fbpx

Branding dan Marketing Bisa Digabung? Lihat Caranya di Sini!

March 14, 2023
Branding dan marketing

Branding dan marketing sama-sama penting. Mau tahu kenapa? Nih kami kasih sedikit bocorannya. Pada dasarnya, 76% konsumen bakal membeli produk dari brand yang sudah mereka kenal dan cocok dibandingkan kompetitornya.

Melalui strategi branding, sebuah brand bisa mendefinisikan eksistensinya di tengah pasar dan menetapkan identitasnya. Sementara, strategi marketing bakal cocok diterapkan untuk mengomunikasikan keberadaan brandmu dan produknya agar calon konsumen tertarik untuk membeli produk dari brandmu.

Key Takeaways

  • Pada dasarnya, strategi branding bisa dikombinasikan dengan strategi marketing untuk menumbuhkan brand
  • Baik branding dan marketing memiliki peran pentingnya masing-masing. Branding berperan untuk membangun makna dan kesan dari brandmu kepada audiens, sementara marketing berperan untuk mengomunikasikan brandmu serta menjual produk yang kamu tawarkan.
  • Menggabungkan branding dan marketing bisa dilakukan dengan memahami brand purpose dan value kemudian mengomunikasikannya, bikin konten yang engage dengan audiens, serta kembangin brand experience maupun ecosystem agar konsumen makin loyal.

Lalu, apa yang bakal terjadi kalau kita mengombinasikan strategi branding dan marketing? Pada artikel kali ini, Akarmula bakal bahas lebih dalam tentang pentingnya branding dan marketing serta bagaimana cara mengombinasikan keduanya untuk pertumbuhan brandmu. Sebelum itu, mari kita bahas satu per satu. Let’s go!

Apa yang Dimaksud dengan Branding?

Pada dasarnya, brand adalah bagaimana orang lain memandang bisnismu saat mereka berinteraksi, sehingga interaksi tersebut menimbulkan kesan yang bisa kamu pengaruhi maupun kesan yang tidak dapat dikendalikan.

Tentunya, ini membuat brand menjadi sebuah perasaan yang konsisten dalam mengenali entitas tersebut. Konsistensi juga berperan penting, karena audiens tidak hanya dapat mengetahui brandmu, tetapi juga mereka dapat merasakan keberadaan brandmu kapanpun. Hal ini karena konsistensi membantu membentuk persepsi konsumen terhadap brandmu.

Untuk membangun makna, maka proses branding dibutuhkan. Proses branding adalah langkah-langkah strategis yang penting dilakukan untuk menciptakan makna yang ingin kita sampaikan.

Proses branding ini ibarat memberi warna pada suatu lukisan, karena branding menciptakan persepsi bagi sebuah brand. Tanpa adanya proses branding, sebuah brand belum tentu dapat menjual produknya secara efektif walaupun menerapkan strategi marketing yang matang.

Output dari branding adalah jawaban tentang kita ingin dikenal sebagai apa. Oleh karena itu sebuah purpose dan nilai-nilai positif perlu kita hadirkan di dalam brand yang kita bangun.

Proses branding berhubungan dengan kenapa brandmu harus ada di tengah masyarakat. Dari situ, Kamu bakal memahami apa yang diinginkan oleh audiens maupun target pasarmu. Nggak cuma itu, branding sendiri juga bakal membantu mendorong hubungan antara konsumen dengan brandmu sehingga mereka betah.

Proses branding berfokus pada “big picture” — cerita yang ingin disampaikan sebuah brand kepada target pasar untuk menunjukkan apa yang ditawarkan dan bagaimana brand tersebut memahami konsumennya.

Maka dari itu, proses branding bisa dikatakan sebagai sebuah proses jangka panjang yang dijalankan oleh sebuah bisnis untuk menumbuhkan sebuah brand sekaligus menjadi landasan bagi perusahaan dalam menjalankan strategi bisnis maupun strategi marketing.

Lalu, Apa yang Dimaksud dengan Marketing?

Marketing adalah proses atau strategi dalam memanfaatkan makna tersebut untuk membangun hubungan dengan target pasar dan menjual produk atau jasa yang ditawarkan terhadap konsumen secara efektif.

Seperti yang telah kita ketahui, branding merupakan proses jangka panjang dalam membentuk makna yang di dalam bisnis sehingga meninggalkan kesan kepada target pasar. Melalui hal tersebut, nantinya bisnis akan berkembang secara berkelanjutan.

Sementara, marketing merupakan sebuah proses jangka pendek dan berfokus pada segala strategi maupun tindakan yang dilakukan untuk menyebarkan pesan kepada audiens serta calon konsumen dari brand tersebut.

Proses marketing ini biasanya meliputi campaign, pembuatan konten, proses public relations, hingga interaksi antara brand dengan audiens maupun konsumennya. 

Brand atau bisnis yang memiliki beberapa strategi marketing di saat yang bersamaan biasanya diperlukan agar dapat menjangkau berbagai buyer persona yang berbeda dalam target pasar yang sama.

Misalkan, brand mie instan membuat berbagai campaign marketing atau iklan. Iklan pertama menyasar ke mahasiswa yang belum tentu memiliki alat masak lengkap di kosnya dengan bahan makanan yang beragam. 

Sementara iklan kedua menyasar ke ibu rumah tangga yang ingin makan pada saat tengah malam.

Kedua strategi marketing tersebut memang menyasar ke dua persona yang berbeda, yaitu mahasiswa anak kos dan ibu rumah tangga. Namun, mereka memiliki persamaan, yaitu sama-sama membutuhkan opsi makanan yang mudah dibuat, instan, dan nggak perlu bahan tambahan, seperti mie instan.

Selain itu, beberapa strategi marketing juga dibutuhkan karena sifat dari marketing itu sendiri. Hal ini karena strategi pemasaran terus berubah mengikuti perkembangan.

Contohnya seperti pada masa pandemi COVID. Banyak brand yang harus mengubah strategi marketingnya agar tetap relevan dengan situasi di masa pandemi. 

Perubahan tersebut seperti mengalihkan channel pemasaran out of home (seperti papan reklame) ke channel pemasaran digital dalam situasi stay at home.

Situasi tersebut nggak mengubah brand purpose, core value, atau misi yang dimiliki sebuah brand, melainkan hanya mengubah strategi marketing yang telah direncanakan sebelumnya agar pesan yang ingin disampaikan tetap dapat menjangkau audiens maupun target pasar.

Perbedaan Branding dan Marketing

Banyak orang yang menganggap bahwa branding dan marketing itu saling tumpang tindih. Nggak sedikit juga yang mengira bahwa proses branding itu sama saja dengan proses marketing. Namun, kedua hal tersebut memiliki perbedaan yang signifikan.

Setelah membaca penjelasan di atas terkait branding dan marketing, mungkin muncul pertanyaan kenapa harus peduli soal branding kalau bisa memaksimalkan strategi marketing untuk mendulang cuan, begitupun dengan sebaliknya.

Sebenarnya, branding dan marketing itu dua hal yang saling berhubungan. Namun di sisi lain, baik branding maupun marketing itu juga merupakan dua hal yang berbeda. 

Agar dapat bersaing di tengah ketatnya kompetisi pada saat ini, sebuah brand harus dapat menonjol dengan memanfaatkan kedua hal itu.

Perbedaan Dasar Branding dan Marketing

Perbedaan singkat antara branding dan marketing mungkin bisa digambarkan seperti ini. Branding adalah proses menentukan siapakah dirimu sebenarnya. Sementara, marketing adalah proses dimana kamu menceritakan dirimu dan membuat orang lain tertarik kepadamu.

Oleh karena itu, meskipun marketing memiliki berbagai strategi yang diterapkan maupun channel yang digunakan dengan cara yang berbeda-beda, tetapi proses branding harus tetap konsisten sejalan dengan value dari brand tersebut.

Perbedaan Branding dan Marketing Menurut Apa yang Dipengaruhi

Perbedaan lain bisa dilihat dari apa yang dipengaruhi marketing dan branding. Marketing memengaruhi keputusan pembelian konsumen pada saat itu juga. Sementara branding memengaruhi kesan yang dimiliki seseorang sehingga berdampak pada keputusan pembelian dan loyalitasnya.

Perbedaan Branding dan Marketing Menurut Aktivitasnya

Selain itu, perbedaan yang menonjol antara marketing dengan branding juga dapat dilihat dari penjelasan sederhana dari kedua aktivitas tersebut. 

Proses marketing lebih mengarah pada aktivitas untuk mendatangkan konsumen, sementara branding lebih berfokus untuk membangun loyalitas dari konsumen.

Perbedaan selanjutnya yang bisa dilihat antara branding dengan marketing, salah satunya dari apa yang ditonjolkan oleh brand dalam kedua proses tersebut.

Proses marketing biasanya menjual benefit yang bisa dirasakan oleh konsumennya. Di sisi lain, branding menonjolkan mimpi kepada audiens melalui value dan brand purpose.

Perbedaan Branding dan Marketing Menurut Outputnya

Namun, salah satu perbedaan terbesar adalah konversi yang dihasilkan antara marketing dengan branding. Konversi dari proses marketing biasanya menghasilkan sesuatu yang dapat diukur sehingga membutuhkan KPI dalam mencapainya, seperti penjualan atau tingkat repeat order.

Di sisi lain, konversi dari branding menghasilkan sesuatu yang nggak hanya dapat diukur melalui penjualan saja, bahkan bisa saja memengaruhi sesuatu yang sulit untuk diukur.

Ukuran tersebut mulai dari jumlah followers di media sosial, impression, engagement, hingga brand recognition dan kesan yang belum tentu dapat diukur dengan angka.

Peran Penting Branding dan Marketing untuk Brandmu

Setelah mengetahui tentang branding dan marketing serta perbedaan diantara keduanya, tentu menarik untuk diulas bagaimana baik branding maupun marketing dapat berperan penting bagi brandmu.

Biar gak bingung lagi mana yang perlu diutamakan, berikut adalah penjelasan terkait tentang peran penting proses branding dan marketing bagi brandmu.

Peran Penting Branding untuk Brand

Ada beberapa hal yang membuat proses branding memiliki peran penting dalam keberlangsungan suatu bisnis.

Sebuah proses branding dapat membantu bisnis atau suatu brand dalam membangun identitasnya. Hal ini penting karena identitas dan makna yang dilahirkan dalam proses branding nantinya akan melekat ke audiens.

Selanjutnya, proses branding juga dapat membantu brandmu menonjol dibandingkan kompetitor. Di tengah ketatnya kompetisi pasar, membangun brand yang kuat menjadi kunci agar dapat memengaruhi keputusan pembelian calon konsumen. Hal ini pula yang dapat membangun loyalitas dari konsumen.

Berhubungan dengan loyalitas, proses branding ternyata juga dapat membangun consumer loyalty lebih efektif. Dalam bisnis, loyalitas merupakan hal yang diinginkan oleh brand. Oleh karena itu, proses branding berperan untuk menciptakan ikatan emosional antara brand dengan konsumen untuk menjamin loyalitasnya.

Ikatan emosional tersebut juga yang nantinya membangun kepercayaan konsumen terhadap brand yang kamu miliki. Oleh karena itu, proses branding juga berperan dalam menciptakan value yang dapat membuat konsumen merasa percaya, bangga, dan terikat terhadap brand tersebut.

Branding yang baik tentunya akan menciptakan reputasi yang baik bagi brand. Tentunya ini akan berdampak terhadap bagaimana kesan brandmu terhadap orang-orang. Hal ini yang nantinya yang berdampak terhadap nilai komersial bagi brand yang kamu miliki.

Nggak hanya itu, proses branding nantinya juga bisa menjadi landasan dalam berbagai strategi marketing kedepannya. Kita sudah sepakat bahwa proses marketing bisa berubah-ubah, tetapi brand harus tetap konsisten. Di sini, value dari brand akan dikomunikasikan ke target pasar melalui proses marketing.

Peran Penting Marketing untuk Brand

Marketing ternyata juga memiliki peranan penting bagi brand selain untuk memasarkan produk saja.

Salah satu peranan marketing yang paling utama adalah meningkatkan penjualan. Terlepas dari seberapa besar brandmu, marketing tetap diperlukan untuk menjaga sekaligus meningkatkan angka penjualan. Oleh karena itu brand sebesar Apple juga masih mementingkan marketing.

Selanjutnya, proses marketing juga berperan dalam mengenal target pasarmu secara lebih dalam. Melalui proses marketing, brand dapat mengenali minat, keputusan pembelian, serta apa saja yang dibutuhkan oleh target konsumen. Dari situ, kamu bisa menentukan harga dan benefit yang brandmu tawarkan melalui produk.

Nggak hanya itu, marketing juga berperan penting dalam meningkatkan brand awareness dari brand yang kamu miliki. Dengan memanfaatkan strategi marketing dan channelnya secara tepat, kamu dapat membuat orang-orang sadar akan keberadaan brandmu dan mengenali produk yang kamu tawarkan secara lebih detail.

Tentu dengan strategi marketing yang tepat, kamu nggak hanya meningkatkan brand awareness terhadap brandmu, tetapi juga membantu dalam membangun reputasi dari brand itu sendiri. Semakin banyak orang yang kenal, semakin banyak juga orang yang percaya terhadap brandmu.

Namun jangan lupa, kamu juga perlu strategi marketing yang tepat agar reputasi brandmu tetap positif. Hal itu juga meliputi dengan bagaimana kamu merespons komplain dari konsumen dan mengolahnya menjadi kampanye marketing untuk mendapatkan kembali kepercayaan mereka.

Dari semua peran tersebut, marketing pastinya berperan penting dalam membangun dan menumbuhkan brand. Tentunya kamu nggak pengin memiliki brand yang jalan di tempat sepanjang waktu, kan?

Cara Mengombinasikan Strategi Branding dan Marketing?

Melihat penjelasan tentang peranan penting dari branding dan marketing terhadap brand, tentu dapat disimpulkan bahwa kedua komponen tersebut dapat dipadukan dalam menjalankan suatu bisnis.

Pada dasarnya, strategi branding akan semakin efektif apabila strategi marketing yang tepat untuk mengomunikasikan pesan yang ingin disampaikan kepada audiens. Begitu juga dengan strategi marketing yang nggak akan bisa berjalan efektif tanpa adanya proses branding yang mengarahkannya.

Lalu, bagaimana cara mengombinasikan kedua hal tersebut untuk menumbuhkan bisnis? Berikut adalah cara-cara yang dapat kamu lakukan sebagai pemilik brand untuk mengombinasikan branding dan strategi.

Bangun Pondasi dengan Memahami dan Mengomunikasikan Brand Purpose serta Value

Tentunya, sebuah brand yang baik memiliki brand purpose dan value yang kuat sebagai landasan berjalannya sebuah bisnis. Maka dari itu, brand purpose dan value yang dimiliki sangat dibutuhkan dalam proses membangun strategi branding serta marketing.

Brand purpose pada dasarnya bukan hanya menjadi panduan bagi sebuah brand secara internal, tetapi harus jelas, jangka panjang, dan berorientasi eksternal. 

Maka dari itu, jawab terlebih dahulu faktor “why” dari keberadaan brandmu. Ini bisa dimulai dari kenapa brandmu harus ada di tengah masyarakat.

Sementara, value ini nantinya yang menjadi panduan dalam membuat keputusan marketing dan branding sesuai dengan keinginan brand. Oleh karena itu, value akan muncul setelah menjawab faktor “how” dari brandmu. Mulai dari bagaimana brandmu bisa menjadi solusi bagi orang-orang.

Setelah memahami brand purpose dan value, kedua hal tersebut nantinya menjadi akar dalam strategi mengombinasikan branding dan marketing untuk meningkatkan kepercayaan jangka panjang kepada konsumen sekaligus pembeda antara brandmu dengan kompetitor.

Dari situ, kamu bisa mengomunikasikan brand purpose dan value secara jelas untuk menunjukkan bagaimana brandmu dapat menjadi solusi dari masalah audiens.

Ini bisa kamu lakukan melalui situs resmi atau packaging untuk menyampaikan brand purpose dan value. Tentunya tambahkan konteks dari setiap value

Brand purpose dan value ini nantinya menjadi landasan juga bagi brandmu untuk menjalankan setiap kegiatan marketing yang dibutuhkan, mulai dari apa saja yang disampaikan hingga bagaimana cara menyampaikannya.

Buat Konten atau Pesan yang Nyambung dengan Audiens dan Nempel di Pikiran Mereka

Dibandingkan menggunakan konten yang super hardsell, kampanye marketing yang baik menunjukkan bagaimana brand bisa memahami calon konsumennya. Sebuah konten dalam memadukan branding dan marketing sebaiknya menghibur, gampang diingat, tapi tetap berfaedah dengan menunjukkan value brand.

Dari situ, brandmu bisa membangun kesan positif melalui kampanye marketing yang engaging sehingga lebih mudah diingat. Ada beberapa hal ini yang bisa kamu jadikan pertimbangan saat menerapkan langkah satu ini.

  • Tunjukin kalau Brandmu bisa Dipercaya Audiens

    Tahu gak sih kalau kamu bisa membuat brandmu seperti seorang yang “expert” sehingga audiens bisa betah sama konten dari brandmu dan tetap relevan? Ini bisa dilakukan dengan memahami konsumen dan permasalahan yang mereka hadapi.

    Dari situ, kamu bisa membuat konten yang berorientasi untuk mengedukasi selain hanya konten jualan saja. Ingat, audiens juga lama-lama gak betah kalau konten kita isinya cuma jualan terus, apalagi kalau produknya bukan produk yang dibutuhkan setiap harinya.

    Bayangkan situasi seperti ini, kamu adalah pemilik dari sebuah brand software untuk kebutuhan produktivitas kantor. Apakah setiap hari target pasarmu akan membutuhkan produkmu? Belum tentu, bisa jadi mereka hanya membeli produkmu setahun sekali saja.

    Lalu, bagaimana caranya agar brandmu tetap relevan agar konsumen betah? Buat konten yang edukatif dan berkaitan dengan bidang produk dari brandmu. Misalnya, konten tentang cara meningkatkan produktivitas kerja atau bagaimana cara mengelola suatu perusahaan.

    Dari situ, konsumen dan audiensmu merasa bahwa brandmu adalah “expert” di bidang produktivitas perusahaan. Tentunya hal ini bakal efektif karena dengan minim hard selling, audiensmu sudah mulai percaya kalau produk dari brandmu bisa menjadi solusi produktivitas untuk kantor.
  • Junjung Tinggi Value dari Brandmu

    Tahu gak sih kalau 68% konsumen lebih suka brand yang terbuka soal value dari sebuah brand. Apalagi jika value brand tersebut memiliki dampak untuk membuat dunia jadi lebih baik.

    Buat value brandmu terbuka ke audiens, sampaikan kenapa value tersebut penting dan bagaimana value tersebut dapat relevan terhadap kondisi dunia pada saat ini. Dari situ, kamu bisa menunjukkan bahwa brandmu bisa dipercaya dan mampu memberikan yang terbaik kepada konsumen maupun dunia.
  • Rangkai Storytelling yang Nempel ke Ingatan Mereka

    Selanjutnya, bangun ikatan emosional antara brandmu dengan konsumen. Kamu bisa membangun ikatan tersebut melalui storytelling dengan narasi yang mengombinasikan data, sejarah brand, dan rasa emosional. Selain itu, storytelling juga bisa digunakan untuk menyampaikan brand purpose dan value.

    Storytelling bisa menjadi alat yang efektif untuk mengombinasikan strategi branding dan marketing karena nggak hanya menarik perhatian audiens, tetapi juga membantu mereka mengingat informasi tentang brandmu. Oleh karena itu, konten yang disampaikan melalui storytelling biasanya paling berkesan.

    Pendekatan melalui storytelling ini bisa dilihat sebagai langkah yang nggak terduga dari stigma bahwa brand hanya berfokus terhadap penjualan. Hal ini yang membuat storytelling begitu berkesan karena mengutamakan konsumen dan menumbuhkan interaksi antara brand dengan audiensnya.

    Kamu bisa posting brand storytelling secara teratur di media sosial untuk melihat bagaimana performanya. Dari situ, kamu bisa memahami apa saja yang membuat audiens dapat berinteraksi dan bagaimana menyempurnakan pesan dari brandmu.
Kembangkan Ekosistem Brand dan Brand Experience yang Mendorong Loyalitas Konsumen

Saat mengombinasikan strategi branding dan marketing, penting untuk brandmu agar menyediakan brand experience yang baik. Hal ini nantinya bakal berpengaruh terhadap kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap brandmu.

Pada dasarnya, konsumen itu bukan sesuatu yang abadi, bisa jadi mereka kabur ke kompetitor hanya karena satu pengalaman buruk dengan brand kita. Ingat, brand adalah bagaimana orang lain memandang bisnismu saat mereka berinteraksi, sehingga ada kesan yang bisa kamu kendalikan dan tidak dapat kamu pengaruhi.

Untuk menciptakan brand experience yang baik dan konsisten, pemilik bisnis tentunya harus memahami brandmu dan bagaimana interaksinya dengan audiens. Kamu bisa meninjau bagaimana konsumen berinteraksi dengan brandmu dan apakah brandmu sudah sesuai harapan konsumen.

Setelah memahami bagaimana interaksi konsumen dengan brandmu, dari situ kamu dapat menciptakan brand experience yang dapat membantu memudahkan hidup konsumen. Tentunya utamakan experience yang dapat menjadi solusi utama mereka dalam menghadapi permasalahannya.

Evaluasikan setiap interaksi dan respons dari pengalaman yang dirasakan oleh konsumen sehingga pesan yang disampaikan melalui pengalaman tersebut tetap konsisten dengan value brand. Ingat, perubahan yang mendadak bisa mengubah brand experience konsumen terhadap brandmu.

Hal ini dilakukan agar setiap interaksi yang dilakukan oleh brandmu dapat mempererat ikatan dengan konsumen. Oleh karena itu, pahami apa yang audiens inginkan dan wujudkan keinginan mereka melalui brandmu.

Contoh Penerapan Strategi Brand Marketing

Ferrero Rocher dan Strateginya untuk Membangun Brand Affinity

Siapa sih yang nggak kenal brand Ferrero Rocher? Brand coklat satu ini dikenal sebagai salah satu brand yang lekat dengan suasana liburan. Pada momen liburan tahun baru, Ferrero Rocher ingin membangun brand affinity sekaligus memperkuat persepsi brand di tengah audiensnya.

Brand affinity ini merupakan kepercayaan yang dipegang oleh konsumen bahwa brand sejalan dengan filosofi dan value dari konsumen tersebut. Membangun brand affinity melalui keterikatan emosional mampu membuat konsumen loyal terhadap brand.

Salah satu cara yang dilakukan brand Ferrero Rocher ini adalah buat konten yang engages. Ini dilakukan agar bikin audies makin percaya dengan brand tersebut. Caranya adalah dengan mengeluarkan konten-konten tips Do-It-Yourself saat merayakan liburan dan menargetkan ke audiens yang relevan.

Cara ini membuat audiens percaya bahwa Ferrero Rocher merupakan brand coklat yang pas dengan suasana liburan karena memberikan informasi yang edukatif dan informatif. Tentunya ini membantu Ferrero Rocher dalam meningkatkan brand affinity sebagai coklat yang pas saat suasana liburan.

Kamu tertarik untuk menggabungkan strategi branding dan marketing? Dalam sesi 60 Minutes About Your Brand, kita akan ngobrol santai sambil saling tukar ide dan diskusi soal apa yang terbaik untuk brand yang kamu miliki.

Nggak cuma itu, kita juga bakal belajar bareng kira-kira apa saja sih yang dibutuhkan. Khususnya saat mengombinasikan strategi branding dan marketing untuk brandmu. Kamu juga bakal tahu kira-kira arah dari brand dan strategi marketingmu bakal seperti apa.

Kerennya lagi, sesi 60MAYB selama satu jam ini tanpa dipungut biaya apapun! Kamu juga bisa pilih jadwal kapan saja. Kalau kamu berminat, kamu bisa daftar di sini.

Question to Consider

  • Kira-kira kamu bakal lebih mengutamakan strategi branding, strategi marketing, atau langsung mengombinasikan keduanya sejak awal?
  • Konten seperti apa yang bakal cocok dengan target market dari brandmu saat mengombinasikan strategi branding dan strategi marketing?
  • Apa yang ingin kamu capai saat brandmu menjalankan strategi brand marketing? Apakah itu jangka panjang atau jangka pendek?
Article written by Herpinando Trisnu

More Insights

All Right Reserved © 2024 Akarmula
arrow-down
linkedin facebook pinterest youtube rss twitter instagram facebook-blank rss-blank linkedin-blank pinterest youtube twitter instagram