Kata orang, content is king. Banyak brand yang mulai ngonten dengan harapan agar cepat viral dan naikin brand awareness. Lalu, apa sih rahasia agar konten bisa viral? Kamu perlu kenalan dengan formula STEPPS.
Key Takeaways
Bikin konten yang viral itu nggak cuma sekadar ikutin tren konten yang ada, riding the wave konten lain, atau bahkan niru kompetitor. Ternyata, ada hal yang lebih mendalam agar suatu konten bisa viral. Itu yang ingin dicapai melalui formula STEPPS. Lalu, gimana sih cara bikin konten jadi viral dengan formula ini?
Di artikel ini kita bakal mengulas tentang formula STEPPS dan bagaimana caranya bikin konten lewat formula ini agar konten dari brandmu bisa viral. Baca artikel ini sampai tuntas!
Pada dasarnya, formula STEPPS merupakan kerangka strategis yang dikembangkan oleh Jonah Berger, seorang profesor marketing di UPenn, dan dikenalkan pertama kali dalam bukunya yang berjudul Contagious: Why Things Catch On.
Formula STEPPS yang dikembangkan Jonah Berger berfokus pada mencari tahu bagaimana suatu konten bisa viral. Pengembangan formula ini dilakukan berdasarkan penelitian Berger yang menganalisis ribuan konten viral.
Ada enam elemen dalam STEPPS, yaitu Social Currency, Triggers, Emotion, Public, Practical Value, dan Stories. Keenam elemen ini yang berkontribusi dalam bagaimana viralnya suatu konten yang beredar di internet.
Mengintegrasikan keenam elemen dalam formula STEPPS ke dalam strategi konten bakal meningkatkan peluang kontenmu dapat viral dan mencapai audiens yang lebih luas.
Ada enam langkah bagi brandmu untuk menerapkan formula STEPPS. Bagaimana caranya? Kita ulas satu persatu!
Pertama, ada social currency yang melihat keinginan orang-orang agar dipandang dengan kesan positif, seperti dipercaya, ahli, maupun paham suatu hal, oleh orang lain. Cara untuk membangun kesan tersebut bisa dilakukan lewat informasi yang mereka miliki dan bagaimana menyebarkan informasi tersebut.
Dalam media sosial sendiri, social currency ini juga bisa diterapkan saat membuat konten. Oleh karena itu, kamu bisa membuat konten yang dapat menunjukkan apa expertise yang dimiliki oleh brand milikmu sehingga orang-orang dapat percaya dengan kontenmu.
Untuk menerapkannya, kamu perlu buat konten yang bikin orang berpikir “wah, keren banget kontennya”, ajak audiens lewat konten gamifikasi buat naikin engagement, bahkan membuat konten brandmu terasa eksklusif dengan membuat audiens merasa menjadi orang terpilih untuk mendapatkan informasi yang kamu miliki.
Jadikan ini untuk membuat konten berkualitas dan kreatif yang dapat menarik perhatian audiens bahkan menjadikan brandmu sebagai rujukan terpercaya untuk niche bisnismu.
Trigger ini merujuk pada suatu kata, kalimat, atau gambar yang terasosiasikan terhadap suatu pesan. Segala hal yang membuat audiens teringat kepada produk atau brand bisa disebut sebagai trigger.
Contohnya, kalau kamu dengar “Apapun makanannya…” Kamu pasti bisa melanjutkan dengan “... Minumnya, Teh Botol Sosro”. Atau kalau kamu melihat smartphone dengan kamera “boba”, kamu akan mengasosiasikan hal tersebut dengan iPhone.
Rahasia kenapa orang-orang bisa dengan mudah teringat hal tersebut adalah bagaimana brand bisa secara konsisten mengasosiasikan suatu hal dengan mereka sehingga audiens mudah mengingatnya.
Untuk menciptakan trigger, fokus ke sesuatu yang dapat menginspirasi audiens untuk mendapatkan informasi dari brand milikmu dan mengingatnya.
Tentunya, suatu trigger itu harus unik dan hanya dapat diasosiasikan dengan brandmu. Kemudian, audiens juga harus lebih sering menemui trigger ini di sekitar mereka, mulai dari digital hingga konvensional. Terakhir, trigger ini juga harus konsisten dan selalu relevan sampai kapanpun.
Melalui langkah tersebut, kamu bisa membangun trigger yang unik sehingga membantu brandmu menjadi top-of-mind.
Elemen ketiga dari STEPPS adalah emotion. Umumnya, orang-orang suka menyebarkan apa yang mereka rasakan. Ini yang bikin banyak orang merasa excited saat sharing suatu hal yang mereka temui atau rasakan.
Ini bisa kamu terapkan dalam kamu membuat konten. Buat konten yang membuat audiens bisa merasakan dan memicu mereka untuk menyebarkan konten tersebut. Tentunya, ini kamu lakukan dengan menambahkan emosi ke dalam kontenmu.
Untuk menerapkannya, kamu perlu memahami target audiens, masalah yang mereka miliki, hingga apa yang mereka inginkan. Kemudian, buat konten yang berfokus pada audiens. Selanjutnya, kamu juga perlu membuat konten dengan memunculkan emosi yang positif.
Salah satu rahasia untuk membuat konten yang dapat menggugah emosi adalah dengan memanfaatkan copywriting yang powerful. Ini bakal menarik perhatian audiens dan membuat mereka ingin cari tahu lebih lanjut.
Dalam elemen ini, Berger mendeskripsikan public sebagai “built to show, built to grow”. Jadi, semakin publik sebuah tren, semakin banyak orang yang ikut berkontribusi dalam tren tersebut.
Hal ini karena orang cenderung mencoba memproyeksikan diri mereka terhadap orang lain. Ini yang membuat mereka membutuhkan social proof.
Buat menjalankan ini, kamu perlu sosok yang dapat menggerakkan tren maupun membawa pengaruh besar. Kemudian, kamu juga perlu membangun campaign yang menarik dan narasinya cocok dengan produk yang kamu promosikan. Nantinya, ini akan membentuk opini di benak audiens terhadap produk tersebut.
Selanjutnya ada practical value. Suatu konten dengan value yang bisa diterapkan umumnya relevan dan kaya akan informasi yang dibutuhkan. Coba deh pikirkan apa masalah yang dimiliki oleh audiens, apa yang ingin mereka cari tahu, dan apa informasi yang mereka cari.
Saat konten tersebut memuat informasi yang berharga dan relevan, audiens bakal menyebarkan konten tersebut agar orang-orang tahu bahwa audiens juga orang yang tertarik pada niche tersebut. Ini bakal menciptakan word-of-mouth bagi brand milikmu.
Tentunya, kamu perlu membuat konten yang komprehensif, melalui riset yang mendalam, serta keterbacaan yang baik. Selain itu, kamu perlu menunjukkan bagaimana brandmu bisa menjadi solusi sehingga audiens percaya dengan brandmu dan tidak segan untuk menyebarkan kontenmu.
Rahasia terbesar dari suksesnya sebuah konten adalah bagaimana membuat konten tersebut dapat bercerita kepada audiens. Umumnya, audiens bakal tertarik pada suatu cerita berkat struktur naratif yang dapat menggugah emosi mereka.
Oleh karena itu, pastikan bahwa kamu nggak hanya membuat konten, tetapi juga bagaimana membangun storytelling dari konten tersebut agar dapat tersampaikan dengan baik ke audiens.
Suatu konten dengan storytelling yang baik itu bakal menggugah emosi audiens, membuat mereka tertarik mengikuti konten tersebut dari awal hingga akhir, serta memiliki hal yang menambah value bagi audiens.
Itu tadi cara menerapkan formula STEPPS agar konten dari brand milikmu bisa viral. Kalau kamu masih bingung bagaimana caranya menentukan konten yang tepat untuk brandmu, kamu bisa percayakan ke layanan Brand Growth dari Akarmula!
Mau tahu caranya Akarmula numbuhin bisnismu lewat konten? Yuk konsultasi gratis di Sesi 60 Minutes About Your Brand sekarang!