dapat membuat produk makananmu menonjol dibandingkan kompetitor. Dari sini juga kamu bakal tahu apa yang nantinya bakal membuat konsumen memilih produkmu dibanding kompetitor.

Itu tadi cara branding produk makanan yang perlu kamu ketahui. Kalau kamu butuh bantuan buat ngebranding produk makanan, kamu bisa konsultasi gratis di sesi 60 Minutes About Your Brand!

Di sini, kamu bakal berkonsultasi dengan brand strategist yang berpengalaman dan bakal membantu kamu memahami lebih dalam tentang brandmu. Booking sesinya di sini sekarang sebelum kehabisan!

Questions to Consider

  • Gimana caranya kita rebranding produk makanan?
  • Kalau kita membangun brand architecture baru, apakah pendekatan brandingnya bisa sama?
Article written by Herpinando Trisnu

More Insights

All Right Reserved © 2024 Akarmula
arrow-down
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram